Penapisan 68 TKI dari Singapura Dilakukan di Wisma Atlet Palembang
›
Penapisan 68 TKI dari...
Iklan
Penapisan 68 TKI dari Singapura Dilakukan di Wisma Atlet Palembang
Sebanyak 68 pekerja migran yang datang di Palembang, Sumatera Selatan, dibawa ke Wisma Atlet Jakabaring untuk diperiksa kesehatannya. Dari hasil penapisan awal, tidak ada yang mengalami gejala Covid-19.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Sebanyak 68 tenaga kerja Indonesia yang datang di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (1/4/2020) malam, langsung dibawa ke Wisma Atlet untuk melewati sejumlah tahapan pemeriksaan. Dari hasil penapisan awal, tidak ada satu TKI pun yang memiliki gejala Covid-19.
Kepala Kantor Pelabuhan Kota Palembang Nur Purwoko Widodo, Kamis (2/4), mengungkapkan, para TKI tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Palembang, Rabu malam, sekitar pukul 19.05 dengan pesawat Lion Air JT 128 dari Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.
Walau terbang dari Pangkal Pinang, menurut Nur, informasi yang didapat, mereka merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Singapura dan pulang ke Indonesia dengan menggunakan kapal penyeberangan ke Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Menurut Nur, penyeberangan lewat laut sulit untuk dipantau. Untuk itu, setibanya di Palembang, mereka langsung dilakukan pemeriksaan awal. Pemeriksaan itu dimulai dengan pengukuran suhu.
Dari hasil pemeriksaan 68 TKI yang datang, tidak ada satu pun yang mengalami demam atau memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat celsius. ”Dari hasil itu, berdasarkan prosedur, orang tersebut boleh masuk ke Palembang dengan membawa serta kartu kewaspadaan kesehatan (health alert card/HAC),” kata Nur Purwoko.
Berdasarkan prosedur, bagi orang yang masuk ke suatu tempat, tanpa melalui gejala, hanya diberikan HAC dan diminta untuk melakukan karantina mandiri di rumahnya masing-masing selama dua minggu. Hanya saja, pemerintah daerah tetap membawa para TKI tersebut ke Rumah Sehat Covid-19 di kawasan Wisma Atlet Jakabaring, Palembang.
Semua yang datang dari kawasan terjangkit akan diskrining oleh petugas kesehatan di Rumah Sehat Covid-19.
Nur mengatakan, sebagian besar TKI itu memang berasal dari Sumatera Selatan. Namun, ada juga beberapa di antaranya dari Pangkal Pinang. Proses pemberangkatan ke-68 TKI tersebut dilakukan menggunakan bus Trans-Musi dengan pengawalan sejumlah instansi terkait.
Sebelumnya Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menegaskan, keberadaan Rumah Sehat Covid-19 merupakan upaya pemerintah menekan potensi penularan Covid-19. ”Semua yang datang dari kawasan terjangkit akan diskrining oleh petugas kesehatan di Rumah Sehat Covid-19,” ucapnya.
Di Rumah Sehat Covid-19 ini ada 369 kamar yang disediakan untuk merawat orang dalam pemantauan (ODP). Adapun untuk pasien dalam pengawasan (PDP) akan dirawat di sejumlah RS rujukan.
Wakil Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) RSMH Palembang Harun Hudari mengatakan, sebenarnya keberadaan Rumah Sehat Covid-19 juga berfungsi sebagai pusat kendali rujukan. Dengan demikian, semua ODP ataupun PDP akan diperiksa di sana dan akan dikoordinasikan ke mana saja pasien itu akan dibawa.
Harun menerangkan, RSMH Palembang menjadi rujukan bagi PDP dengan gejala pneumonia. Adapun empat RS rujukan Kementerian Kesehatan yang lain dan 42 RS rujukan Pemprov Sumsel akan menjadi tempat perawatan PDP tanpa pneumonia.