Panglima TNI Tinjau Lagi Kemajuan Pembangunan RS Khusus Korona di Pulau Galang
›
Panglima TNI Tinjau Lagi...
Iklan
Panglima TNI Tinjau Lagi Kemajuan Pembangunan RS Khusus Korona di Pulau Galang
Menjelang beroperasinya rumah sakit khusus di Pulau Galang, Kota Batam, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan beberapa menteri meninjau pembangunannya yang nanti berada di bawah kendali Panglima Kogabwilhan 1.
Oleh
Suhartono
·4 menit baca
KOTA BATAM, KOMPAS — Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto, didampingi sejumlah menteri, meninjau kemajuan pembangunan Rumah Sakit Khusus Korona di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (24/3/2020) pagi ini. Rumah Sakit Khusus Korona yang tengah dibangun pemerintah itu merupakan tempat khusus untuk pengendalian infeksi penyakit menular, terutama akibat virus korona baru, yang kini menjadi pandemi, Covid-19.
Selain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, di antaranya Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Idham Azis serta pejabat lainnya.
”Sekarang kemajuannya sudah lebih dari 80 persen karena itu harus ditinjau. Presiden Joko Widodo, menurut rencana, meresmikan pada Sabtu (28/3/2020),” ujar Hadi saat dihubungi kemarin.
Sekarang kemajuannya sudah lebih dari 80 persen karena itu harus ditinjau. Presiden Joko Widodo, menurut rencana, meresmikan pada Sabtu.
Menurut Hadi, dia sudah berkali-kali meninjau sejak awal sampai sekarang ini. ”Setidaknya, tiga kali saya sudah datang. (Karena) Ini prioritas Presiden yang diminta harus diselesaikan dalam dua atau tiga minggu,” kata Hadi lagi. Pertama, Marsekal Hadi datang sebelum pembangunan, yaitu pada 4 Maret lalu. Kedua, ketika pembangunan rumah sakit dimulai, yaitu pada 8 Maret, dan pada Rabu (25/3/2020) ini.
”Kunjungan kita untuk memastikan bahwa pada 28 Maret besok, RS Khusus Penanganan Covid-19 ini harus sudah jadi dan diresmikan Presiden sebelum beroperasi,” kata Hadi lagi.
Hadi juga menyatakan, TNI juga menjadi garda depan dalam penanganan virus korona. ”Kami membentuk empat komando tugas gabungan terpadu di empat wilayah di bawah kendali Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) 1. Saat ini, dijabat Laksmana Madya TNI Yudo Margono,” ungkapnya.
Kami membentuk empat komando tugas gabungan terpadu di empat wilayah di bawah kendali Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) 1. Saat ini, dijabat Laksmana Madya TNI Yudo Margono.
Komando tugas gabungan terpadu, kata Hadi, melibatkan TNI-Polri, kementerian/lembaga, dan relawan yang dipimpin para pangkotama ops TNI di bawah kendali Pangkogabwilhan I. Empat komando tugas gabungan terpadu berada di empat wilayah, yakni Jakarta, Natuna (Kepulauan Riau), Pulau Sebaru Kepulauan Seribu, dan Pulau Galang (Batam, Kepulauan Riau).
Dibagi tiga zona
Siaran pers Kementerian PUPR menyebutkan, pembangunan tempat khusus observasi serta ruang isolasi dan penyembuhan mereka yang terpapar Covid-19 di eks tempat penampungan ribuan pengungsi asal Vietnam selatan pada 1976-1996 mulai dibangun Kementerian PUPR pada 8 Maret lalu dengan model konstruksi bangunan yang akan menggunakan sistem modular meniru rumah sakit khusus korona di Wuhan, China.
”Artinya, material bangunan kita kerjakan di Jakarta, dan tinggal dipasang di Pulau Galang, sehingga waktu pembangunannya relatif bisa lebih cepat,” kata siaran pers tersebut.
Sebelumnya, dalam keterangan pers, Basuki bersama sejumlah menteri dan Panglima TNI seusai meninjau persiapan pembangunan RS Darurat Penanganan Covid-19 di Wisma Atlet, Kemayoran, pekan lalu, mengatakan, perkembangan pembangunan Rumah Sakit (RS) khusus untuk menangani pasien terpapar Corona atau Covid-19 di Pulang Galang, Batam, sudah mencapai 80 persen.
”Jadi, di Pulau Galang itu kita merehab RS Vietnam dulu, sekarang sudah sampai 80 persen, kemudian membangun sedikit untuk observasi dan isolasi,” kata Basuki, waktu itu (Kompas.id, 15/3/2020).
Lebih jauh, Basuki menyebutkan, tahap pertama hingga 28 Maret 2020, ditargetkan akan ada 400 tempat tidur observasi dan 50 tempat tidur isolasi yang selesai dan siap digunakan untuk pasien korona. Terkait masalah listrik dan air, diakui sudah beres, dengan demikian instalasi pengolahan air bersih (IPA) sudah 100 persen selesai.
”Tidak hanya bangunan untuk karantina, termasuk isolasi saja, tetapi juga fasilitas pendukungnya, seperti rumah dokter, perawat, dapur umum, gudang, dan laundry, disiapkan,” sebut rilis Kementerian PUPR.
Tidak hanya bangunan untuk karantina, termasuk isolasi saja, tetapi juga fasilitas pendukungnya, seperti rumah dokter, perawat, dapur umum, gudang, dan laundry, disiapkan.
Dari laporan yang dimilikinya, Basuki menambahkan, saat ini pembangunan fasilitas observasi penyakit menular di Pulau Galang dibagi menjadi 3 zonasi, yakni zona A meliputi gedung penunjang, seperti mes petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang dan power house.
Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung, seperti ruang isolasi, ruang observasi, laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, sentral gas medis, instalasi jenazah, landasan helikopter, dan zona utilitas. Material modul panel yang telah dikirim dari Jakarta saat ini sudah selesai dipasang sebanyak 4 modul untuk ruang observasi berkapasitas 5 tempat tidur.
Terakhir, zona C peruntukannya memanfaatkan cadangan lahan. Keseluruhan pekerjaan berlangsung di bawah supervisi Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kepulauan Riau. Bertindak selaku kontraktor pelaksana adalah PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya. (*)