Kasus Positif Covid-19 Bertambah, Kalsel Pertimbangkan Karantina Wilayah
›
Kasus Positif Covid-19...
Iklan
Kasus Positif Covid-19 Bertambah, Kalsel Pertimbangkan Karantina Wilayah
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mempertimbangkan rencana karantina wilayah setelah ada penambahan kasus positif Covid-19. Namun, sebelum diputuskan, butuh telaah dan kajian lebih lanjut terkait kebijakan itu.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·2 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mempertimbangkan rencana karantina wilayah setelah ada penambahan kasus positif coronavirus disease 2019 atau Covid-19. Namun, sebelum diputuskan, butuh telaah dan kajian lebih lanjut terkait kebijakan itu.
Pada Senin (30/3/2020) petang, Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian, dan Penanganan Covid-19 Kalsel melaporkan, ada 1.162 orang dalam pemantauan (ODP), 7 pasien dalam pengawasan (PDP), dan 5 pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
”Ada penambahan empat kasus positif menjadi lima kasus positif,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Muhammad Muslim yang juga Sekretaris sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalsel di Banjarbaru, Senin petang.
Empat kasus positif Covid-19 ditemukan pada PDP yang sedang menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Ulin, Banjarmasin. Mereka adalah perempuan berusia 50 tahun dari Kabupaten Banjar, laki-laki asal Banjar (45), laki-laki asal Banjarmasin (56), dan laki-laki asal Tabalong (21).
Sebelumnya, PDP yang dinyatakan positif Covid-19 adalah laki-laki asal Banjarmasin (45). ”Saat ini, kondisinya sudah semakin membaik,” kata Muslim.
Sampai dengan Senin petang, ada 12 pasien yang masih menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Ulin. Lima orang di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19 dan tujuh orang lainnya berstatus PDP. Dari tujuh PDP tersebut, dua adalah anak balita, anak laki-laki berumur satu tahun, dan anak laki-laki berumur tiga tahun. Keduanya berasal dari Banjarmasin.
Menurut Muslim, semua PDP dan yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalsel sejauh ini merupakan imported case atau tertular saat berada di luar Kalsel. ”Kami belum menemukan local transmission (transmisi lokal) di Kalsel. Kami pun masih melakukan tracking (pelacakan) pada pasien yang terkonfirmasi positif,” ujarnya.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengatakan, rencana karantina wilayah untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran Covid-19 yang disebabkan virus SARS-Cov-2 atau korona jenis baru sudah mulai dipertimbangkan.
”Sudah ada wacana untuk karantina wilayah. Namun, saya minta harus ada telaah yang bisa dipertanggungjawabkan,” kata Sahbirin saat meninjau posko pencegahan Covid-19 pada daerah perbatasan Kalsel-Kaltim di Kabupaten Tabalong, Senin (30/3/2020).
Sudah ada wacana untuk karantina wilayah. Namun, saya minta harus ada telaah yang bisa dipertanggungjawabkan.
Muslim mengatakan, Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalsel masih merumuskan kebijakan untuk karantina wilayah. ”Kami hanya merumuskan. Nanti, kebijakan itu akan diambil oleh kepala daerah,” ujarnya.
Menurut Sahbirin, pemprov sudah menyiapkan dana sebesar Rp 56 miliar untuk penanggulangan Covid-19 di Kalsel secara efektif dan efisien. ”Kami siapkan sesuai kemampuan daerah. Nanti, dana untuk alokasi yang lain bisa saja dipotong-potong. Sebab, persoalan kemanusiaan dan kesehatan masyarakat harus jadi perhatian semua,” katanya.