Kampus di Bali Berinovasi untuk Menanggulangi Wabah Penyakit Covid-19
›
Kampus di Bali Berinovasi...
Iklan
Kampus di Bali Berinovasi untuk Menanggulangi Wabah Penyakit Covid-19
Penyemprot disinfektan otomatis berteknologi sensor dan ”internet of things” buatan mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Primakara, Denpasar, Bali, mulai dipesan, termasuk oleh Pemkot Denpasar.
Oleh
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Setelah dikenalkan purwarupanya pada Sabtu (21/3/2020), penyemprot disinfektan otomatis berteknologi sensor dan internet of things (IoT) buatan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Primakara, Denpasar, Bali, sudah dipesan sejumlah pihak, termasuk pemerintah daerah di Bali.
Kepala STMIK Primakara I Made Artana mengatakan, pihaknya sedang memroduksi penyemprot disinfektan otomatis itu karena mereka sudah mendapat pemesanan dari beberapa pihak, di antaranya Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kota Denpasar, dan rumah sakit. ”Selain terus memperbaikinya, kami juga sedang memperbanyak peralatan penyemprot otomatis ini,” kata Artana kepada Kompas, Senin (23/3/2020).
Secara terpisah, Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra menyatakan, Pemerintah Kota Denpasar sudah memesan tiga unit penyemprot disinfektan otomatis buatan STMIK Primakara itu. Menurut Rai Mantra, alat inovatif itu bermanfaat dan dapat digunakan di tengah kondisi siaga penyebaran penyakit Covid-19. ”Rencananya akan dipasang di Pasar Badung dan Gedung Sewaka Dharma Kota Denpasar apabila alatnya sudah diterima,” kata Rai Mantra.
Selain terus memperbaikinya, kami juga sedang memperbanyak peralatan penyemprot otomatis ini.
Rai Mantra menambahkan, Pemkot Denpasar memiliki situs https://covid19.denpasarkota.go.id sebagai situs web mitigasi Covid-19 di Kota Denpasar dan sudah mengoperasikan Pusat Data, Informasi, dan Koordinasi Mitigasi Covid-19 dengan memanfaatkan fasilitas Damamaya Denpasar Cyber Monitor yang berada di Gedung Sewaka Dharma Kota Denpasar.
Kepedulian kampus dalam upaya penanggulangan penyakit Covid-19 juga ditunjukkan kalangan Universitas Udayana, Denpasar. Rektor Universitas Udayana (Unud) Anak Agung Raka Sudewi mengatakan, pihak Unud juga menghasilkan produk untuk membantu penanggulangan penyakit Covid-19, di antaranya dengan membuat cairan pembersih tangan menyusul kelangkaan produk hand sanitizer itu di pasar.
Produk cairan pembersih tangan yang dihasilkan tim dari Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Unud itu dinamai UCare, yang berasal dari kata ”Udayana Care”. ”Kami mengawalinya untuk memenuhi kebutuhan internal di kampus,” kata Sudewi kepada Kompas, Senin.
Teknologi IoT
Penyemprot disinfektan otomatis yang dibuat dan dikembangkan STMIK Primakara, sebuah kampus pengembangan dan inkubator bisnis berbasis teknologi (technopreneurship) di Denpasar, memanfaatkan teknologi sensor dan IoT. Alat itu bekerja secara otomatis, setiap orang yang melewati pintu akan langsung disemprot cairan disinfektan.
Artana mengatakan, mereka memperbaiki dan mengubah sejumlah spesifikasi peralatan itu setelah menyelesaikan purwarupa peralatan itu pada Sabtu (21/3/2020). Perubahannya antara lain memperbesar bodi dan memasang wadah penampung limbah cairan disinfektan.
Dimensi atau ukuran penyemprot disinfektan otomatis yang awalnya setinggi 220 sentimeter (cm) dengan panjang 80 cm dan lebar 60 cm diperbesar sehingga ukuran tinggi menjadi 230 cm, panjang 120 cm, dan lebar 80 cm. Alat otomatis buatan STMIK Primakara itu berbentuk seperti rangka kusen pintu dan dilengkapi lima alat penyemprot, yakni satu alat di bagian atas dan masing-masing dua penyemprot di bagian kiri dan kanan. Adapun alat sensor dipasang di sisi depan bagian atas.
Artana menambahkan, mereka juga berupaya memodifikasi alat itu agar semprotannya lebih halus dan cairan yang disemprotkan menjadi semakin kecil. ”Kami juga membuatkan penampung disinfektan dengan dilengkapi pompa,” katanya.
Kasus Covid-19
Dalam konferensi pers yang ditayangkan secara telekonferensi, Ketua Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Bali, I Dewa Made Indra, menyatakan, jumlah kasus positif Covid-19 di Bali bertambah tiga pasien sehingga sudah ditemukan enam kasus positif Covid-19 di Bali. Empat pasien masih dirawat di rumah sakit. Adapun dua pasien kasus positif Covid-19 lainnya meninggal, salah satunya adalah pasien kasus 25.
Dari tiga pasien kasus positif Covid-19 yang baru diumumkan pada Senin (23/3/2020), dua pasien adalah warga negara asing yang merupakan suami dan istri. Adapun satu pasien lainnya adalah warga Indonesia asal Bali. Terkait tiga kasus baru positif Covid-19 itu, ujar Indra, tim surveilans dinas kesehatan sudah menjalankan prosedur penelusuran kontak.
”Hasil dari contacttracing, ditemukan 69 orang yang pernah kontak,” kata Indra. ”Sebagian sudah diambil sampel swab dan sebagian lain sedang proses pengambilan sampel swab,” ujarnya.
Terkait pekerja migran Indonesia yang pulang, menurut Indra, hingga Senin terdapat 27 pekerja migran Indonesia asal Bali yang baru pulang dari luar negeri. Mereka sedang menjalani pemeriksaan di tempat karantina yang sudah disiapkan Pemprov Bali. ”Tempat karantina ini, perlu saya sampaikan, bukanlah tempat orang yang positif Covid-19, karena bagi yang sakit sudah langsung diarahkan ke rumah sakit,” ujarnya.
Mengantisipasi peningkatan jumlah pasien dengan status dalam pengawasan Covid-19 di Bali, lanjutnya, Gubernur Bali I Wayan Koster sudah membuat surat keputusan Gubernur Bali tentang penetapan rumah sakit rujukan Pemprov Bali. Selain empat rumah sakit rujukan yang sudah ditetapkan Kementerian Kesehatan, Pemprov Bali juga menetapkan tujuh rumah sakit rujukan lain.
Dengan penambahan tujuh rumah sakit rujukan Pemprov Bali, di Bali terdapat 11 rumah sakit rujukan perawatan kasus pasien dalam pengawasan. Tujuh rumah sakit rujukan Pemprov Bali itu adalah RSUD Wangaya dan RSUD Bali Mandara di Kota Denpasar, RSUD Mangusada dan RS Universitas Udayana di Kabupaten Badung, RSU Negara di Jembrana, RSUD Kabupaten Klungkung di Klungkung, serta RS Pratama Giri Emas di Kabupaten Buleleng.
Indra menambahkan, Pemprov Bali juga menyiapkan laboratorium kesehatan RSUP Sanglah agar dapat difungsikan sebagai laboratorium pemeriksaan kasus penyakit Covid-19.