Bandara Internasional Yogyakarta Layani 115 Penerbangan
›
Bandara Internasional...
Iklan
Bandara Internasional Yogyakarta Layani 115 Penerbangan
Mulai Minggu (29/3/2020), Bandara Internasional Yogyakarta akan beroperasi secara penuh. Untuk sementara, bandara tersebut akan melayani 115 penerbangan yang seluruhnya merupakan rute domestik.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
WATES, KOMPAS — Mulai Minggu (29/3/2020), Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan beroperasi secara penuh. Untuk sementara, bandara tersebut akan melayani 115 penerbangan yang seluruhnya merupakan rute domestik. Sejumlah penerbangan internasional yang rencananya bakal dilayani di bandara itu untuk sementara dibatalkan karena ada penyebaran penyakit Covid-19.
”Seperti yang sudah pernah disampaikan bahwa segera mengoperasikan secara penuh Bandara Internasional Yogyakarta pada tanggal 29 Maret 2020. Jadi, besok pagi, sudah akan melaksanakan pengoperasian secara penuh,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (28/3/2020).
Dalam kesempatan itu, Faik menyampaikan keterangan di Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) di Kulon Progo, sementara para wartawan dari sejumlah media menyimak melalui aplikasi konferensi video secara daring. Metode konferensi pers secara daring itu dilakukan untuk meminimalkan risiko penularan penyakit Covid-19.
Seperti yang sudah pernah disampaikan bahwa segera mengoperasikan secara penuh Bandara Internasional Yogyakarta pada tanggal 29 Maret 2020. Jadi, besok pagi, sudah akan melaksanakan pengoperasian secara penuh. (Faik Fahmi)
Faik menjelaskan, BIY dibangun sebagai solusi atas keterbatasan kapasitas Bandara Internasional Adisutjipto di Kabupaten Sleman, DIY. Dia mengatakan, Bandara Internasional Adisutjipto memiliki kapasitas 1,8 juta penumpang per tahun. Berdasarkan data PT Angkasa Pura I, jumlah penumpang di bandara itu sebanyak8,4 juta orang per tahun.
Adapun BIY memiliki kapasitas hingga 20 juta penumpang per tahun atau 11 kali lebih besar dibandingkan Bandara Internasional Adisutjipto. BIY juga memiliki landasan pacu sepanjang 3.250 meter sehingga bisa didarati oleh pesawat berbadan besar.
Dengan pengoperasian penuh BIY, sebagian besar penerbangan di Bandara Internasional Adisutjipto akan dialihkan ke bandara baru itu. Ke depan, Bandara Internasional Adisutjipto hanya akan melayani penerbangan yang menggunakan pesawat propeler (baling-baling) dan penerbangan VIP yang menggunakan pesawat jet pribadi.
Faik mengatakan, sebanyak 136 penerbangan di Bandara Internasional Adisutjipto akan dialihkan ke BIY. Jumlah penerbangan di BIY sebelumnya sebanyak 32 penerbangan. Oleh karena itu, jumlah penerbangan yang seharusnya dilayani di BIY sebanyak 168 penerbangan per hari, terdiri dari 160 penerbangan domestik dan 8 penerbangan internasional.
Namun, Faik mengatakan, sebanyak 53 penerbangan ternyata dibatalkan oleh pihak maskapai karena menurunnya jumlah penumpang akibat penyebaran penyakit Covid-19. Oleh karena itu, total penerbangan yang bakal dilayani di BIY mulai besok adalah 115 penerbangan. Semua penerbangan itu merupakan penerbangan domestik.
Menurut Faik, pembatalan penerbangan itu kemungkinan akan berlangsung hingga minat masyarakat untuk naik pesawat terbang kembali pulih seperti sebelumnya. ”Cancel flight (pembatalan penerbangan) ini keputusan masing-masing maskapai karena kondisi penumpang yang turun cukup signifikan,” ungkapnya.
Faik menambahkan, BIY sebenarnya juga sudah siap untuk melayani penerbangan internasional. Namun, beberapa maskapai yang melayani rute internasional ke Singapura dan Malaysia juga membatalkan penerbangan terkait penyebaran Covid-19.
Mitigasi bencana
Faik memaparkan, pengoperasian BIY secara penuh itu sudah dilengkapi dengan upaya mitigasi bencana karena lokasi bandara itu tergolong rawan bencana gempa, likuefaksi, dan tsunami. ”Bandara ini sudah kita siapkan tahan gempa bumi sampai dengan Magnitudo 8,8,” katanya.
Selain itu, bangunan BIY juga telah dirancang untuk mengantisipasi tsunami dengan ketinggian 12 meter. Hal ini karena bangunan lantai satu BIY telah ditinggikan hingga 15 meter di atas permukaan laut. ”Kami melibatkan pakar-pakar tsunami, termasuk dari Jepang,” ujar Faik.
Faik menuturkan, PT Angkasa Pura I juga sudah siap melakukan sejumlah langkah pencegahan penularan Covid-19 di BIY. Upaya pencegahan itu, di antaranya dengan menyediakan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) atau sabun cuci di berbagai lokasi bandara dan menyemprotkan disinfektan secara rutin.
Para petugas di BIY juga telah dilengkapi dengan alat pelindung diri berupa masker, sarung tangan, dan kacamata. Selain itu, para petugas juga mengatur agar para penumpang di BIY menjaga jarak minimal 2 meter. Petugas juga akan mengukur suhu tubuh para penumpang dan menyiapkan jalur khusus untuk memberi disinfektan pada penumpang.
”Kami juga siapkan satu jalur khusus untuk memastikan seluruh penumpang yang datang dan berangkat melalui proses disinfektan,” kata Faik.
Dalam kesempatan sebelumnya, Pelaksana Tugas Sementara General Manager BIY Agus Pandu Purnama mengatakan, pengoperasian BIY secara penuh tidak akan didahului dengan seremoni atau upacara peresmian. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerumunan orang yang memperbesar risiko penularan Covid-19.
”Secara umum, kami sudah siap untuk pemindahan ini sehingga tidak perlu ada seremoni lagi. Nanti mungkin seremoninya setelah keadaan darurat ini berlalu,” ujar Pandu.