Seusai mengantarkan ibunda ke tempat peristirahatan terakhir, Presiden Jokowi langsung kembali ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, untuk mengikuti KTT Luar Biasa negara-negara G-20 melalui telekonferensi.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Duka mendalam setelah kehilangan ibundanya, Sudjiatmi Notomihardjo, tak membuat Presiden Joko Widodo berhenti memikirkan rakyat, bangsa, dan negara. Pada Kamis (26/3/2020) malam, Presiden mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia yang tergabung dalam G-20 khusus membahas penanganan Covid-19.
Presiden Jokowi langsung kembali ke Jakarta setelah selesai melaksanakan upacara pemakaman ibundanya di pemakaman keluarga di Mundu, Desa Selokaton, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Menurut Deputi Protokol, Pers, dan Media Sekretaris Kepresidenan Bey T Machmuddin, Presiden tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 16.00 dan langsung menuju Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan, Presiden Jokowi kembali ke Istana Bogor untuk mengikuti KTT Luar Biasa G-20 yang dilakukan secara virtual. ”Presiden akan tetap hadir dalam sidang pemimpin KTT G-20 dan menyampaikan pandangan dari Istana Bogor,” katanya.
Berdasarkan keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri, Rabu (25/3/2020), KTT Luar Biasa G-20 digelar khusus untuk membahas penanganan Covid-19. Sidang akan dipimpin langsung oleh kepala negara Arab Saudi, Raja Salman, yang merupakan presiden G-20 tahun 2020.
Dalam pertemuan yang dilakukan secara virtual melalui telekonferensi itu, Presiden Jokowi berdiskusi dengan para pemimpin negara anggota G-20 dan organisasi internasional terkait di antaranya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Bank Dunia, dan Dana Moneter Internasional (IMF). Tema utama yang dibahas adalah tentang penanganan pandemi Covid-19 sekaligus dampak sosial-ekonomi yang mungkin timbul.
RI sendiri akan mendorong solidaritas global untuk melakukan aksi bersama dan terkoordinasi dalam menangani pandemi, seperti akses dan keterjangkauan peralatan kesehatan serta vaksin. Sebab, bagi negara berkembang, termasuk Indonesia, pendanaan harus didukung dengan peningkatan kerja sama internasional dalam memerangi Covid-19 serta dampak sosial-ekonomi.
KTT Luar Biasa negara-negara G-20 diharapkan menghasilkan sebuah pernyataan bersama terkait penanganan Covid-19.