Langkah The Fed Diharapkan Bisa Meredakan Kekhawatiran Investor
›
Langkah The Fed Diharapkan...
Iklan
Langkah The Fed Diharapkan Bisa Meredakan Kekhawatiran Investor
Janji The Federal Reserve untuk membelanjakan apa pun yang diperlukan guna menstabilkan sistem keuangan relatif meredakan tekanan pasar utang. Langkah itu akan diuji waktu di tengah tekanan dari wabah Covid-19.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
SYDNEY, SELASA — Saham-saham di pasar saham Asia menguat pada awal perdagangan Selasa (24/3/2020) di saat janji bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, untuk membelanjakan apa pun yang diperlukan guna menstabilkan sistem keuangan relatif meredakan tekanan pasar utang.
Langkah The Federal Reserve (The Fed) itu akan diuji waktu efektivitasnya untuk mengimbangi pukulan ekonomi secara langsung dari wabah Covid-19.
Di saat bursa Wall Street tampak tidak terkesan dengan langkah The Fed semalam waktu Indonesia, investor di Asia relatif merespons positif langkah itu. E-Mini untuk S&P 500 naik sebesar 1,9 persen dan Indeks Nikkei Jepang mampu terdongkrak sebesar 4,9 persen.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang bertambah 1,2 persen meskipun hal itu belum mampu mengangkat sepenuhnya dari penurunan hampir 6 persen pada Senin. Pasar saham Korea Selatan dan Australia juga mampu rebound, berupaya ”menutup” kerugian terakhir mereka.
Dalam langkah drastis terbarunya, The Fed menawarkan untuk membeli aset dalam jumlah tak terbatas ke pasar keuangan dan memperluas mandatnya untuk aksi pembelian surat-surat utang korporasi.
Jumlahnya diperkirakan besar di mana para analis memproyeksikan paket itu dapat mencapai 4 triliun dollar AS atau lebih dalam bentuk pinjaman kepada perusahaan-perusahaan nonfinansial.
”Program quantitative easing yang terbuka dan secara besar-besaran ini adalah sinyal yang sangat jelas bahwa The Fed akan melakukan semua yang diperlukan untuk menjaga integritas dan likuiditas pasar surat utang, pasar yang didukung aset utama dan pasar inti lainnya," kata David de Garis, direktur ekonomi di lembaga NAB.
Tekanan ekonomi
Paket The Fed relatif membantu menenangkan kegelisahan di pasar surat utang. Imbal hasil pada surat utang US Treasury dua tahun mencapai level terendahnya dengan level pada tahun 2013, sementara imbal hasil US Treasury 10 tahun turun tajam menjadi di level 0,77 persen.
Namun, para analis khawatir hal itu tidak akan banyak membantu untuk mengimbangi tekanan ekonomi jangka pendek yang disebabkan oleh aktivitas penutupan daerah dan ancaman pengurangan tenaga kerja.
Spekulasi meningkat terkait kondisi ketenagakerjaan. Datanya akan dirilis pada Kamis pekan ini dengan data terakhir menunjukkan klaim pengangguran di AS naik 1 juta orang pada pekan lalu. Pekan ini jumlahnya diperkirakan melonjak menjadi 4 juta orang.
Spekulasi meningkat terkait kondisi ketenagakerjaan. Datanya akan dirilis pada Kamis pekan ini dengan data terakhir menunjukkan klaim pengangguran di AS naik 1 juta orang pada pekan lalu.
Pekan ini jumlahnya diperkirakan melonjak menjadi 4 juta orang. Lembaga Goldman Sachs juga memperingatkan pertumbuhan ekonomi AS dapat terkontraksi sebesar 24 persen pada triwulan I-2020 atau dua setengah kali lebih besar dari rekor pascaperang sebelumnya.
Berbagai survei cepat pada manufaktur Eropa dan AS untuk bulan Maret akan dirilis Selasa dan diperkirakan menunjukkan penurunan yang dalam ke arah terjadinya resesi.
Di saat pemerintah di seluruh dunia meluncurkan paket stimulus fiskal yang semakin besar, upaya terakhir AS dalam sektor itu masih terhenti di Senat. Ini setelah kubu Partai Demokrat mengatakan program itu tidak terlalu menyentuh rumah sakit di saat alokasi bisnis dinilai tidak terbatas dananya.
Kebuntuan tersebut dikombinasi dengan rencana stimulus dari The Fed ternyata cukup menekan posisi dollar AS.
Namun, mata uang greenback diproyeksikan tetap diminati sebagai simpanan bagi likuiditas global. ”Peran khusus dollar AS dalam sistem keuangan dunia– digunakan secara global dalam berbagai transaksi seperti penetapan harga komoditas, penerbitan surat utang, dan pinjaman bank internasional–berarti likuiditas dollar AS berada pada tingkat premium,” kata ekonom CBA, Joseph Capurso. ”Jika ada masalah dengan likuiditas, posisi dollar AS akan tetap kuat.”
Nilai tukar dollar AS melemah terhadap mata uang yen di level 110,90 per dollar AS; setelah mencapai level tertinggi satu bulan di level 111,59 per dollar AS pada Senin. Sementara nilai tukar euro naik tipis menjadi di level 1,08 per dollar AS dari level terendah tiga tahun sebelumnya, di level 1,06 per dollar AS. Indeks dollar AS berada di level 102.120, relatif tidak bergerak dari level sebelumnya di level 102,99.
Harga emas melonjak merespons langkah The Fed untuk berada di level 1.564,51 dollar AS per troy ons, menanjak dari level 1,484.65 dollar AS per troy ons pada hari Senin. Harga minyak juga melambung setelah mengalami kerugian dalam baru-baru ini, tetapi masih di bawah level harga 30 dollar AS per barel.
Harga minyak mentah AS naik 64 sen menjadi 24 dollar AS per barel. Adapun minyak mentah Brent menguat 53 sen menjadi di level 27,56 per dollar AS. (REUTERS)