Manajemen Gojek telah mengimpor lima juta masker dari China. Masker itu akan didistribusikan bagi mitra pengemudi yang bekerja di garda depan.
Oleh
HARYO DAMARDONO/ *
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Manajemen Gojek telah mengimpor lima juta masker dari China. Masker itu akan didistribusikan bagi mitra pengemudi yang bekerja di garda depan. Selain itu, manajemen Gojek juga akan membagikan masker tersebut bagi para tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan Covid-19.
Hingga hari ini, Gojek telah menyediakan ratusan ribu paket kesehatan yang dibagikan di lebih dari 1.300 titik kepada puluhan ribu mitra pengemudi di lebih dari 80 kota di seluruh Indonesia.
Walau demikian, jumlah alat-alat kesehatan makin langka. Padahal, masker, misalnya, merupakan salah satu alat perlindungan diri yang paling dibutuhkan untuk meminimalkan penyebaran virus korona. Tidak saja bagi mitra pengemudi tetapi juga pelanggan Gojek yang naik sepeda motor atau mobil mitra.
”Kami berterima kasih telah mendapatkan izin impor masker dari Pemerintah Indonesia yang diwakili BNPB selaku Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Kementerian Kesehatan. Gojek merupakan perusahaan on-demand pertama yang mendapatkan izin impor ini,” kata Komisaris Utama Gojek Garibaldi Thohir, Rabu (1/4/2020), dalam rilis yang diterima Kompas.
Menurut Garibaldi, diberikannya izin impor masker akan memastikan tidak terganggunya ketersediaan dan produksi masker dan alat-alat perlindungan diri lain di Indonesia yang saat ini dialokasikan sepenuhnya untuk kebutuhan rumah sakit dan tenaga kesehatan.
Hans Patuwo, Chief Operations Officer Gojek, menekankan, Gojek tidak ingin mengganggu ketersediaan dan produksi dalam negeri yang dibutuhkan tenaga kesehatan. ”Terima kasih kepada pemerintah, dalam hal ini BNPB, Kementerian Kesehatan, Bea Cukai, dan Garuda Indonesia yang membuat pengadaan masker ini bisa dilakukan,” ujarnya.
Menurut Hans, apresiasi juga diberikan kepada kru Garuda Indonesia yang telah melakukan karantina 14 hari. ”Mereka juga berjuang untuk membantu jutaan mitra driver Gojek di Indonesia,” ujarnya. Masker tersebut diimpor Gojek dari China yang seluruhnya sudah tiba hari Rabu (1/4/2020) dini hari di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten.
Distribusi masker impor tersebut akan dilakukan melalui Yayasan Anak Bangsa Bisa. Nantinya, tidak hanya mitra pengemudi yang menerima masker impor tersebut, tetapi juga para tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan.
Bagi sekitar para mitranya, Gojek telah menyusun 12 program kesejahteraan saat mengatasi wabah Covid-19. Pemberian masker kepada mitra pengemudi masuk dalam program penyediaan perlengkapan kesehatan.
Sebelas program lainnya dikelompokkan dalam tiga program utama, yakni program penyediaan layanan kesehatan, program ringankan beban biaya harian, dan program bantuan pendapatan.
Skema bantuan pendapatan juga merupakan terobosan dari Gojek bagi mitra pengemudinya. Co-Chief Executive Officer Gojek Andre Soelistyo, pekan lalu saat dihubungi Kompas mengatakan, bantuan diberikan apabila ada mitra pengemudi yang terdiagnosa positif Covid-19.
Program dana bantuan ini kemudian juga diperluas kepada mitra pengemudi dengan status orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP) dan harus dikarantina berdasarkan rujukan pemerintah. ”Tujuannya, agar mereka masih dapat mendukung keluarganya ketika mereka harus dikarantina dan tidak dapat bekerja,” kata Co-CEO Gojek Kevin Aluwi, kemarin.