Menhan Prabowo: Pemerintah Dukung Penuh Dokter dan Paramedis
›
Menhan Prabowo: Pemerintah...
Iklan
Menhan Prabowo: Pemerintah Dukung Penuh Dokter dan Paramedis
Sebanyak 12 ton perlengkapan medis dari China tiba di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta. Dalam penyambutan itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan, pemerintah akan mendukung pekerja medis melawan Covid-19
Oleh
Edna C Pattisina
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, pemerintah sedang dan akan terus berusaha keras untuk mendukung para dokter dan paramedis yang saat ini ada di garis depan perjuangan melawan penyebaran Covid-19 akibat virus korona baru. Pemerintah akan terus mengupayakan ketersediaan alat perlindungan diri bagi tenaga media.
”Ke depan akan ada lagi. Pesawat-pesawat yang kita kirim akan lebih besar,” kata Prabowo, saat menyambut kedatangan Hercules A1333 yang membawa alat-alat kesehatan dari Shanghai, China, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (23/3/2020).
Penyambutan alat kesehatan di Lanud Halim itu di antaranya dihadiri Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, serta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Setelah menempuh perjalananan selama lebih kurang 27 jam sejak Sabtu (21/3/2020) pukul 06.55 WIB menuju Shanghai, China, dan melakukan pemberhentian di lima bandara untuk mengisi ulang bahan bakar, pesawat Hercules A-1333 akhirnya tiba kembali di Lanud Rsa Natuna, Minggu (22/3/2020) pukul 09.26 WIB. Setelah kru pesawat beristirahat dan pesawat disemprot dengan disinfektan, pesawat bertolak ke Lanud Halim, Senin pagi.
Juru bicara Prabowo, Dahnil Simanjuntak, mengatakan, alat-alat yang diambil dari China itu berupa disposable masks, N95 masks, protective clothing, googles, gloves, shoe covers, infrared thermometer, dan surgical caps. Total peralatan kesehatan tersebut seberat 12 ton dan akan didistribusikan untuk dokter dan paramedis ke rumah-rumah sakit.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemenuhan kebutuhan alat perlindungan diri untuk tenaga kesehatan memang mendesak. Keterlambatan deteksi dan minimnya persiapan, termasuk keterbatasan alat pengaman, membuat banyak tenaga medis menjadi korban Covid-19.
”Kematian dokter, sebagian dokter spesialis, ini merupakan pukulan berat. Di satu sisi, kami tahu ini tugas kami di garda depan, tetapi tolong bekali kami dengan perlindungan. Tidak mungkin kami menghadapi virus korona ini dengan mantel hujan. Kalau tidak ini seperti bunuh diri,” kata Tri Maharani, dokter spesialis emergensi, pengurus Perhimpunan Dokter Ahli Emergensi Indonesia, seperti diberitakan Kompas, Senin (23/3/2020).
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abetnego Tarigan menjelaskan, anggaran sudah disiapkan untuk pengadaan alat pelindung diri. Namun, produksi barang-barang tersebut masih terkendala bahan baku.
”Kita bukan kekurangan uang, melainkan barangnya memang enggak ada. Kita bisa produksi, tetapi bahan bakunya enggak ada,” kata Abetnego, yang juga bertugas di Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 (Kompas.id, 21/3/2020).
Mendukung tenaga medis
Dalam sambutannya, Prabowo mengucapkan terima kasih kepada para dokter dan perawat yang telah menjadi pahlawan untuk bangsa Indonesia. Dia berjanji akan berbuat yang terbaik untuk mendukung kinerja mereka melawan pandemi Covid-a9.
”Pada hari ini, kita telah bersama-sama melaksanakan suatu upacara singkat simbolis untuk menunjukkan keseriusan Pemerintah RI,” kata Prabowo dalam upacara penyambutan.
Prabowo mengatakan, Pemerintah RI bekerja sama dengan pemerintah negara sahabat, seperti China, dan perusahaan-perusaan swasta dari China dan perusahaan swasta nasional untuk mengatasi ancaman Covid. Prabowo mengatakan, ini ancaman untuk seluruh dunia. Oleh karena itu, semua pihak harus kompak dan kerja sama dengan baik.
”Ini saatnya bersatu, bukan cari kelemahan masing-masing,” kata Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Prabowo berpesan juga agar masyarakat jangan panik. ”Kalau kita bersatu, pasti kita bisa. Presiden sedang dan akan bekerja lebih keras lagi menghadapi ancaman ini,” kata Prabowo.