logo Kompas.id
Dinamika Hubungan...
Iklan

Dinamika Hubungan Indonesia-Papua Niugini

Seusai menerima misi parlemen Irian Timur (Papua New Guinea) di kantornya, Menteri Luar Negeri Adam Malik menjelaskan, kemerdekaan Irian Timur terserah rakyatnya sendiri.

Oleh
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LL211xk3IvzSZZQyWzsTOhSBvVc=/1024x784/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2FDONALD-ROBERT-WILLESEE1-05_1585177083.jpg
Kompas

Duta Besar Indonesia untuk Australia Her Tasning dan Menteri Luar Negeri Australia Senator Don Willesse telah mengadakan pertukaran dokumen ratifikasi di Canberra pada tanggal 26 November yang menyebabkan berlakunya dua perjanjian perbatasan antara Papua New Guinea dan Indonesia.

Empat tahun sebelum Irian Timur (kini Papua Niugini) merdeka, Indonesia memberikan dukungan bagi kemerdekaan negara itu. Kompas edisi 26 Maret 1971 melaporkan, Indonesia bahkan bersedia memberi bantuan yang dibutuhkan rakyat Irian Timur.

Dukungan RI itu jadi salah satu modal bagi rakyat Irian Timur untuk menyatakan kemerdekaan dari Australia, 16 September 1975. Menurut catatan sejarah, kemerdekaan itu juga merupakan hasil dari pertempuran tiga negara era Perang Dunia II: Jepang, Amerika Serikat, dan Australia.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000