RS Rujukan Kedua di Medan Mulai Merawat Pasien Covid-19
›
RS Rujukan Kedua di Medan...
Iklan
RS Rujukan Kedua di Medan Mulai Merawat Pasien Covid-19
RS Martha Friska Multatuli, Medan, mulai merawat pasien Covid-19 di Sumatera Utara, Kamis (2/4/2020). Rumah sakit itu menyiapkan 110 kamar isolasi khusus untuk merawat pasien dengan indikasi sedang hingga berat.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Rumah Sakit Martha Friska Multatuli, Medan, mulai merawat pasien Covid-19 di Sumatera Utara, Kamis (2/4/2020). Rumah sakit itu menyiapkan 110 kamar isolasi khusus untuk merawat pasien dengan indikasi sedang hingga berat. Jumlah pasien dalam pengawasan yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Sumut kini mencapai 84 orang dan pasien positif 30 orang.
”Hari ini sudah kami lengkapi semua keperluan di Rumah Sakit Martha Friska Multatuli, mulai dari tenaga medis, alat pelindung diri, obat, makanan, logistik, hingga sistem pembuangan limbah. Rumah sakit ini menjadi rumah sakit rujukan kedua di Medan,” kata Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di Medan, Kamis.
Edy mengatakan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut juga sedang menyiapkan RSU Martha Friska Brayan dengan kapasitas 120 kamar isolasi. Rumah sakit ini diperkirakan bisa beroperasi pada Minggu (5/4/2020).
Menurut Edy, semua pasien Covid-19 di Sumut nantinya dirawat di rumah sakit rujukan yang disiapkan pemerintah. Jika pasien terus bertambah, pemerintah pun menyiapkan hingga 1.500 kamar isolasi di Sumut. Pekan lalu, pemerintah juga mengoperasikan RS dr GL Tobing di Deli Serdang dengan kapasitas 49 kamar khusus merawat pasien Covid-19 dengan gejala sakit ringan.
Edy mengingatkan, peran masyarakat juga sangat penting untuk menekan penyebaran Covid-19 di Sumut. Ia meminta masyarakat disiplin mengisolasi diri di rumah. Warga yang terpaksa keluar rumah diminta menerapkan pembatasan sosial dan protokol kesehatan agar terhindar dari penyebaran Covid-19.
Sementara itu, 14 ruas jalan menuju pusat Kota Medan, yang sebelumnya ditutup selama lima hari, pada Kamis mulai dibuka kembali khusus pagi dan siang. Namun, ruas jalan itu akan tetap ditutup pada pukul 18.00 hingga pukul 22.00.
”Kami melihat masyarakat sudah semakin disiplin mengisolasi diri di rumah. Karena itu, kami membuka jalan kembali,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis.
Iswar mengatakan, meskipun jalan sudah dibuka pada siang hari, pihaknya masih terus mengevaluasi kebijakan itu. Penutupan jalan menuju pusat kota masih memungkinkan dilakukan jika aktivitas masyarakat meningkat kembali di tengah pandemi Covid-19 yang semakin meluas di Sumut.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Sumut meningkat dari 2.970 orang menjadi 3.338 orang. Adapun jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) menurun dari 88 orang menjadi 84 orang dan pasien positif tetap 30 orang.
Melihat peningkatan jumlah ODP yang masih tinggi, ujar Aris, pihaknya terus menyiapkan rumah sakit rujukan untuk mengantisipasi peningkatan status dari ODP menjadi PDP.
Aris menambahkan, pihaknya juga sudah mendistribusikan alat tes cepat ke dinas kesehatan dan rumah sakit di kabupaten/kota di Sumut agar bisa menemukan kasus dengan cepat. Penemuan kasus di daerah sangat penting untuk memutus rantai penyebaran dan agar bisa menangani pasien dengan cepat.