Surabaya Siapkan Skenario Pembatasan Lalu Lintas saat Karantina Wilayah
›
Surabaya Siapkan Skenario...
Iklan
Surabaya Siapkan Skenario Pembatasan Lalu Lintas saat Karantina Wilayah
Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, memperketat penjagaan lalu lintas di 19 akses masuk dari luar kota. Langkah ini sekaligus digunakan untuk mempersiapkan skenario apabila terjadi karantina wilayah di Surabaya.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA/IQBAL BASYARI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, memperketat penjagaan lalu lintas di 19 akses masuk dari luar kota. Langkah ini sekaligus digunakan untuk mempersiapkan skenario apabila terjadi karantina wilayah di Surabaya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat di Surabaya, Senin (30/3/3030), mengatakan, penjagaan akan dilakukan di seluruh akses masuk darat menuju Surabaya. Kendaraan yang boleh masuk dibatasi hanya yang memiliki kepentingan dengan pemenuhan kebutuhan dasar warga.
Kendaraan yang boleh masuk hanya yang mengangkut tenaga medis, tenaga pemerintahan, bahan bakar minyak, bahan pokok, serta makanan. Kendaraan lain yang juga diizinkan masuk hanya yang memiliki kepentingan sangat mendesak dan tetap harus melewati seleksi ketat.
Ada 19 titik yang akan dilakukan penjagaan, yakni di Stadion Gelora Bung Tomo (Pakal), Terminal Tambak Oso (Benowo), Dupak Rukun (Asemrowo), Kodikal (Pabean), Mayjen rumah pompa (Dukuh Pakis), Gunungsari (Jambangan), Kelurahan Kedurus (Karang Pilang), Masjid Agung (Kecamatan Gayungan), dan Jeruk (Lakarsantri).
Kemudian di Driyorejo, Benowo Terminal (Pakal), Tol Simo (Sukomanunggal), Mal City of Tomorrow (Dishub), MERR Gunung Anyar (Gunung Anyar), Suramadu (Kec. Kenjeran), Rungkut Menanggal (Gunung Anyar), Wiguna Gunung Anyar Tambak (Gunung Anyar), Margomulyo (Tandes), dan Pondok Chandra (Gunung Anyar).
”Hanya kendaraan pelat nomor L atau yang memiliki kartu penduduk Surabaya yang boleh masuk dari luar kota. Kaluapun ada ojek dalam jaringan, akan diseleksi berdasarkan keperluannya,” ucap Irvan.
Saat ini, keputusan mengenai karantina wilayah masih dibahas oleh Forum Pimpinan Daerah Kota Surabaya. Aturan terkait hal itu diperkirakan akan diputuskan dalam minggu ini. Saat aturan itu dibuat, semua pihak sudah siap karena skenario telah disiapkan dengan matang.
Sejak akhir pekan lalu, lanjut Irvan, pihaknya sudah mulai membatasi kendaraan dari arah Sidoarjo yang akan melewati Jalan Ahmad Yani. Lajur kendaraan dipersempit dari empat lajur menjadi satu lajur. Seluruh kendaraan pun harus disemprot disinfektan agar jika ada virus yang menempel di kendaraan mati sebelum masuk ke Surabaya.
Di rumah saja
Sementara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang ditemui di dapur umum di Taman Surya mengatakan, pemkot sudah dan akan terus memberikan bantuan kepada warga yang tidak mampu membeli beras, minuman herbal ”pokak” untuk menambah imun, dan telur. ”Jatah itu sama dengan yang diterima oleh seluruh anggota satgas yang jumlahnya tak kurang dari 2.000 orang,” ujarnya.
Setiap hari di dapur umum itu diolah pokak dengan bahan baku sereh dan jahe, sebanyak 100 galon, atau sekitar 1.900 liter, dan 1,5 ton telur atau sebanyak 15.000 butir. Minuman pokak sebagai penambah stamina itu terbuat dari campuran kayu manis, jahe merah, kapulaga, cengkeh, pandan wangi, sereh, gula merah, gula pasir, garam, serta air.
Dalam kondisi seperti sekarang, kata Risma, pemkot juga akan memberi bantuan bagi warga yang kurang mampu, terutama mereka yang selama ini bekerja dengan sistem harian lepas.
Kegiatan ekonomi terutama di swalayan, pasar tradisional, dan juga pusat perbelanjaan serta warung kelontong masih berlangsung walau ada kelesuan karena penyebaran virus korona. ”Untuk itu, semua tempat termasuk pasar tradisional seluruhnya sudah dilengkapi alat penyemprotan disinfektan dan wastafel untuk cuci tangan,” ujarnya.
Karena pergerakan ekonomi agak melambat, maka dua bulan ke depan warga yang kesulitan penghasilan akan diberi bantuan kebutuhan hidup seperti beras. ”Sedang didata dan diproses anggarannya. Sekarang warga yang mengalami kesulitan ini sudah diberi jatah telur dan minuman untuk menambah stamina melalui kelurahan masing-masing,” kata Risma.