AS Ingatkan Negara yang Menolak Kepulangan Warganya
›
AS Ingatkan Negara yang...
Iklan
AS Ingatkan Negara yang Menolak Kepulangan Warganya
Pemerintah AS mengancam negara asal untuk menerima kembali warga pencari suaka. Pemerintahan Donald Trump bersiap mengambil kebijakan drastis apabila negara asal menolak kepulangan warganya.
Oleh
Mahdi Muhammad
·4 menit baca
WASHINGTON, SELASA — Pemerintah Amerika Serikat mengingatkan negara-negara untuk membuka pintu bagi warga negara mereka yang dipulangkan oleh AS. Pemerintah AS mengancam akan melakukan tindakan apabila negara asal tidak mau menerima kepulangan warganya.
Seorang pejabat senior keimigrasian yang tidak mau disebutkan namanya, dikutip kantor berita AFP, Selasa (24/3/2020), mengatakan, kurangnya kerja sama negara asal untuk menerima kembali warga mereka yang mencari suaka ke AS bisa berdampak serius terhadap hubungan bilateral kedua negara.
Presiden AS Donald Trump, menurut pejabat tersebut, akan mengambil tindakan terhadap beberapa negara tersebut dalam pekan ini. ”Kebijakan itu akan diambil jika memang diperlukan,” katanya.
Pejabat tersebut tidak mau menyebutkan negara mana saja yang menolak kepulangan kembali warganya. Namun, dalam beberapa pekan terakhir, Pemerintah AS menyebutkan telah mulai melakukan pengembalian beberapa warga negara pencari suaka, di antaranya ke El Salvador, Guatemala, dan Honduras.
Pekan lalu, Pemerintah El Salvador dan Guatemala mengumumkan penghentian program repatriasi, pemulangan kembali warga negara mereka dari AS. Namun, kemudian, Guatemala dilaporkan menerima tiga penerbangan repatriasi dari AS. Termasuk salah satu penerbangan pada Senin (16/3/2020) yang mengangkut 85 warga Guatemala.
Dalam beberapa tahun terakhir, jutaan warga El Salvador, Guatemala, dan Honduras mencoba memasuki wilayah AS secara ilegal. Sebagian besar dari mereka adalah pencari suaka dan berharap dibebaskan untuk menyusuri wilayah AS selama proses hukum mereka berlangsung.
Untuk menghalau para pencari suaka ini, pemerintahan Donald Trump mencoba memperketak persyaratan pencarian suaka di AS. Mereka juga memperketat pintu-pintu gerbang di wilayah perbatasan AS dengan Amerika Tengah.
Tahun lalu, Pemerintah AS telah mencapai kata sepakat dengan negara asal agar menerima kembali warga negara mereka. Pemerintah AS juga secara bertahap memulangkan para pencari suaka ke negara asalnya.
Mengenai rencana repatriasi warganya oleh Pemerintah AS, Carolina Recinos, pejabat senior pada Kesekretariatan Kabinet El Salvador, mengatakan, pemerintahannya bukan menolak untuk menerima kembali warganya. ”Penerbangan dari AS ke El Salvador ditunda,” ujarnya.
Dia mengatakan, seharusnya pekan lalu Pemerintah AS mulai menerbangkan sejumlah warga El Salvador yang mencari suaka ke negara tersebut. Namun, dengan alasan pencegahan penyebarluasan virus SARS-CoV-2, penyebab pandemi Covid-19, penerbangan repatriasi itu pun ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Di negara yang terletak di kawasan Amerika Tengah itu memang belum ada warga yang positif mengidap Covid-19. Namun, pekan lalu, kongres telah menetapkan keadaan darurat di negara tersebut.
Kondisi itu membuat pergerakan manusia dibatasi, sekaligus melarang masuknya warga negara asing ke negara tersebut. Jika ada warga negara El Salvador yang kembali dari melakukan perjalanan luar negeri, dia diwajibkan melakukan karantina mandiri selama 20 hari.
Warga negara El Salvador pencari suaka di AS, yang menunggu giliran dipulangkan kembali ke negara asal, kini menjalani masa karantina selama 30 hari. Menurut Recinos, tindakan ini dilakukan untuk menghindari penyebaran virus SARS-CoV-2 di antara para imigran pencari suaka.
Menurut data keimigrasian AS, sekitar 37.000 pencari suaka asal Guatemala dikeluarkan dari wilayah AS dan Meksiko sejak tahun lalu. Angka itu melonjak dari sebelumnya 26.000 pencari suaka pada 2018.
Presiden AS Donald Trump mengancam para imigran yang bukan berasal dari Meksiko, yang kini berada di perbatasan darat antara AS dan Meksiko, untuk tidak mendekat ke perbatasan kedua negara. ”Kami tidak akan mengembalikan mereka ke Meksiko. Namun, kami akan mengembalikan mereka ke negara asalnya masing-masing,” kata Trump.
Menutup perbatasan darat
Untuk mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2, selain mengurangi secara drastis penerbangan internasionalnya, Pemerintah AS secara bertahap mulai melakukan penutupan perbatasan daratnya dengan Kanada dan Meksiko. Penutupan ini juga untuk menghalau masuknya imigran dari perbatasan kedua negara.
Trump menilai, penutupan perbatasan darat dengan kedua negara menjadi penting agar sistem kesehatan dalam negeri AS mampu menanggulangi pandemi Covid-19 di negara ini.
”Jika terjadi arus migrasi terus-menerus ke dalam wilayah AS, hal itu akan mengakibatkan penyebaran yang lebih luas terhadap para petugas keimigrasian di lokasi dan juga di antara para imigran itu sendiri,” ujarnya.
Awal pekan ini, Pemerintah AS telah meminta tambahan dana pada DPR AS senilai 249 juta dollar AS untuk kegiatan operasional pemulangan para imigran ke negara asalnya. Biaya itu termasuk biaya sewa pesawat untuk membawa imigran ke negara asalnya. (AP/REUTERS)