Menggelar balapan Formula 1 musim 2020 hingga awal 2021 masih menjadi teka-teki. Masalah terbesarnya adalah ada tidaknya promotor yang bersedia menggelar balapan itu dalam kondisi ketidakpastian seperti saat ini.
Oleh
Agung Setyahadi
·4 menit baca
MODENA, SABTU – Tim-tim Formula 1 mulai mempertimbangkan skenario balapan hingga awal 2021 untuk menyelamatkan musim 2020. Namun, jika wabah Covid-19 belum memungkinkan menggelar balapan hingga Juli atau Agustus, potensi balapan lintas tahun 2020-2021 atau “musim super”, berpotensi diambil.
Namun, masalah berikutnya adalah mencari promotor balapan yang berani mengambil resiko dalam kondisi perekonomian yang dikhawatirkan mengalami resesi seusai wabah Covid-19.
Menggelar balapan Formula 1 terkenal sangat mahal, yaitu dengan biaya sekitar Rp 835 miliar di luar hosting fee atau biaya menjadi tuan rumah. Hosting fee bervariasi setiap seri dengan kisaran 31,5 juta dollar Amerika Serikat (sekitar Rp 470 miliar). Sedangkan, pada 2019, biaya tuan rumah itu turun dengan rata-rata 28,7 juta dollar AS (sekitar Rp 429 miliar), seperti diungkap oleh Forbes.
Dengan biaya yang sangat besar itu, resiko akan dikaji sedetail mungkin oleh setiap promotor balapan. Mereka akan menghitung potensi pemasukan dari penjualan tiket, hospitality, rekanan sponsor lokal, serta peluang dukungan anggaran pemerintah.
Sebagian besar seri balapan F1 melibatkan dana pemerintah terutama untuk promosi wisata. Jika kondisi perekonomian mengalami perlambatan setelah wabah Covid-19 mereda, prioritas alokasi anggaran pemerintah kemungkinan difokuskan ke bidang yang lebih fundamental.
CEO Formula 1 Chase Carey pernah menyatakan bahwa target mereka musim ini adalah bisa menggelar 15-18 balapan saat balapan dimulai pada musim panas. Dengan dua seri dibatalkan dan enam seri ditunda, balapan musim ini ditargetkan berlangsung mulai seri Kanada pada 12-14 Juni.
Lantas, supaya bisa menggelar balapan sebanyak mungkin, jeda musim panas pun dimajukan ke Maret, sehingga Agustus bisa untuk menggelar satu atau dua balapan. Bahkan, ada peluang musim 2020 akan berakhir di awal 2021.
Diragukan
Namun, menggelar 15-18 seri balapan dengan kemungkinan hingga tahun depan itu diragukan bisa berlangsung oleh mantan bos Formula 1 Bernie Ecclestone. "Saya harap mereka bisa melakukan itu. Saya sungguh berharap mereka bisa. Mereka bisa menggelar dua atau empat balapan di awal tahun depan dan tetap menghitungnya sebagai kejuaraan 2020. Masalahnya adalah di mana balapan itu akan berlangsung yang bisa didatangi oleh tim-tim, dan promotor yang ingin menggelar balapan,” tegas Ecclestone.
“Sangat baik menyusun kalender (balapan), yang bisa dilakukan sambil menunggu (musim bergulir). Masalah besarnya adalah mendapatkan promotor-promotor yang ingin menggelar balapan,” ungkap Ecclestone menambahkan, seperti dikutip Crash, Sabtu (28/3/2020).
Sangat baik menyusun kalender (balapan), yang bisa dilakukan sambil menunggu (musim bergulir). Masalah besarnya adalah mendapatkan promotor-promotor yang ingin menggelar balapan ini.
Balapan pada Januari, yaitu musim dingin di negara-negara subtropis, juga menjadi hambatan. “Anda harus mendapat promotor-promotor untuk mengambil resiko menggelar acara tanpa mengetahui apakah mereka akan mendapat penonton atau tidak. Anda tidak bisa menggelar balapan jika ini (temperatur udara) minus 10 derajat celcius. Dan, biasanya orang sudah merencanakan apa yang akan mereka lakukan. Mereka tidak begitu saja bangun pada suatu hari dan mengatakan mari pergi ke Silverstone atau di manapun,” tegas Ecclestone dalam wawancara khusus dengan Sportsmail.
Jika balapan Formula 1 belum bisa bergulir hingga Agustus, solusi mengabungkan musim 2020 dan 2021, juga bisa menjadi opsi. Kompetisi lintas tahun ini dilakukan oleh Formula E sejak 2014-2015. Jika “musim super” itu dilakukan, baru pada 2022 balapan bisa berlangsung normal, yaitu dalam satu kalender tahun.
Namun, Ecclestone sekali lagi menyampaikan ide lain. Dalam situasi tidak pasti ini, dirinya akan memilih membatalkan musim 2020 dan fokus ke musim 2021.
Berusaha fleksibel
Kepala Tim Scuderia Ferrari Mattia Binotto, Sabtu, menyatakan, saat ini tim-tim berusaha fleksibel supaya manajemen Formula 1 bisa menggelar balapan musim ini. Terkait potensi balapan musim ini berlangsung hingga tahun depan, Binotto menegaskan, itu perlu dipastikan betul apakah memungkinkan untuk digelar.
“Jika ini memungkinkan, kami menjamin kejuaraan dunia 2020 menjadi lebih lengkap dengan musim berikutnya tidak dimulai hingga Maret. Ada peluang besar untuk itu. Terkait dengan alokasi waktu, kami juga memberi Carey dan FIA kebebasan untuk menentukan kalender yang mereka butuhkan dalam kondisi seperti ini," ujar Binotto kepada Sky Italia.
“Kami juga bisa menjalani dua hari pada akhir pekan, dengan latihan bebas digeser ke Sabtu pagi, sehingga kami bisa memenuhi kebutuhan logistik dalam kasus balapan dipadatkan. Sebagai tambahan, penghentian (balapan) saat ini membuka kemungkinan persaingan dimulai pada Agustus jika kondisinya memungkinkan,” lanjut Binotto yang bekerja dari rumah sejak pulang dari seri Australia yang dibatalkan, pada pertengahan Maret, dikutip Eurosport.