Di Jatim, 13 Pasien Sembuh dan Tujuh Warga Berpulang
›
Di Jatim, 13 Pasien Sembuh dan...
Iklan
Di Jatim, 13 Pasien Sembuh dan Tujuh Warga Berpulang
Pandemi Covid-19 di Jawa Timur sejauh ini mengakibatkan 90 orang positif terinfeksi, 336 pasien dalam pengawasan, dan 5.071 orang dalam pemantauan. Kini, tujuh warga meninggal dunia dan 13 orang lainnya sembuh.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pandemi coronavirus disease 2019 atau Covid-19 di Jawa Timur sejauh ini mengakibatkan 90 orang positif terinfeksi, 336 pasien dalam pengawasan, dan 5.071 orang dalam pemantauan. Kini, tujuh warga meninggal dunia dan 13 orang lainnya sembuh.
”Bersyukur ada yang sembuh. Namun, amat berduka karena ada yang meninggal dunia,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam jumpa pers perkembangan dampak virus korona di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (29/3/2020).
Tujuh warga yang meninggal dunia itu tersebar di sejumlah daerah. Di Surabaya ada dua orang yang meninggal dunia. Sementara dari Gresik, Sidoarjo, Magetan, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Kediri, masing-masing tercatat satu orang. Untuk pasien yang sembuh berasal dari Surabaya (9 orang), Kota Malang (3 orang), dan Kabupaten Blitar (1 orang).
Hingga Minggu malam, hanya Sampang dan Sumenep di Pulau Madura yang belum tercatat ada pasien dalam pengawasan (PDP). Bangkalan merupakan kabupaten paling barat dan terdekat dengan Surabaya, jumlah kasus terbanyak di Jatim, ada satu PDP dan 162 orang dalam pemantauan (ODP).
Khofifah mengatakan, kewaspadaan dan kesiagaan harus terus ditingkatkan. Ia mengatakan, sejauh ini belum akan menerapkan karantina wilayah. Keputusan itu harus disetujui pemerintah pusat.
Bersyukur ada yang sembuh. Namun, amat berduka karena ada yang meninggal dunia.
Sementara itu, Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Luki Himawan dan Panglima Kodam V/Brawijaya Mayor Jenderal Wisnoe Prasetja Boedi menyatakan, setiap kendaraan dan penumpang dari dan ke Pulau Madura melalui penyeberangan Ujung-Kamal dan Jembatan Suramadu harus melalui pemeriksaan.
”Madura belum dinyatakan akan lockdown, tetapi dilakukan penyemprotan disinfektan dan pemeriksaan terhadap setiap kendaraan yang melintas,” kata Luki.
Di Surabaya, setiap kendaraan menuju Madura akan dihentikan dan disemprot disinfektan. Seluruh penumpang akan dicek kondisi kesehatannya, terutama suhu tubuh. Yang dicurigai ada indikasi terserang virus korona akan dicatat dan diminta kembali untuk menjalani karantina mandiri. Hal serupa ditempuh di Bangkalan. Setiap kendaraan menuju Surabaya yang lewat jembatan akan disemprot disinfektan dan penumpangnya akan diperiksa kesehatannya.
Sementara itu, Bupati Madiun Achmad Dawami RS menerbitkan surat edaran bagi warganya di perantauan agar tak mudik untuk mencegah penyebaran virus korona. Surat itu ditujukan kepada para Ketua Paguyuban Madiun (Paguma) Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Batam.
”Warga Kabupaten Madiun di perantauan untuk sementara tidak mudik sampai situasi dan kondisi normal kembali,” ujarnya.
Bupati Magetan Suprawoto dan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, wilayah yang bertetangga dengan Kabupaten Madiun, saat dihubungi secara terpisah mengatakan belum akan mengeluarkan permintaan secara resmi melalui surat edaran bagi warganya di perantauan agar tidak mudik.
”Sifatnya mengimbau secara lisan melalui ketua-ketua paguyuban. Yang kami lakukan adalah pengetatan pemeriksaan di perbatasan-perbatasan,” kata Suprawoto. Warga yang mudik dicatat dan langsung ditetapkan statusnya sebagai orang dalam pemantauan dan harus menjalani karantina selama dua pekan.