Pemerintah Kota Tangerang Siapkan Skenario Karantina Wilayah
›
Pemerintah Kota Tangerang...
Iklan
Pemerintah Kota Tangerang Siapkan Skenario Karantina Wilayah
Melalui program Kampung Siaga Covid-19, Pemerintah Kota Tangerang terus mendorong kampung-kampung dan perumahan untuk melakukan karantina mandiri serta mengumpulkan sembako.
Oleh
Aguido Adri
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Tangerang menyiapkan skenario jika pemerintah pusat mengeluarkan aturan karantina wilayah. Pemkot Tangerang sudah membuat program Kampung Siaga Covid-19, salah satunya dengan karantina kampung, untuk menekan penyebaran Covid-19.
”Kami harus siap dengan karantina wilayah. Siang tadi kami bahas dan berkoordinasi dengan camat, Kepolisian Resor Tangerang Kota, dandim, satuan polisi pamong praja, dan dinas perhubungan untuk skenario karantina wilayah, seperti mempersiapkan simulasi area dan jalan yang akan ditutup,” kata Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah, Senin (30/3/2020), saat dihubungi seusai rapat.
Arief menilai, jika karantina wilayah diterapkan, kebijakan itu harus dibarengi dengan kesiapan warga, terutama kesiapan kebutuhan pangan. Pemkot Tangerang tidak mempunyai kewenangan lebih untuk mengatur pasokan pangan yang didistribusikan ke wilayahnya.
”Suplai kebutuhan pangan bukan kami yang mengendalikan, tetapi pemerintah pusat. Namun, di Kota Tangerang, kebijakannya untuk pasar dan toko obat tetap dibuka. Artinya, pemerintah bijak melihat kondisi. Jika dikarantina wilayah, karena logistik masih dibuka, kebutuhan masyarakat akan tetap terpenuhi. Jadi warga tak perlu khawatir,” tutur Arief.
Sandy Maulana (38), warga Kelurahan Poris Plawad Indah, Cipondoh, Kota Tangerang, merasa khawatir jika karantina wilayah tidak diikuti kebijakan ketahanan pangan, keamanan, dan perlindungan hak-hak dasar seperti kebutuhan finansial. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, akan berdampak buruk pada masyarakat dan bukan tidak mungkin kepanikan akan semakin menjadi-jadi.
”Pertama, pemerintah harus yakin betul kebutuhan pangan untuk warga terpenuhi. Kedua, pemerintah harus menjaga situasi keamanan hingga mengatasi kepanikan warga. Ketiga, pemerintah harus menjamin kebutuhan finansial para pekerja, karena ini saja belum dikarantina berdampak besar pada para pekerja informal,” tutur guru SMA tersebut.
Karantina kampung
Meski keputusan karantina wilayah ada di pemerintah pusat, beberapa wilayah di Kota Tangerang sudah menerapkan karantina kampung. Hal ini tidak lepas dari program Kampung Siaga Covid-19 di semua RW dari Pemkot Tangerang yang sudah berjalan lima hari.
Melihat jumlah kasus Covid-19 yang terus meningkat, program Kampung Siaga Covid-19 diharapkan menurunkan penyebaran Covid-19. Berdasarkan data terbaru, di Kota Tangerang ada 463 orang dalam pemantauan, 98 pasien dalam pengawasan, dan 24 orang positif Covid-19.
”Kami akan terus dorong untuk lebih banyak lagi Kampung Siaga Covid-19. Dalam program tersebut, warga menyemprotkan disinfektan, sosialisasi terkait Covid-19 dan kebersihan, termasuk program lumbung warga Tangerang bersedekah,” kata Arief.
Dalam program lumbung warga, warga menyumbang dan mengumpulkan sembako untuk warga yang membutuhkan, terutama warga tidak mampu atau warga yang terdampak secara ekonomi karena pandemi Covid-19.
”Jadi, ada semangat gotong royong, berbagi, disiplin, dan saling menjaga di tengah kondisi seperti ini. Dari sini kita arahkan untuk karantina wilayah di kampung-kampung dan perumahan yang dijaga petugas RT/RW. Jika tidak ada kebutuhan mendesak atau penting, dilarang keluar masuk. Pengurus RT/RW akan menyuruh warga tetap di rumah,” papar Arief.
Selain itu, jika keputusan pemerintah pusat belum keluar, Pemkot Tangerang bersama polisi dan TNI tetap terus meningkatkan pembatasan sosial di wilayah Kota Tangerang seperti patroli di titik-titik keramaian. ”Taman Kota sudah kami tutup. Tidak boleh lagi ada yang kumpul. Harus disiplin. Sementara kami akan segel Taman Kota dengan memasang garis batas. Di titik keramaian juga akan kami terapkan,” tegas Arief.
Ia menambahkan, di beberapa titik keramaian seperti di Taman Kota Tangerang masih saja ada warga yang berkumpul. Untuk itu, pemkot bersama polisi dan TNI mengambil sikap tegas, tetapi tetap mengutamakan langkah persuasif.
Arief kembali menegaskan, mengimbau, dan mengajak semua lapisan masyarakat untuk disiplin. Tanpa disiplin, penyebaran Covid-19 akan terus meningkat. ”Terutama warga yang ingin pulang kampung, tahan dulu. Penyebaran Covid-19 akan terus meningkat. Kasihan keluarga di kampung. Kita semua, baik pemerintah maupun warga, harus disiplin,” katanya.