Sangat penting untuk mengikuti perintah jaga jarak dan isolasi. Ini masalah hidup mati.
Oleh
Kris Mada
·4 menit baca
ROTTERDAM, RABU — Belanda mengonfirmasi kesembuhan seorang pasien Covid-19 yang berusia 101 tahun. Kesembuhannya menjadi kabar baik di tengah peningkatan jumlah infeksi virus korona jenis baru atau SARS-CoV-2.
Rumah Sakit Ijjsselland, yang terletak di dekat Rotterdam, dalam pernyataan, Selasa (31/3/2020) waktu setempat, menyebutkan, perempuan yang namanya dirahasiakan itu masuk sepuluh hari lalu. Kala itu, ia sesak napas dan hasil tes menunjukkan ia terinfeksi sehingga harus diisolasi.
Setelah dirawat beberapa hari, perempuan itu membaik dan bisa keluar dari ruang isolasi. Perempuan itu dinyatakan sudah keluar rumah sakit dan sedang menjalani pemulihan di panti jompo setempat.
Kabar baik juga diumumkan pemimpin Tesla, Elon Musk. Ia menyebut produsen mobil listrik itu akan menghibahkan alat bantu pernapasan ke berbagai rumah sakit dalam jangkauan jaringan pemasaran Tesla.
Tidak disebutkan berapa banyak alat bantu pernapasan yang diberikan secara gratis itu. Musk hanya meminta bahwa alat itu langsung digunakan saat diterima dan tidak malah dijadikan cadangan dalam gudang.
Produsen mobil lainnya, Ford Motor, mengumumkan kerja sama dengan General Electric untuk memproduksi alat bantu pernapasan di pabriknya di Michigan. Untuk tiga bulan mendatang, 50.000 alat bantu pernapasan akan dibuat di pabrik itu. Selanjutnya, pabrik itu direncanakan bisa memproduksi hingga 30.000 alat bantu pernapasan per bulan.
Alat bantu pernapasan merupakan salah satu perangkat penting dalam perawatan pasien Covid-19. Sebab, virus SARS-CoV-2 membuat paru-paru tidak bisa bekerja normal sehingga orang yang terinfeksi jadi sesak napas. Karena itu, mereka membutuhkan alat bantu pernapasan.
Selain sarung tangan dan alat pelindung diri bagi pekerja medis, berbagai rumah sakit juga kekurangan alat bantu pernapasan. AS telah mengimpor aneka peralatan kesehatan untuk menanggulangi Covid-19. Sebagian dibeli, sebagian lagi hasil sumbangan dari negara lain.
Sumbangan untuk AS antara lain diterima dari China dan Rusia. Moskwa mengumumkan, pesawat pengangkut alat pelindung diri dan peralatan kesehatan lain dijadwalkan tiba di AS pada Rabu ini.
”Presiden (Vladimir Putin) menganggap produsen peralatan kesehatan akan bertindak serupa (membantu negara lain yang kesulitan alat kesehatan),” kata juru bicara Kepresidenan Rusia, Dimtry Peskov.
Karantina
Upaya lain untuk menanggulangi dampak Covid-19 di AS adalah dengan menjadikan mobil rumah sebagai tempat penampungan sementara bagi pekerja medis dan gelandangan. Lousiana membeli 89 mobil jenis itu.
Sementara penjual mobil rumah di Texas mengumumkan telah mengirimkan 400 kendaraan itu ke berbagai lokasi. Mobil-mobil itu akan dipakai untuk tempat tinggal sementara para tenaga medis yang menangani wabah. Dengan modifikasi lebih lanjut, kendaraan itu juga bisa dijadikan laboratorium bergerak.
Sementara Pemerintah Kota Los Angeles menjadikan lapangan parkir Dockweiler sebagai tempat karantina dan penampungan sementara para gelandangan dan pasien Covid-19. Karantina ataupun penampungan menggunakan rumah mobil yang biasanya kerap parkir di Dockweiler.
”Kita membutuhkan tempat agar orang bisa mengisolasi diri dari masyarakat, bahkan keluarga mereka. Kami menggunakan Dockweiler untuk keperluan itu. Kami masih mencari lokasi lain untuk kepentingan sejenis,” kata Inspekstur Wilayah Los Angeles Janice Hahn.
Gubernur California Gavin Newsom mengatakan, California sedang mencari 1.309 mobil rumah untuk menampung gelandangan. Banyak tempat menginap gelandangan harus ditutup di tengah wabah. ”Gelandangan adalah salah satu kelompok paling rentan Covid-19,” ujarnya.
Dengan 188.578 kasus hingga Rabu, AS masih terus berusaha mengatasi wabah virus korona baru. Trump kembali mengingatkan warga AS untuk mematuhi perintah jaga jarak demi mengendalikan laju infeksi. ”Sangat penting bagi warga AS mengikuti panduan selama 30 hari ke depan. Ini masalah hidup mati,” ujarnya.
Kepala Gugus Tugas Korona AS Deborah Birx menyebut, jumlah kematian akibat virus korona baru di AS bisa melonjak sampai 240.000 jiwa dalam beberapa bulan mendatang. Hingga Rabu, 3.890 orang tewas di AS akibat Covid-19.
Kecemasan atas wabah juga terjadi di tentara AS. Angkatan Laut AS mencari izin mengisolasi 5.000 tentara yang menjadi awak USS Theodore Roosevelt. Jumlah infeksi di kapal induk itu terus meningkat.
”Kita tidak sedang berperang, pelaut tidak perlu mati,” demikian tercantum dalam surat dari komandan kapal induk bertenaga nuklir itu, Brett Crozier.
Kecemasan juga ditunjukkan oleh Italia, yang menjadi negara dengan jumlah kematian tertinggi akibat Covid. ”Bagi saya, sangat tidak masuk akal mimpi buruk ini akan berakhir,” kata Ketua Asosiasi Dokter Bergamo, Guido Marinoni.
Ia menentang rencana penghentian perintah isolasi dan jaga jarak mulai pertengahan April 2020. ”Kalau kita membiarkan pekerja kembali masuk, maka akan memicu ulang wabah. Dampaknya sangat mengerikan, tidak hanya bagi orang, tetapi juga ekonomi,” ujarnya.
Italia membuktikan, isolasi selama tiga pekan terakhir telah menurunkan laju penularan. ”Mungkin sudah di puncak kurva. Walakin, sampai di puncak bukan berarti sudah menang,” kata Kepala Institut Kesehatan Italia Silvio Brusaferro. (AP/AFP/REUTERS)