Eksplorasi Pembangkit Listrik Panas Bumi di Blawan Ijen Dimulai
›
Eksplorasi Pembangkit Listrik ...
Iklan
Eksplorasi Pembangkit Listrik Panas Bumi di Blawan Ijen Dimulai
Medco Power memulai pengeboran sumur eksplorasi perdana untuk proyek PLTP Blawan Ijen di Jawa Timur. Proyek ini untuk mendukung pengembangan sumber energi terbarukan yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Oleh
ARIS PRASETYO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Meco Power Indonesia, melalui anak perusahaannya, Medco Cahaya Geothermal, memulai pengeboran sumur eksplorasi yang pertama kali untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Blawan Ijen di Jawa Timur. Pengeboran sumur perdana ini awal dari empat sumur eksplorasi yang direncanakan perusahaan. Adapun perkiraan potensi PLTP Blawan Ijen sebesar 110 megawatt.
”Proyek PLTP Blawan Ijen ini merupakan bagian dari proyek untuk meningkatkan bauran energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025 nanti,” ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Agung Pribadi, Kamis (2/4/2020), di Jakarta.
Pengeboran dua sumur eksplorasi awal akan dilakukan hingga di kedalaman 2.500 meter sampai 3.000 meter. Pengeboran sumur eksplorasi tersebut dijadwalkan rampung hingga akhir tahun ini. Medco menargetkan pengoperasian unit pertama PLTP Blawan Ijen pada 2022-2023.
”Dengan dimulainya pengeboran sumur perdana ini sekaligus menandai komtimen kami mendukung proyek pembangkit listrik yang ramah lingkungan menyusul proyek sebelumnya, yaitu di PLTP Sarulla 330 MW di Tapanuli Utara,” kata Direktur Utama Medco Power Eka Satria.
Mengutip data Kementerian ESDM, pemerintah menargetkan penambahan kapasitas terpasang listrik panas bumi tahun ini menjadi 2.270,7 MW. Pada 2014, kapasitas terpasang listrik tenaga panas bumi adalah 1.403,3 MW. Dengan demikian, dalam kurun lima tahun terakhir terdapat penambahan kapasitas terpasang sekitar 800 MW.
Menurut pemerintah, untuk mencapai target bauran energi terbarukan 23 persen di 205 setidaknya dibutuhkan investasi sebesar 36,95 miliar dollar AS atau sekitar Rp 500 triliun. Investasi untuk PLTP adalah yang terbesar, yakni 17,45 miliar dollar AS atau setara Rp 244,3 triliun. Sisanya adalah investasi untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga hidro, bayu, surya, dan biomassa.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform Fabby Tumiwa mengatakan, perlu perbaikan iklim investasi energi terbarukan untuk mengoptimalkan sektor tersebut. Kendati sudah ada perbaikan regulasi, iklim investasi energi terbarukan belum cukup menggembirakan. Penetapan tarif listrik dari energi terbarukan kurang ekonomis bagi pengembang. Akibatnya, investor enggan berpartisipasi di sektor ini.
”Yang prioritas dikerjakaan terlebih dulu adalah memulihkan kepercayaan investor dengan memperbaiki iklim investasi energi terbarukan,” ucap Fabby.
Tahun ini, pemerintah menargetkan investasi di bidang energi terbarukan sebesar 2,3 miliar dollar AS atau naik dari realisasi tahun lalu yang sebesar 1,5 miliar dollar AS. Sejak 2016, nilai investasi di bidang energi terbarukan di Indonesia tak pernah melebihi 2 miliar dollar AS. Pada 2015, investasi energi terbarukan di Indonesia tercatat 2,2 miliar dollar AS.