Solidaritas Melawan Covid-19 Momentum Meluruhkan Politik Identitas
›
Solidaritas Melawan Covid-19...
Iklan
Solidaritas Melawan Covid-19 Momentum Meluruhkan Politik Identitas
Wabah bisa menimpa siapa saja tanpa peduli agama, etnis, atau identitas lain. Saatnya gerakan kemanusiaan membantu mereka yang terdampak dijalankan bersama, tanpa sekat-sekat identitas.
Oleh
Johanes Galuh Bimantara
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lembaga filantropi Tahir Foundation menyalurkan bantuan bagi umat beragama guna menangkal penyebaran Covid-19, Jumat (27/3/2020), di Masjid Istiqlal, Jakarta. Bantuan tidak hanya dikelola manajemen Masjid Istiqlal, tetapi juga Keuskupan Agung Jakarta dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia. Gerakan kemanusiaan menjadi jembatan meluruhkan intoleransi berbasis identitas.
Penyerahan bantuan pun tak dilakukan terpisah, tetapi disatukan di Masjid Istiqlal, yang turut dihadiri perwakilan KAJ sebagai representasi umat Katolik dan PGI yang mewakili gereja-gereja Kristen. Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar memandang ini sebagai simbol persatuan antarumat beragama, bahkan antaridentitas.
”Musibah ini ada hikmahnya, yaitu mempererat hubungan antarumat beragama, antaretnis, dan bahwa yang penting adalah siapa yang bisa berkontribusi untuk kemanusiaan,” ucap Nasaruddin saat dihubungi setelah penyerahan bantuan.
Selama ini, menurut Nasaruddin, umat beragama menghimpun bantuan secara sendiri-sendiri sesuai kelompok yang seagama. Ia mengimbau seluruh masyarakat dari berbagai agama berpadu dalam menghimpun bantuan, tidak berjalan masing-masing. ”Setelah itu, kita diskusikan siapa yang diprioritaskan (untuk dibantu), sebab semuanya anak bangsa,” ujarnya.
Tahir Foundation menyalurkan bantuan dalam rupa voucer belanja kebutuhan pokok senilai Rp 7 miliar bagi Masjid Istiqlal, Rp 1 miliar untuk KAJ, dan Rp 1 miliar untuk PGI. Selain itu, ada total sepuluh sepeda motor roda tiga atau gerobak motor, alat-alat kesehatan, termasuk cairan antiseptik pembersih tangan, masker, dan pengukur suhu tubuh, serta bantuan makanan dan minuman.
Beragam jenis bantuan tersebut bagian dari bantuan gelombang pertama Tahir Foundation bagi pemerintah untuk melawan wabah akibat virus korona baru, SARS-CoV-2. Totalnya senilai Rp 52 miliar dengan rincian untuk DKI Jakarta, termasuk Masjid Istiqlal, KAJ, dan PGI, sebesar Rp 22 miliar, serta Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur masing-masing Rp 10 miliar.
Menurut Chairman Tahir Foundation Dato Sri Tahir, daerah-daerah di Jawa tersebut menjadi sasaran karena menjadi wilayah paling terdampak Covid-19. Bantuan untuk DKI sebelumnya sudah diserahkan sebesar Rp 2 miliar dalam bentuk voucer belanja.
”Bantuan kami serahkan kepada Menteri Sosial RI yang diwakili Bapak M Syafii Nasution, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam,” kata anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini.
Nasaruddin mengatakan, Masjid Istiqlal merencanakan sebagian bantuan untuk memenuhi kebutuhan di masjid tersebut. Ia mencontohkan, sebagian voucer belanja bakal dimanfaatkan untuk penyediaan makanan berbuka puasa gratis pada bulan Ramadhan mendatang.
Selebihnya, Nasaruddin berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk penyaluran ke tempat-tempat yang membutuhkan. Ia memproyeksikan sejumlah rumah sakit dan tenaga kesehatan akan jadi penerima bantuan. Voucer belanja, misalnya, bisa disalurkan ke keluarga para tenaga kesehatan yang jadi garda terdepan penanganan Covid-19. Bantuan pangan berupa susu bisa disalurkan ke tenaga kesehatan sendiri untuk menjaga asupan nutrisi mereka.