Dampak Covid-19, Honda Hentikan Sementara Produksi Mobil di Indonesia
›
Dampak Covid-19, Honda...
Iklan
Dampak Covid-19, Honda Hentikan Sementara Produksi Mobil di Indonesia
Wabah Covid-19 menghantam industri otomotif. Penjualan menurun, strategi pemasaran diubah. Demi menyehatkan stok, Honda terpaksa menghentikan produksi mobilnya di Indonesia.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Honda Prospect Motor mulai menghentikan sementara kegiatan produksi mobil di Indonesia. Keputusan menghentikan produksi selama dua pekan, mulai 13 April hingga 27 April 2020, harus diambil dengan berbagai pertimbangan matang terkait penyebaran virus korona yang terus terjadi.
”Kami memutuskan untuk menghentikan produksi selama dua pekan untuk mempertahankan tingkat stok yang sehat. Sementara, pada saat yang sama, kami juga ingin memastikan lingkungan yang sehat di wilayah kerja Honda,” tutur Yusak Billy, Business Innovation and Sales-Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) kepada Kompas di Jakarta, Kamis (2/4/2020).
Selama ini, HPM memproduksi mobil di kawasan industri Karawang, Jawa Barat. Belakangan ini, HPM pun sedang gencar memproduksi salah satu produk andalannya, Honda Brio, untuk memenuhi pasar ekspor. Beberapa model Honda pun diproduksi di pabrik ini untuk memenuhi pasar domestik.
Soal pertimbangan menghentikan produksi sementara, Billy menjelaskan, ”Sebetulnya, paruh pertama tahun ini sudah dipengaruhi disrupsi pasar yang besar. Ini saja sudah memaksa industri untuk menyesuaikan target dan strateginya.”
Di Jakarta dan sekitarnya, lanjutnya, pada Januari dan Februari, industri dihantam bencana banjir. Begitu memasuki bulan Maret, kita dihadapkan pada masalah penyebaran virus korona. Karena itulah, berdasarkan kondisi dan pertimbangan terkini, Honda memutuskan penghentian sementara produksinya.
Pasokan terganggu
Menurut Billy, alasan utama pengurangan produksi adalah pasar yang turun. Selain itu, HPM melihat ada kekhawatiran juga dari sisi rantai pasokan global ke pabrik Honda. Untuk saat ini terjadi gangguan rantai pasokan global dari Malaysia dan India akibat kebijakan lockdown pemerintah setempat terkait penyebaran Covid-19.
Walaupun belum ada data yang secara detail dikeluarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Honda dinyatakan mengalami penurunan pada Maret 2020. Penurunannya sekitar 30 persen dibandingkan bulan yang sama tahun 2019.
Mengawali tahun 2020, berdasarkan data Gaikindo, penjualan Honda pada bulan Januari mencapai 12.777 unit dan Februari sebesar 11.373 unit atau secara akumulatif mencapai 24.150 unit. Dibandingkan periode yang sama Januari-Februari 2019, penjualan Honda hanya mencapai 20.701 unit.
Bulan Februari lalu, Honda Brio tercatat sebagai mobil dengan penjualan tertinggi di antara semua mobil yang dijual di Indonesia dengan total 6.085 unit. Penjualan Honda Brio menjadi pendorong utama Honda di tengah pasar otomotif yang belum stabil pada awal tahun ini.
Angka penjualan Honda Brio tersebut sebagian besar disumbangkan tipe Honda Brio Satya dengan total 4.701 unit. Jumlah itu meningkat dibandingkan penjualan bulan Januari yang tercatat sebanyak 4.347 unit. Sementara itu, varian Honda Brio RS menyumbangkan penjualan sebesar 1.384 unit pada bulan Februari, juga meningkat dibandingkan penjualan Januari yang tercatat sebesar 1.298 unit.
Secara total, Honda Brio telah meraih penjualan 11.730 unit sepanjang dua bulan pertama tahun 2020. Jumlah tersebut meningkat 13 persen dibandingkan penjualan Honda Brio pada periode yang sama tahun 2019.
Tak hanya itu, kedua varian Honda Brio juga menjadi market leader di kelasnya masing-masing. Sepanjang Januari hingga Februari 2020, Honda Brio Satya meraih pangsa pasar tertinggi dengan total 27 persen di kelas LCGC (low cost green car), dengan total penjualan 9.048 unit. Sementara Honda Brio RS menguasai kelas mobil perkotaan dengan pangsa pasar mencapai 63 persen, dengan total penjualan 2.682 unit.
”Memang, Brio masih menjadi backbone kami dengan kontribusi sekitar 50 persen dari total penjualan Honda di bulan Maret,” kata Billy.
Karyawan dirumahkan
Menyangkut karyawan Honda, Billy menjelaskan, selama periode penghentian sementara produksi Honda, karyawan tertentu yang berhubungan langsung dengan proses produksi akan dirumahkan. Namun, HPM secara tegas meminta semua karyawan untuk mengikuti peraturan dan arahan sesuai pemerintah pusat dan daerah untuk menghindari risiko terinfeksi virus.
”Selama dirumahkan, karyawan tetap mendapatkan gaji pokok full payment sesuai dengan aturan yang berlaku. Namun, tunjangan lain, seperti uang makan, transpor, dan kehadiran, akan mengikuti aturan yang berlaku. Semua itu sudah didiskusikan dengan serikat pekerja kami,” ujarnya.