Kunjungan Wisman ke Bali Menurun Selama Februari 2020
›
Kunjungan Wisman ke Bali...
Iklan
Kunjungan Wisman ke Bali Menurun Selama Februari 2020
Kedatangan wisatawan mancanegara yang langsung ke Bali selama Februari 2020 tercatat sebanyak 363.937 kunjungan. Terjadi penurunan mencapai 31,19 persen dibandingkan pada Januari 2020 yang sebanyak 528.883 kunjungan.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Kedatangan wisatawan mancanegara yang langsung ke Bali selama Februari 2020 tercatat sebanyak 363.937 kunjungan. Terjadi penurunan mencapai 31,19 persen dibandingkan pada Januari 2020 sebanyak 528.883 kunjungan. Wisman terbanyak yang berkunjung ke Bali selama Februari 2020 berasal dari Australia yang mencatatkan jumlah kedatangan sebanyak 81.874 kunjungan.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Adi Nugroho menyebutkan, munculnya penyakit akibat virus korona jenis baru penyebab penyakit coronavirus disease 2019 (Covid-19) di China yang kemudian merebak ke sejumlah negara lain berdampak terhadap kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang langsung ke Bali.
Tiongkok yang selalu masuk lima besar negara asal wisman ke Bali, sejak Februari 2020 turun drastis dan tak lagi masuk peringkat atas.
Kebijakan penutupan penerbangan langsung dari dan ke daratan China mulai awal Februari 2020 berimbas terhadap berkurangnya kunjungan wisman China ke Bali. ”Tiongkok yang selalu masuk lima besar negara asal wisman ke Bali, sejak Februari 2020 turun drastis dan tak lagi masuk peringkat atas,” kata Adi, Rabu (1/4/2020).
Secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa mengakui situasi kepariwisataan tengah mengalami tekanan akibat kondisi penyakit Covid-19. Tekanan terhadap industri pariwisata, menurut Astawa, dampaknya sangat dirasakan oleh Bali karena menjadi lokomotif yang menggerakkan perekonomian Bali.
Astawa mengatakan, kondisi kepariwisataan semakin tertekan karena dijalankannya langkah penutupan dan kebijakan pembatasan mobilitas orang di sejumlah negara menyusul semakin meluasnya wabah penyakit Covid-19. Situasi itu berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan. ”Tentu harapannya situasi (wabah penyakit Covid-19) ini dapat segera diatasi dan tekanannya hanya dalam waktu sementara,” kata Astawa kepada Kompas.
Penambahan kasus
Sementara itu, terkait perkembangan kasus penyakit Covid-19 di Bali, Ketua Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali I Dewa Made Indra dalam konferensi persnya pada Rabu (1/4/2020) menyebutkan, terdapat penambahan jumlah kasus positif Covid-19, yakni dari total 19 kasus positif Covid-19 hingga Selasa (31/3/2020) menjadi 25 kasus positif Covid-19 pada Rabu. Penambahan enam kasus positif Covid-19 itu adalah pasien warga negara Indonesia (WNI).
”Ada enam pasien dalam pengawasan yang positif Covid-19 yang sudah sembuh dan sudah dapat pulang,” kata Indra dalam konferensi pers. Dengan demikian, jumlah pasien yang sembuh hingga hari (Rabu) ini sebanyak 10 orang, terdiri dari dua warga negara asing dan delapan WNI.
Dari catatan BPS Bali yang diumumkan pada Rabu (1/4/2020), penurunan jumlah wisman ke Bali pada Februari 2020 sebanyak 164.946 kunjungan, atau sebesar 31,19 persen, dibandingkan pada periode Januari 2020. Penurunan terbesar dipengaruhi berkurangnya jumlah wisman asal Tiongkok ke Bali, dari sebanyak 115.491 kunjungan pada Januari 2020 menjadi 4.376 kunjungan selama Februari 2020, atau turun hingga 96,08 persen.
Semakin berkurangnya tamu di Bali juga memengaruhi aktivitas pariwisata di sejumlah kawasan wisata, misalnya di Nusa Dua dan Kuta, Kabupaten Badung, yang juga sepi. Apalagi Gubernur Bali I Wayan Koster sejak 20 Maret lalu mengeluarkan edaran mengenai penutupan obyek wisata di Bali sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit Covid-19 di Bali.
Kendati hotel kekurangan tamu, juga semakin nihil kegiatan, hingga saat ini baru satu hotel yang menyatakan operasional berhenti sementara. Hotel yang tercatat sudah berhenti beroperasi baru satu, tetapi banyak hotel dan restoran yang sudah melakukan pengurangan jam kerja bagi karyawan.
Kondisi itu juga menyebabkan China tidak lagi masuk sebagai lima besar negara asal wisman ke Bali. Posisi China digeser Australia yang menjadi negara asal wisman, yakni sebanyak 81.874 kunjungan wisman selama Februari 2020. Setelah Australia, India bersama Jepang, Rusia, dan Amerika Serikat juga menunjukkan penambahan wisman yang datang ke Bali.
Adapun secara kumulatif, jumlah kedatangan wisman ke Bali dalam dua bulan, yakni mulai Januari sampai Februari 2020, sebanyak 892.820 kunjungan. Berdasarkan laporan BPS Provinsi Bali, jumlah itu menunjukkan penurunan 0,02 persen dibandingkan pada periode Januari 2019 sampai Februari 2019 yang jumlah kedatangan wisman ke Bali tercatat sebanyak 893.026 kunjungan.
Penurunan jumlah kunjungan wisman ke Bali selama Februari 2020 itu juga berimbas terhadap tingkat hunian kamar hotel berbintang di Bali. Pencatatan BPS Bali menunjukkan, rata-rata keterisian kamar hotel bintang di Bali pada Februari 2020 sebesar 45,98 persen, atau menurun 13,31 poin dibandingkan pada periode Januari 2020 yang masih di kisaran 59,29 persen. Situasi lainnya adalah rata-rata lama menginap tamu di hotel bintang di Bali pada Februari 2020 masih sekitar 2,82 hari.