Pengelola MotoGP lebih memilih memangkas jumlah seri balapan musim ini daripada memperpanjang musim 2020 hingga 2021. Balapan musim ini berpotensi lebih singkat jika balapan telat bergulir akibat wabah Covid-19.
Oleh
Agung Setyahadi
·3 menit baca
MADRID, MINGGU — Pemegang hak komersial MotoGP, Dorna, tidak akan memaksakan musim 2020 bergulir hingga 2021 supaya 19 seri balapan yang tersisa bergulir semuanya. Dorna lebih memilih mengorbankan musim ini sehingga bisa menggelar balapan dengan normal pada 2021.
”Sekarang hal yang penting adalah melewati kondisi ini dan melihat bagaimana kita perlahan keluar dari situasi ini. Saat kita tahu balapan bisa diselenggarakan, kita akan menyesuaikan musim dengan sebaik mungkin. Ini akan sangat bergantung pada kapan kita memulai musim ini. Ada yang mengatakan bahwa kami harus menggelar minimal 13 balapan untuk mencari juara dunia, tetapi sebenarnya bukan seperti itu,” ujar CEO Dorna Carmelo Ezpeleta dalam wawancara dengan media Spanyol AS, Minggu (29/3/2020) waktu setempat.
Saat ini, balapan MotoGP menyisakan 19 seri. Namun, seri pertama di Sirkuit Losail, Qatar, hanya menggelar balapan Moto2 dan Moto3. Adapun kelas elite MotoGP batal berlangsung karena syarat karantina 14 hari bagi semua orang yang datang dari Italia atau 14 hari sebelumnya di ”Negeri Piza” itu.
Perkembangan selanjutnya, seiring meluasnya wabah Covid-19 akibat virus korona baru, balapan seri Thailand, Amerika Serikat, Argentina, dan Spanyol ditunda. Saat ini, seri Perancis dan Italia juga terancam ditunda karena wabah Covid-19 masih belum bisa dikendalikan di Eropa. Situasi ini membuat tidak jelas kapan balapan MotoGP bisa bergulir kembali.
Dengan sisa waktu tahun ini yang terus berkurang, peluang menggelar 19 seri balapan MotoGP pun semakin tipis. Situasi yang tidak menentu ini memunculkan wacana menggelar balapan musim 2020 hingga awal 2021. Hal yang sama juga muncul di ajang balap mobil Formula 1.
Saat ini, saya tegaskan, ini akan sangat bergantung pada kapan musim ini dimulai. Kami juga bisa menggelar musim ini lebih pendek agar tahun depan bisa menggelar semua seri.
Namun, Ezpeleta menegaskan, dirinya lebih memilih memangkas jumlah balapan musim ini untuk menyelamatkan musim 2021. ”Kami tidak terlalu dalam masuk ke musim dingin dan mengacaukan musim 2021. Saat ini, saya tegaskan, ini akan sangat bergantung pada kapan musim ini dimulai. Kami juga bisa menggelar musim ini lebih pendek agar tahun depan bisa menggelar semua seri,” kata Ezpeleta.
Seri Indonesia
Pada musim 2021, MotoGP akan menggelar 21 balapan dengan tambahan seri Indonesia di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Penambahan satu seri itu membutuhkan waktu perencanaan detail untuk mengatur alokasi waktu. Dorna sepertinya tidak mau awal musim 2021 mundur karena musim 2020 diperpanjang.
Bagi pebalap dan tim-tim peserta, 21 seri juga membutuhkan persiapan yang berbeda, seperti disampaikan pebalap tim Repsol Honda, Marc Marquez, saat wawancara khusus di Jakarta, pada awal Februari lalu.
”Dua puluh seri dalam setahun tentu akan menyenangkan, tetapi menurut saya dalam batas (maksimal). Jika ke depan ada penambahan seri, perlu ada strategi baru dalam kalender balapan. Kami tetap manusia. Memang, kami membalap setiap pekan, tetapi kami memiliki batas, termasuk mekanik dan pabrikan. Mereka juga perlu waktu. Dua puluh balapan sudah cukup. Jika mereka ingin lebih, perlu mengubah strategi karena itu akan sulit. Dan, pada tahun depan akan ada 21 balapan (seri Indonesia mulai 2021). Tetapi, jika ingin memasukkan satu (seri) balapan, mereka perlu mengeluarkan balapan yang lain,” ujar Marquez.
Penambahan satu seri itu menjadi pertimbangan tersendiri bagi Dorna untuk tidak memaksakan 19 seri balapan musim ini berlangsung semuanya. ”Kami akan melihat seperti apa situasi kami karena dunia tidak akan sama lagi setelah ini (wabah Covid-19). Sekarang yang penting adalah kita pulih,” kata Ezpeleta dikutip GPOne.