Pemeriksaan terhadap kendaraan yang masuk ke kawasan Palembang diperketat. Hal ini untuk mengantisipasi risiko masuknya Covid-19 ke Sumsel.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Pada hari pertama pengoperasian Jalan Tol Palembang-Kayu Agung, Rabu (1/4/2020), pemeriksaan terhadap kendaraan yang masuk ke kawasan Palembang diperketat. Hal ini untuk mengantisipasi risiko masuknya Covid-19 ke Sumatera Selatan.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengungkapkan, adanya tol ini diharapkan mempermudah pengawasan terhadap setiap orang yang akan masuk ke Sumsel melalui jalur darat. Nantinya akan ada tim dari gugus tugas penanggulangan Covid-19 di setiap pintu masuk untuk memeriksa orang yang masuk ke Palembang.
Menurut Herman, kebijakan mengurangi kerumunan sudah cukup efektif. Hal ini dilihat dari menurunnya jumlah penumpang di sejumlah sektor angkutan, misalnya di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, yang turun hingga 71 persen dibandingkan dengan hari normal.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional III Palembang juga mengalami penurunan jumlah penumpang hingga 72 persen. Bahkan, per Rabu (1/4/2020), PT KAI sudah menghentikan operasional kereta api angkutan penumpang rute Palembang-Lampung dan Palembang-Lubuk Linggau.
Hal serupa terjadi di angkutan darat, jumlah penumpang turun hingga 31 persen. ”Ini menandakan imbauan pemerintah agar tidak mudik ke kampung halaman untuk sementara waktu sudah dilakukan dengan baik oleh masyarakat,” kata Herman.
Deputi Pembangunan Jalan Tol Kayu Agung, Palembang, Betung PT Waskita Sriwijaya Tol Yusuf Ar Rosadi mengungkapkan, pandemi Covid-19 berdampak pada kemungkinan menurunnya jumlah lalu lintas kendaraan di jalur Tol Palembang-Kayu Agung. ”Penurunannya bisa lebih dari 50 persen,” katanya.
Jumlah kendaraan yang melintas pada saat Natal dan Tahun Baru di tol ini mencapai 16.000 unit per hari. Dari data itu, kemungkinan jumlah kendaraan yang melintas di tol pada hari normal mencapai 12.000 unit per hari. Namun, akibat pandemi ini, ungkap Yusuf, kemungkinan tol hanya dilewati 7.000 kendaraan per hari.
Herman menambahkan, pengetatan ini diperlukan karena kasus positif Covid-19 sebagian datang dari luar Sumsel.
Pemetaan penyebaran Covid-19
Menurut Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumsel Yusri, sampai saat ini ada empat daerah yang masuk zona kuning, yakni Kota Palembang, Kota Prabumulih, Kabupaten Ogan Komering Ilir, dan Ogan Komering Ulu. Zona kuning berarti sudah ada warga di daerah tersebut yang positif Covid-19.
Khusus untuk Prabumulih, ujar Yusri, ada tenaga medis yang terkonfirmasi positif Covid-19 ketika merawat pasien yang juga seorang tenaga kesehatan. ”Hanya saja, salah satunya ada yang tinggal di Kota Palembang, jadi Prabumulih belum masuk zona merah,” katanya.
Saat ini, pihaknya masih menunggu spesimen sejumlah warga Prabumulih yang diduga melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19. Jika ada, bisa saja Kota Prabumulih masuk sebagai zona merah Covid-19.