Cegah Tertular Covid-19, Warga yang Sakit Ringan Diimbau Tidak ke Fasilitas Kesehatan
›
Cegah Tertular Covid-19, Warga...
Iklan
Cegah Tertular Covid-19, Warga yang Sakit Ringan Diimbau Tidak ke Fasilitas Kesehatan
Warga Jakarta Utara dengan keluhan sakit ringan untuk sementara waktu sebisa mungkin tidak datang ke fasilitas kesehatan. Teknologi daring bisa dimanfaatkan guna berkomunikasi dengan dokter tanpa tatap muka langsung.
Oleh
Johanes Galuh Bimantara
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara mengimbau warga kota administrasi tersebut yang menderita sakit dengan keluhan ringan untuk tidak mengakses layanan di fasilitas kesehatan. Ini demi menekan pertambahan kasus positif Covid-19 dengan kemungkinan penularan di faskes.
”Kami imbau masyarakat untuk menunda dulu berobat ke fasilitas kesehatan. Ini semata-mata untuk menjaga social distancing agar masyarakat terhindar dari Covid-19,” ucap Kepala Sudinkes Jakarta Utara Yudi Dimyati dalam keterangan pada Selasa (24/3/2020). Namun, ia menekankan bahwa imbauan ini ditujukan pada penderita sakit yang tidak mengalami keluhan berlebih.
Yudi mencontohkan, warga yang diimbau tidak ke faskes di masa sekarang ini di antaranya warga yang sekadar butuh mengecek kadar gula darah dan kolesterol. Contoh lainnya, warga yang ingin datang ke poli gigi di pusat kesehatan masyarakat atau rumah sakit hanya untuk membersihkan karang gigi.
Yudi merekomendasikan penggunaan teknologi internet agar warga yang menderita sakit tidak perlu bertatap muka langsung dengan dokter guna mengonsultasikan keluhannya, misalnya dengan menjelaskan sakit yang dialami melalui aplikasi percakapan. Jika rumah pasien tidak jauh, obat bisa diantarkan oleh kurir.
Namun, jika pasien mengalami keluhan sakit yang berat, Yudi justru mewajibkan mereka untuk datang ke faskes. ”Contohnya, ibu hamil yang sudah mengalami kontraksi lahiran harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan," ujarnya.
Jika pasien mengalami keluhan sakit yang berat, justru mewajibkan mereka untuk datang ke faskes. Contohnya, ibu hamil yang sudah mengalami kontraksi lahiran harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan.
Sementara itu, Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading di Jakarta Utara berinisiatif mendatangkan bilik disinfektan. Tujuannya mensterilisasi kuman, bakteri, dan virus dari tubuh orang-orang yang datang ke sana sebelum memasuki gedung. ”Hari ini (Selasa) kami mulai mengoperasionalkan bilik disinfektan di depan pintu masuk,” kata dokter Diah Anggraini, Kepala Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading.
Sebelum mencapai pintu masuk, setiap pengunjung, pasien, ataupun staf puskemas wajib memasuki bilik berdimensi 2,5 meter x 1 meter x 2 meter itu. Saat di dalam bilik, orang akan menerima semprotan cairan disinfektan dari atas yang menggunakan kipas blower.
Dengan demikian, Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading punya tambahan lapisan pengaman guna mencegah virus korona baru menular di sana. Sebelumnya, puskesmas juga sudah membuat langkah pencegahan dengan menyediakan alat pencuci tangan yang dilengkapi sabun cair serta cairan antiseptik tangan.