Satu Pasien Positif Covid-19 di Kota Bekasi Sembuh
›
Satu Pasien Positif Covid-19...
Iklan
Satu Pasien Positif Covid-19 di Kota Bekasi Sembuh
Satu pasien positif Covid-19 di Kota Bekasi sembuh. Namun, Kota Bekasi masih kekurangan alat tes untuk terus melacak warga yang rentan tertular Covid-19.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Satu pasien positif Covid-19 di Kota Bekasi, Jawa Barat, dinyatakan sembuh setelah dua kali menjalani tes usap tenggorokan atau swab. Hingga Kamis (2/4/2020), jumlah kasus positif di Kota Bekasi ada 38 kasus. Kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi diyakini masih akan bertambah jika alat tes massal cepat tersedia dan terus dilakukan kepada warga.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, satu pasien atas nama Arif Rahman Hakim (28), warga Kelurahan Mustika Sari, Kecamatan Mustika Jaya, dinyatakan sembuh. Pasien itu pasien pertama dari 38 kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi yang dinyatakan sembuh.
”Alhamdulillah, Pak Arif sudah sembuh, sudah bisa ngomong,” kata Rahmat, di Kota Bekasi, Kamis.
Arif, melalui video pendek yang diterima Kompas dari Bagian Humas Pemerintah Kota Bekasi, mengatakan, kesembuhan itu dipastikan dari dua kali hasil tes usap yang selalu negatif. Kondisi paru-parunya juga telah kembali normal.
”Masyarakat juga harus tetap waspada, mengikuti arahan, dan selalu optimistis. Kita harus hadapi ini bersama-sama karena kalau bersama, kita bisa menghadapi masalah ini dengan baik,” ucap Arif.
Alat tes kurang
Rahmat menambahkan, Kota Bekasi masih membutuhkan banyak alat tes cepat untuk mengetes warga Kota Bekasi yang rentan atau berisiko tertular virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19. Dari 3.000 alat tes yang didapatkan dari Provinsi Jawa Barat, masih tersisa sekitar 200 alat tes yang belum digunakan.
”Kalau Gubernur Jawa Barat masih ada stok lagi, berapa pun kami terima. Kami siap bekerja, tetapi banyak di-rapid test, semakin tinggi data penyebarannya,” katanya.
Peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi, lanjut Rahmat, tidak terlepas dari keberadaan Kota Bekasi yang dekat dengan Jakarta sebagai episentrum penyebaran Covid-19. Kota Bekasi terus berupaya mengurangi risiko penyebaran dengan menerapkan kebijakan karantina terbatas di tingkat RT hingga kecamatan.
Setiap warga luar Jakarta yang masuk ke Kota Bekasi dan melintas di jalan milik Kota Bekasi harus dites suhu tubuhnya. Jika hasil tes menunjukkan suhu tubuh melebihi ambang batas, yang bersangkutan dilarang masuk ke Kota Bekasi.
”Saya lagi mempersiapkan, kalau terjadi peningkatan terus (kasus positif Covid-19), saya harus mempersiapkan alat-alat. Rumah sakit kami sudah hampir 40 kasus. Jadi, Stadion Patriot Candrabhaga kami siapkan untuk menampung sekitar 100 pasien,” tutur Rahmat.
Dihubungi terpisah, Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, stok pangan di Kota Bekasi masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pokok warga hingga enam bulan ke depan. Sejauh ini, bahan pangan yang masih kurang hanya gula pasir.
”Dari rapat dengan asosiasi pengusaha ritel, mereka siap memenuhi bahan pokok masyarakat hingga enam bulan ke depan, termasuk Lebaran. Yang sulit itu gula. Bukan karena korona, tetali distribusinya yang kurang,” ucap Tri.