Puluhan Ribu Orang Mudik ke Jateng, Pendataan Dilakukan
›
Puluhan Ribu Orang Mudik ke...
Iklan
Puluhan Ribu Orang Mudik ke Jateng, Pendataan Dilakukan
Dalam catatan Pemprov Jateng, hingga Kamis (26/3/2020), ada 66.871 pemudik yang kembali dari sejumlah provinsi. Selain pendataan pada penumpang bus, juga pada penumpang kereta api di Semarang.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Puluhan ribu orang mudik ke Jawa Tengah di tengah wabah virus korona baru pemicu Covid-19. Antisipasi berupa pendataan pemudik pun dilakukan di sejumlah pintu kedatangan, antara lain stasiun kereta api dan terminal bus.
Dalam catatan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, hingga Kamis (26/3/2020), ada 66.871 pemudik yang kembali ke Jateng dari sejumlah provinsi. Terbanyak di Kabupaten Wonogiri, 42.838 orang. Disusul Kota Semarang dan sekitarnya (10.979 orang), Kabupaten Cilacap (4.527 orang), dan Jepara (2.164 orang).
Adapun sejumlah daerah tujuan pemudik lainnya ialah Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kudus, Pati, Grobogan, Kabupaten Magelang, Purbalingga, Boyolali, Sragen, dan Karanganyar.
Pada Sabtu (28/3/2020) siang, di Stasiun Semarang Tawang, Kota Semarang, Kepolisian Resor Kota Besar Semarang mendata sejumlah penumpang kereta dari arah Jakarta dan Jawa Barat. Salah satunya adalah KA Argo Muria relasi Jakarta-Semarang, yang berisi 21 penumpang dan tujuh kru.
Sesuai arahan Kapolda Jateng, kami mendata setiap warga yang datang dari luar Kota Semarang, untuk kemudian dipetakan. Ini juga kami lakukan di terminal bus, pelabuhan, dan bandara.
Setelah turun dari kereta, penumpang disemprot dengan cairan disinfektan serta dicek suhu tubuh. Mereka lalu mengisi formulir yang isinya antara lain nama, alamat, lama kunjungan, dan pernyataan kondisi kesehatan. Mereka juga diberi hand sanitizer sebelum keluar stasiun.
”Sesuai arahan Kapolda Jateng, kami mendata setiap warga yang datang dari luar Kota Semarang, untuk kemudian dipetakan. Ini juga kami lakukan di terminal bus, pelabuhan, dan bandara,” kata Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Auliansyah Lubis.
Ia berharap, ke depan, pembagian formulir dilakukan di kota-kota keberangkatan. Begitu tiba di Semarang, formulir tinggal dikumpulkan sehingga akan berjalan optimal.
Sebelumnya, pengecekan suhu tubuh dan pendataan juga dilakukan sejumlah pemerintah kabupaten/kota di Jateng kepada penumpang bus dari Jabodetabek. Di antaranya di Kabupaten Jepara, Blora, dan Wonogiri.
Wajib isolasi diri
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan sepakat dengan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X untuk memasukkan semua pemudik pada kategori orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19. Mereka harus mengisolasi diri di rumah selama 14 hari dan melapor jika sakit.
Ia pun telah berkomunikasi antara lain dengan Pemda DKI dan Gubernur Jawa Barat serta berikutnya akan berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur. ”Kami akan buat kesepakatan untuk melarang warga pulang ke daerah asal,” kata Ganjar dalam keterangan video.
Ganjar meminta warga tak memandang Covid-19 sebagai masalah sepele, tetapi terkait hidup-mati. Jangan sampai, warga yang sehat di kampung tertular warga yang mudik. Jalan terbaik adalah dengan memutus persebaran virus dari kota-kota ke desa.
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 4 Semarang membatalkan sejumlah perjalanan KA dari Semarang untuk antisipasi penyebaran virus korona. Perjalanan yang dibatalkan antara lain pemberangkatan ke Jakarta, seperti KA Argo Muria pukul 16.00, Menoreh (08.00), dan Tawang Jaya (13.29). Selain itu, ada juga KA menuju Bandung, yaitu Ciremai (19.10).
”Dengan pembatalan perjalanan tersebut, pengguna yang telah memiliki tiket mendapat pengembalian 100 persen dengan ketentuan berlaku,” kata Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Krisbiyantoro. Penumpang yang tetap ingin melakukan perjalanan dapat beralih ke KA lain.