Pemerintah Sumatera Selatan kembali mengumumkan adanya warga Sumsel yang positif terjangkit Covid-19. Dengan adanya tambahan ini, total warga Sumsel yang terjangkit sebanyak dua orang.
Oleh
·2 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Pemerintah Sumatera Selatan kembali mengumumkan adanya warga Sumsel yang positif terjangkit Covid-19. Dengan adanya tambahan ini, total warga Sumsel yang terjangkit sebanyak dua orang.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumsel Yusri, Sabtu (28/3/2020), membenarkan adanya satu warga Sumsel yang positif terjangkit Covid-19. Hasil ini diketahui ketika pemerintah pusat mengumumkan tambahan warga yang terjangkit.
”Dengan tambahan ini, total warga Sumsel yang terjangkit mencapai dua orang," kata Yusri.
Sebelumnya, pemerintah sudah mengumumkan satu warga Palembang (53) positif terjangkit. Pasien tersebut telah meninggal. Dia meninggal bersama satu pasien dalam pengawasan (PDP) asal Prabumulih.
”Hanya, kami belum memastikan yang dinyatakan positif ini spesimen yang mana,” kata Yusri.
Yusri menjelaskan, dalam proses pemeriksaan spesimen PDP Covid-19, semuanya diserahkan kepada pemerintah pusat. ”Demikian juga dengan hasilnya akan diumumkan oleh pemerintah pusat,” katanya.
Dinas Kesehatan Sumsel merilis per 28 Maret 2020, jumlah PDP yang masih dirawat di sejumlah rumah sakit di Sumsel mencapai 22 orang. Adapun jumlah orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 467 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy menuturkan, untuk menekan penyebaran Covid-19 di Sumsel, Pemerintah Sumsel sudah menetapkan Wisma Atlet Jakabaring, Palembang, sebagai pusat perawatan ODP di Sumsel. ”Hal ini dimaksudkan agar proses mereka yang berpotensi dan berisiko tidak menularkannya ke orang lain,” lanjutnya.
Nantinya, setiap ODP, yakni orang yang pernah berinteraksi langsung dengan PDP atau yang positif Covid-19 dan mereka yang baru mengalami gejala, seperti demam, pilek, dan batuk serta baru pulang dari daerah yang telah ditetapkan ditransmisi lokal, akan dirawat di Wisma Atlet.
Sebelum masuk ke kawasan ini, tentu mereka akan diperiksa oleh petugas medis. Apabila dinilai perlu mendapatkan perawatan khusus, orang tersebut akan dikarantina di Wisma Atlet.
Adapun untuk mereka yang dinilai mampu melakukan isolasi mandiri tentu akan diimbau untuk kembali ke rumahnya guna menjalani proses isolasi dini. Wisma ini juga akan dilengkapi sejumlah tenaga medis, seperti dokter, perawat, dan sejumlah spesialis. ”Setiap ODP akan dirawat di kamar yang berbeda untuk mencegah penularan,” ucap Lesty.
Gubenur Sumsel mengatakan, menurut rencana, ODP Center akan mulai beroperasi pada Senin, 30 Maret. Dia mengimbau ketua RT/RW juga melaporkan orang-orang yang mungkin berstatus ODP. Sementara PDP akan dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lanjutan.
Ada sekitar 369 kamar di Wisma Atlet Jakabaring yang akan dijadikan tempat perawatan bagi ODP. Mereka akan mendapatkan perawatan hingga dinyatakan benar-benar sembuh dan aman untuk bersosialisasi.