Kartu Kewaspadaan Dibagikan di Sejumlah Pintu Kedatangan NTT
›
Kartu Kewaspadaan Dibagikan di...
Iklan
Kartu Kewaspadaan Dibagikan di Sejumlah Pintu Kedatangan NTT
Distribusi kartu kewaspadaan kesehatan terkait Covid-19 mulai diberlakukan di beberapa pintu kedatangan Nusa Tenggara Timur. Kartu dibagikan kepada semua orang yang masuk NTT dari wilayah terpapar Covid-19.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Distribusi kartu kewaspadaan kesehatan terkait Covid-19 mulai Senin (23/3/2020) diberlakukan di beberapa pintu kedatangan di Nusa Tenggara Timur. Kartu ini diberikan kepada orang yang baru saja pulang dari daerah atau negara yang sudah terpapar Covid-19.
Kepala Kantor Pelabuhan Kupang Putu A Sudarma di Kupang, Minggu (22/3/2020) sore, mengatakan, untuk saat ini, pemprov memberlakukan pemberian health alert card (HAC) di empat pintu masuk, yakni Bandara El Tari (Kupang), Pelabuhan Tenau, pintu masuk perbatasan Motaain-Timor Leste, dan Bandara Komodo (Labuan Bajo). Kartu kewaspadaan ini dibagikan saat penumpang atau pengunjung memasuki wilayah NTT setelah pulang dari daerah terpapar virus korona.
”Orang bersangkutan mengisi formulir HAC kemudian memberi tahu alamat tempat tinggal di Kupang atau daerah lain di NTT secara jelas agar mudah dipantau petugas kesehatan selama 14 hari. Pemantauan terkait gejala-gejala yang mirip virus korona, seperti suhu tubuh, patuk, pilek, demam, dan sesak napas,” kata Putu.
Orang-orang ini masuk dalam kategori pemantauan. Jika dalam tenggat 14 hari terhitung sejak kedatangan, yang bersangkutan memperlihatkan sejumlah gejala klinis tersebut, statusnya akan masuk sebagai pasien dalam pengawasan. Namun, jika setelah 14 hari, ODP tersebut tidak memperlihatkan gejala-gejala awal Covid-19, maka status dihapus.
Wakil Bupati Flores Timur Agus Payong Boli mengatakan, KM Lambelu yang datang dari Nunukan, Balikpapan, Makkasar, Baubau, dan Maumere sandar di Pelabuhan Larantuka, Senin (23/3/2020) dini hari. Lebih dari 100 penumpang yang datang dari daerah itu diperiksa tim medis sebelum pulang ke kampung asal masing-masing.
Masing-masing penumpang dicek suhu tubuhnya dengan alat thermal scanner dan thermal gun. Selain itu, kondisi kesehatan dasar mereka juga diperiksa terkait gejala-gejala virus korona, seperti demam, batuk, dan pilek.
Kondisi kesehatan dasar mereka juga diperiksa terkait gejala-gejala virus korona, seperti demam, batuk, dan pilek.
”Mereka ini juga masuk dalam OPD sehingga diberikan kartu kewaspadaan agar petugas kesehatan mudah memantau kondisi kesehatan mereka selama 14 hari. Pemantauan ini demi keselamatan masyarakat sendiri agar tidak terinfeksi virus korona,” kata Payong Boli.
Kepala Dinas Kesehatan NTT drg Dominikus Minggus Mere mengatakan, data ODP per 22 Maret sebanyak 101 orang, tersebar di 15 kabupaten dan kota. Kota Kupang menempati urutan tertinggi, yakni 34 orang. Selanjutnya, Kabupaten Sikka 26 orang, Manggarai Barat 12 orang, Kabupaten Kupang 2 orang, dan Lembata 2 orang. Adapun di Timor Tengah Selatan ada 3 ODP, Manggarai Timur 1 orang, Flores Timur 2 orang, Malaka 1 orang, Alor 1 orang, Sumba Timur 2 orang, Belu 2 orang, Sumba Barat Daya 7 orang, Manggarai 4 orang, dan Kabupaten Ende 2 orang.
Sementara itu, di Kota Kupang, 10 ODP telah selesai masa pemantauan, sedangkan 14 lainnya masih berlangsung. Adapun di Kabupaten Sikka, 15 orang masih dalam pemantauan, sedangkan 11 orang sudah dipulangkan.
Domi mengatakan, keluhan dari sejumlah rumah sakit rujukan di NTT adalah kekurangan alat pelindung diri (APD), seperti masker. Pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait hal ini.
Pengunjung pasar tetap diminta waspada sehingga tidak berlama-lama di pasar, mengenakan masker saat bertransaksi, menghindari kerumunan, dan mengambil jarak dengan orang lain.
Adapun terkait informasi yang berkembang di masyarakat mengenai upaya pemda menutup pasar tradisional dibantah Kepala Biro Humas Setda NTT Marius Jelamu. Menurut dia, pasar-pasar tetap beroperasi seperti biasa. Namun, pengunjung pasar tetap diminta waspada sehingga tidak berlama-lama di pasar, mengenakan masker saat bertransaksi, menghindari kerumunan, dan mengambil jarak dengan orang lain.
”Pendapat beberapa warga soal penutupan Bandara El Tari, Kupang, itu masih dalam kajian, tetapi sangat sulit dilakukan. Kota Kupang, khususnya, dan NTT umumnya sangat bergantung pada provinsi lain, terutama DKI Jakarta. Pengiriman sampel darah pemeriksaan virus korona ke Jakarta, bantuan obat-obatan, dan alat kesehatan juga mesti didatangkan dari Jakarta,” kata Jelamu.