Belarus menjadi satu-satunya negara yang masih menggelar liga sepak bola profesional di tengah pandemi Covid-19. Kini, para pemain mulai cemas dan desakan untuk menghentikan liga mulai muncul.
Oleh
D HERPIN DEWANTO
·3 menit baca
Ketika Benua Eropa menjadi senyap karena dibungkam wabah virus korona jenis baru (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19, denyut kehidupan masih terasa di Stadion FK Minsk, Belarus, Sabtu (28/3/2020). Teriakan dari sekitar 3.000 penonton yang memadati stadion itu tetap menghidupkan sengitnya laga derbi dua tim ibu kota antara Minsk melawan Dinamo Minsk.
Pendukung di stadion tampak menikmati laga sepak bola seolah sedang tidak terjadi pandemi yang meluas secara global. Mereka berdiri, bernyanyi, dan bertepuk tangan seperti biasanya. Beberapa dari mereka menggunakan masker wajah.
”Laga derbi ini adalah satu-satunya laga sepak bola resmi di dunia,” demikian yang tertulis dalam laporan pertandingan seperti dikutip BBC. Minsk sore hari itu mengalahkan Dinamo, 3-2. Dengan hasil itu, Minsk berada di puncak klasemen sementara Liga Belarus dengan enam poin dari dua laga yang telah dijalani.
Liga Belarus adalah sebuah anomali. Ini menjadi satu-satunya liga sepak bola profesional yang masih digelar ketika negara-negara Eropa lainnya menerapkan karantina wilayah. Inggris, Italia, Spanyol, Perancis, dan Jerman, lima negara yang memiliki liga top di Eropa, sedang menatap ketidakpastian mengenai kapan mereka bisa kembali menggelar kompetisi. Para pemain juga berdiam diri di dalam rumah.
Namun, hal itu tidak berlaku di Belarus yang dipimpin Presiden Alexander Lukashenko, sosok pemimpin yang dikenal sebagai diktator terakhir di Eropa. Liga Belarus yang diikuti oleh 16 tim justru tetap digelar sejak 19 Maret lalu.
”Lebih baik mati berdiri daripada hidup berlutut,” seru Lukashenko. Ancaman virus korona tidak membuat Lukashenko ikut-ikutan mengisolasi wilayahnya. Sebaliknya, ia menganggap pandemi ini sebagai kesempatan terbaik untuk memperlihatkan kompetisi olahraga di negara itu kepada dunia.
Lukashenko menawarkan sebuah ”oase” kepada para penggemar sepak bola yang tiga pekan terakhir kehilangan tontonan. Tidak ada lagi Liga Inggris, Serie A, La Liga, atau Bundesliga. Pilihan terbaik, jika ingin menonton laga sepakbola secara langsung melalui televisi, adalah berpaling ke Liga Belarus.
Federasi Sepak Bola Belarus pun mendapatkan keuntungan dengan bisa menjual hak siar kepada sepuluh negara, termasuk Rusia, Israel, dan India. ”Ini merupakan yang baru pertama kali terjadi,” kata juru bicara Federasi Sepakbola Belarus, Alexander Aleinik.
Bagi pemilik klub, situasi ini menjadi kesempatan promosi yang bagus dan sekaligus bisa memotivasi semangat para pemain. Adapun bagi pemain, ketika sekarang ditonton lebih banyak orang, banyak kesempatan untuk melangkah ke liga yang lebih bergengsi di Eropa.
Mulai cemas
Akhir pekan lalu, ketika Minsk dan Dinamo Minsk bertarung, jumlah kasus positif Covid-19 di Belarus kurang dari 100 kasus dan tidak ada kasus kematian. Hal itu yang membuat Lukashenko semakin percaya diri untuk tetap membuka wilayahnya yang dihuni sekitar 9,5 juta penduduk.
Namun, seperti yang terjadi di hampir semua negara, kasus-kasus positif Covid-19 di Belarus terus bertambah setiap hari. Hingga Rabu (1/4/2020), jumlah kasus positif mencapai 163 kasus dan sudah ada dua orang yang tewas. Kasus kematian pertama tercatat pada 30 Maret, dua hari setelah laga berlangsung.
Kegembiraan di stadion-stadion Belarus tidak sama lagi. Para pemain dan penonton sudah mulai cemas. ”Ya, sudah ada beberapa pemain yang mulai khawatir. Sebetulnya, sulit dimengerti bagaimana kompetisi ini masih bisa terus berlangsung,” ujar Sekretaris Jenderal FIFpro Jonas Baer-Hoffmann. Fifpro merupakan organisasi yang menaungi para pesepak bola profesional di seluruh dunia.
Baer-Hoffmann mengatakan, pihaknya mengupayakan agar Belarus juga bisa mengikuti cara negara lainnya untuk mengatasi ancaman pandemi, yaitu menghentikan liga untuk sementara. Jumlah kasus Covid-19 yang terus meningkat perlahan akan membuat Federasi Sepak Bola Belarus tidak memiliki pilihan.
Optimisme Lukashenko bahwa virus korona ini bisa ditangkal dengan meminum vodka, menikmati sauna, atau menjalankan traktor, lama-lama bisa terpatahkan. Bahkan, warga Belarus saat ini berinisiatif membatasi kegiatan. Sekolah, cafe, bioskop, dan restoran, mulai tutup. (AP/AFP/REUTERS)