Mendadak Meninggal di Jalan, Penanganan Jenazah Dilakukan Sesuai Protokol Covid-19
›
Mendadak Meninggal di Jalan,...
Iklan
Mendadak Meninggal di Jalan, Penanganan Jenazah Dilakukan Sesuai Protokol Covid-19
Seorang lelaki paruh baya tiba-tiba jatuh, kejang, dan sesak napas sebelum meninggal dunia di persimpangan Titik Nol KM Yogyakarta, Senin (30/3/2020) sore. Penanganan jenazah dilakukan sesuai protokol Covid-19.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO/HARIS FIRDAUS
·2 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Seorang lelaki paruh baya tiba-tiba jatuh, kejang, dan sesak napas sebelum meninggal dunia di persimpangan Titik Nol KM Yogyakarta, Senin (30/3/2020) sore. Meski diduga punya penyakit jantung, penanganan korban tetap dilakukan sesuai protokol bagi pasien terinfeksi coronavirus disease 2019 atau Covid-19.
Korban diketahui berinisial DH. Lelaki berusia 50 tahun ini adalah warga Gamping, Kabupaten Sleman. Terjadi di masa pandemi Covid-19, korban dievakuasi menggunakan protokol kesehatan tertinggi dalam penanganan wabah tersebut.
Polisi meminta bantuan personel Palang Merah Indonesia dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengevakuasi. Petugas yang mengevakuasi mengenakan alat pelindung diri lengkap. Lokasi tempat meninggalnya korban juga disemprot disinfektan.
”Korban sedang menunggu lampu merah (lampu pengatur lalu lintas). Tiba-tiba, dia jatuh dan tertimpa motornya sendiri,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Yogyakarta Ajun Komisaris Imam Bukhori saat dihubungi, Senin (30/3/2020).
Imam mengatakan, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito. Pihak keluarga sudah dihubungi. Dari keterangan adik korban, Imam mengatakan, korban memang sering pingsan. ”Korban bekerja di Rumah Sakit Bethesda, di bidang perawatan mayat,” kata Imam.
Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana mengungkapkan, proses evakuasi korban dilakukan dengan protokol tertinggi penanganan Covid-19. Alat pelindung diri harus dikenakan. Sebab, belum diketahui penyebab pasti dari meninggalnya korban tersebut.
”Teman-teman (BPBD DIY) menerapkan safety tertinggi karena mereka harus menjaga diri dari potensi atau kemungkinan terburuk dari hal itu (tertular Covid-19). Kemudian, dalam proses evakuasi, penggunaan alat pelindung diri bisa mencegah penularan apa pun. Kami belum ada informasi terkait orang yang meninggal tersebut, saat itu,” kata Biwara.