Sebanyak 200 Warga Kota Magelang Akan Ikuti ”Rapid Test” Covid-19
›
Sebanyak 200 Warga Kota...
Iklan
Sebanyak 200 Warga Kota Magelang Akan Ikuti ”Rapid Test” Covid-19
Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, akan melaksanakan tes cepat (”rapid test”) Covid-19 bagi 200 warga mulai pekan depan. Tujuannya, memetakan dan mendeteksi persebaran Covid-19 yang dipicu virus korona jenis baru.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, akan melaksanakan tes cepat (rapid test) Covid-19 bagi 200 warga mulai pekan depan. Tujuannya adalah untuk memetakan dan mendeteksi persebaran Covid-19 yang dipicu virus korona jenis baru.
Rapid test adalah tes untuk mengetahui kadar antibodi tubuh. Untuk mendeteksi keberadaan virus korona jenis baru, rapid test memiliki nilai keakuratan berkisar 70-80 persen. Oleh karena itu, jika dua kali rapid test menunjukkan hasil positif, orang yang bersangkutan tetap akan menjalani pemeriksaan swab tenggorokan.
Sebelumnya, rapid test sudah dua kali dilaksanakan di Magelang pada 132 petugas medis dan paramedis di RSU Tidar, RST dr Soedjono, dan sejumlah puskesmas. Hasilnya baru akan diketahui akhir minggu ini. Sejumlah dokter di RSU Tidar juga sudah melakukan swab tenggorokan. Hasilnya, mereka negatif Covid-19.
Hingga Rabu (1/4/2020) siang, seorang pasien Covid-19 tercatat meninggal di Kota Magelang. Sembilan pasien dalam pemantauan (PDP) masih dirawat di tiga rumah sakit rujukan dan 168 orang lainnya berstatus orang dalam pemantauan (ODP).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang sekaligus juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Magelang, Sri Harso, mengatakan, setiap puskesmas sudah menysun data warga peserta rapid test. Mereka yang akan diperiksa adalah warga yang pernah kontak dengan penderita positif Covid-19, PDP, ODP, dan orang tanpa gejala.
”Alat rapid test akan digunakan untuk 400 kali tes. Rapid test ini dilakukan dengan memeriksa darah dari warga,” kata Sri di Magelang, Rabu.
Terkait alat pelindung diri (APD), Sri mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan 400 unit. Semuanya langsung didistribusikan kepada petugas puskesmas dan rumah sakit. Menurut rencana, masih akan datang lagi sekitar 400 APD. Namun, karena keterbatasan pasokan, APD itu tidak sepenuhnya memenuhi standar WHO. Kebutuhan APD standar WHO masih harus diimpor dari negara lain.
Alat rapid test akan digunakan untuk 400 kali tes. Rapid test ini dilakukan dengan memeriksa darah dari warga
Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono mengatakan, sekalipun data kasus Covid-19 pada Rabu tidak menunjukkan peningkatan, masyarakat diminta tetap waspada. Mereka harus terus menjaga jarak serta menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat.
”Kami juga akan terus melakukan upaya pencegahan. Selain menyemprotkan disinfektan, kami tetap menutup akses jalan protokol dan 19 pusat kuliner. Tujuannya, menghindari kerumunan warga di pusat kota,” katanya.