Sultan HB X: Penanganan Pasien Covid-19 di DIY Dikonsentrasikan di Dua RS
›
Sultan HB X: Penanganan Pasien...
Iklan
Sultan HB X: Penanganan Pasien Covid-19 di DIY Dikonsentrasikan di Dua RS
Penanganan pasien positif Covid-19 di DIY akan dikonsentrasikan di RSUP Dr Sardjito dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Hardjolukito. Kebijakan itu diambil agar penanganan Covid-19 lebih efektif.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X menyatakan, perawatan dan penanganan pasien positif Covid-19 akan dikonsentrasikan di dua rumah sakit, yakni Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Hardjolukito. Kebijakan itu diambil agar penanganan pasien Covid-19 di DIY bisa dilakukan secara lebih efektif.
”Perawatan (pasien positif Covid-19) tidak berada di beberapa di rumah sakit, tapi mungkin hanya di dua rumah sakit. Jadi, terkonsentrasinya di RSUP Dr Sardjito dan RSPAU Hardjolukito,” kata Sultan HB X seusai memberikan imbauan kepada masyarakat mengenai Covid-19, Senin (23/3/2020), di Bangsal Kepatihan, kompleks Kantor Gubernur DIY, Kota Yogyakarta.
Pada awalnya, hanya ada empat rumah sakit rujukan di DIY untuk penanganan Covid-19. Namun, beberapa waktu belakangan, jumlah rumah sakit rujukan di DIY untuk penanganan Covid-19 bertambah menjadi 25 rumah sakit. RSUP Dr Sardjito di Kabupaten Sleman serta RSPAU Hardjolukito di Kabupaten Bantul termasuk dalam daftar 25 rumah sakit rujukan untuk penanganan Covid-19.
Akan tetapi, pada Senin, Sultan HB X mengisyaratkan adanya perubahan kebijakan terkait penanganan Covid-19 di DIY. Perawatan dan penanganan pasien Covid-19 yang sebelumnya tersebar di 25 rumah sakit akan dikonsentrasikan di dua rumah sakit saja.
Sultan menyebut, kebijakan tersebut diambil agar Pemerintah Daerah (Pemda) DIY bisa lebih mudah mengonsolidasikan para tenaga medis yang bertugas untuk merawat pasien Covid-19. Sebab, jika perawatan pasien Covid-19 menyebar di sejumlah rumah sakit, pengaturan dan pengerahan tenaga medis menjadi lebih sulit dilakukan.
”Sumber daya manusia, baik perawat, dokter, dengan segala kelengkapan bisa kita konsentrasikan, tidak terlalu menyebar. Kalau terlalu menyebar, kami juga kesulitan untuk mengonsolidasikan potensi yang ada,” ungkap Sultan yang juga merupakan Raja Keraton Yogyakarta.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan, RSPAU Hardjolukito telah mempunyai tenaga medis yang berkompeten, termasuk dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis paru, untuk menangani pasien Covid-19. RSPAU Hardjolukito juga memiliki ruang isolasi dengan kapasitas sekitar 150 orang. Sementara itu, RSUP Dr Sardjito mempunyai ruang isolasi dengan kapasitas sekitar 30 orang.
Selain menyiapkan rumah sakit, Pembajun menambahkan, Pemda DIY juga berupaya mendapatkan tambahan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang bertugas merawat pasien Covid-19. Dia menyebut, Pemda DIY telah mendapat bantuan APD dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
”Dari Kemenkes, ada bantuan sekitar 200 APD. Kalau dari BNPB, ada bantuan sekitar 1.000 APD,” ujar Pembajun.
Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana mengapresiasi langkah Pemda DIY yang menggandeng RSPAU Hardjolukito untuk menangani pasien Covid-19. Hal ini karena RSPAU Hardjolukito memiliki ruang isolasi dengan kapasitas yang cukup besar dan mempunyai peralatan yang memadai.
Huda menambahkan, DPRD DIY siap mendukung kebijakan-kebijakan yang diambil Pemda DIY terkait penanganan Covid-19. Dukungan itu termasuk dukungan anggaran untuk melaksanakan berbagai kebijakan yang diambil Pemda DIY.
”DPRD DIY siap mendukung dari sisi kebijakan ataupun anggaran agar semua persiapan dan penanganan pasien Covid-19 berjalan lancar,” ucap Huda.