Penyaluran Alat Tes Cepat Covid-19 DIY Tunggu Detail Kebutuhan Daerah
›
Penyaluran Alat Tes Cepat...
Iklan
Penyaluran Alat Tes Cepat Covid-19 DIY Tunggu Detail Kebutuhan Daerah
Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta masih menunggu detail data jumlah kebutuhan alat ”rapid diagnose test” dari tingkat kabupaten dan kota di daerah tersebut.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta masih menunggu detail data jumlah kebutuhan alat rapid diagnosetest dari kabupaten dan kota di wilayah DIY. Penggunaan alat tersebut diprioritaskan bagi tenaga medis dan mereka yang berkontak langsung dengan pasien dalam pengawasan atau pasien Covid-19.
”RDT (rapid diagnose test) sudah diberikan alokasi sesuai prioritas untuk tenaga medis di rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 dan untuk keperluan tracing kontak (pasien Covid-19) di masyarakat,” kata juru bicara Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) untuk penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, lewat pesan singkat, Senin (30/3/2020).
Data lain yang ditunggu adalah data epidemiologi Covid-19 dari setiap dinkes di wilayah DIY. Nantinya jumlah alat tes cepat yang akan didistribusikan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang diajukan.
”Setiap kasus telah dilakukan contacttracing oleh (dinas kesehatan) kabupaten dan kota. Saat ini, hasil contacttracing itu digunakan untuk pengajuan kebutuhan RDT. Kabupaten dan kota sedang dalam proses pengajuan,” kata Berty.
Pemerintah DIY memperoleh bantuan RDT dari pemerintah pusat sebanyak 14.400 unit, Sabtu (28/3/2020) lalu. Selain itu, diperoleh pula bantuan berupa alat pelindung diri bagi tenaga medis sebanyak 4.000 unit. Bantuan alat pelindung diri itu berwujud pakaian coverall.
Mengenai pembagian bantuan itu, dinkes kabupaten dan kota di wilayah DIY diminta melaporkan kebutuhan RDT untuk tiap puskesmas. Kebutuhan RDT bagi tiap rumah sakit rujukan dikoordinasikan langsung antara rumah sakit tersebut dan Dinas Kesehatan DIY. Rumah sakit rujukan juga telah mengambil stok RDT yang dibutuhkan itu.
”Rumah sakit nanti melakukan tes sendiri-sendiri. Hasil pemeriksaan itu selanjutnya dilaporkan kepada kami,” kata Berty.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul Sri Wahyu Joko Santoso menyampaikan, sejauh ini terdapat lebih kurang 200 unit RDT yang telah diusulkan. Angka tersebut diperoleh dari upaya puskesmas melacak kontak dengan pasien Covid-19.
”Sesuai arahan dari provinsi, RDT yang datang ditujukan kepada yang berkontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 atau yang melayani di RS. Maka, kami usulkan sesuai jumlah contact tracing. Sementara setiap RS di wilayah Bantul juga sudah mengajukan sendiri jumlah RDT yang dibutuhkan,” kata Sri Wahyu.
Kondisi serupa juga berlaku di Kabupaten Sleman. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pendataan kebutuhan RDT bagi wilayahnya. Data kebutuhan RDT itu juga telah disampaikan kepada Dinas Kesehatan DIY.
”Kami sudah berkoordinasi dengan puskesmas. Data sudah ada. Surat sudah kami kirimkan ke Dinas Kesehatan DIY. Kami mengajukan 2.500 unit RDT di luar kebutuhan rumah sakit. Saat ini, kami tinggal menunggu realisasi dari Dinas Kesehatan DIY,” kata Joko lewat pesan singkatnya.