IHSG Menguat, Pembatasan Bisa Jadi Sentimen Positif
›
IHSG Menguat, Pembatasan Bisa ...
Iklan
IHSG Menguat, Pembatasan Bisa Jadi Sentimen Positif
Sentimen positif mengguyur pasar modal global, termasuk di dalam negeri. Indeks Harga Saham Gabungan menguat. Analis memperkirakan, rencana karantina wilayah bisa jadi sentimen positif tambahan.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah serta komitmen G-20 perihal stimulus dana penanganan Covid-19 menjadi sentimen penting yang memperkuat pasar modal dalam dua hari berturut-turut. Pasar modal dalam negeri kembali menggeliat, yang terefleksi dari peningkatan jumlah transaksi.
Pada penutupan perdagangan Jumat (27/3/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 4,76 persen ke level 4.545,57. Secara akumulasi dalam dua hari terakhir, posisi IHSG meroket hingga 15,4 persen.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, pasar sangat mengapresiasi kebijakan moneter yang ketat berdasarkan pernyataan Bank Indonesia yang berkomitmen menjaga stabilitas rupiah dengan ditopang cadangan devisa yang memadai.
Sentimen global ikut mendorong lonjakan indeks dalam negeri, di antaranya program stimulus dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) sebesar 2 triliun dollar AS untuk menanggulangi efek negatif Covid-19 terhadap perekonomian negara tersebut serta gelontoran dana dari G20.
”Pelaku pasar mengapresiasi komitmen G-20 untuk memberikan stimulus sebesar 5 triliun dollar AS dalam rangka menanggulangi efek negatif Covid-19 terhadap perekonomian global,” kata Nafan.
Para pemimpin G-20 dalam pertemuannya secara virtual pada Kamis (26/3/2020) sepakat menginjeksi 5 triliun dolar ke perekonomian global untuk mengatasi keterbatasan lapangan kerja dan berkurangnya pendapatan akibat pandemi Covid-19. Para pemimpin G-20 juga sepakat melakukan segala hal untuk mengatasi dampak pandemi kali ini.
Seiring kenaikan IHSG, pasar saham dalam negeri juga semakin bergairah. Hal ini tecermin dari nilai transkasi pada Jumat yang mencapai Rp 12,37 triliun, dengan volume perdagangan 10,2 miliar unit saham, dan frekuensi 858.000 kali. Adapun kapitalisasi pasar pada akhir pekan ini mencapai Rp 5.260 triliun.
Bursa ekonomi utama dunia juga menguat, merespons kesepakatan G-20 tersebut. Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup menguat 3,88 persen. Sementara indeks Dow Jones AS menguat 6,38 persen.
Karantina
Terkait kemungkinan pemerintah menerapkan karantina wilayah untuk mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas lagi, Chief Economist and Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan menilai putusan ini berpotensi menjadi sentimen positif di mata investor.
Dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian tergantung dari seberapa cepat dan efektif penanganan penyebaran virus ini. Saat ini, semakin banyak negara di dunia, termasuk Indonesia, menerapkan berbagai kebijakan sosial untuk meredam penyebaran virus.
”Jadi, dengan kesadaran tinggi dan tindakan tegas pemerintah untuk meredam penyebaran virus ini, diharapkan wabah dapat ditangani dan jumlah kasus mulai stabil serta menurun sebelum triwulan II-2020,” ujar Katarina.
Diharapkan wabah dapat ditangani dan jumlah kasus mulai stabil serta menurun sebelum triwulan II-2020.