Akibat Hujan Deras, Jembatan Rusak di Purwakarta Ambruk
›
Akibat Hujan Deras, Jembatan...
Iklan
Akibat Hujan Deras, Jembatan Rusak di Purwakarta Ambruk
Jembatan rusak di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (3/4/2020) ambruk selepas dilanda hujan deras sejak semalam sebelumnya. Seorang warga yang tengah melintasi jembatan itu tewas.
Oleh
MELATI MEWANGI
·2 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS — Jembatan rusak di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (3/4/2020) ambruk selepas dilanda hujan deras sejak semalam sebelumnya. Seorang warga yang tengah melintasi jembatan itu tewas. Lima orang lainnya terluka ringan.
Sejak Kamis (2/4/2020) malam, hujan deras mengguyur Kecamatan Campaka. Hingga Jumat siang, hujan bahkan terus mengguyur daerah itu.
Akibatnya fatal. Hujan membuat aliran Sungai Ciherang semakin deras dan menggerus fondasi jembatan sekitar pukul 13.52. Naas, saat kejadian, ada beberapa warga melintas dan berada di sekitar jembatan yang diketahui rusak tetapi tetap digunakan itu.
Seorang korban tewas adalah Rohayati (44), asal Desa Cihambulu, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Dia tewas tertimbun reruntuhan material jembatan. Lima orang lainnya terluka ringan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Purwakarta Handreas Ardian mengatakan, jembatan itu memang dalam kondisi rusak dan belum diperbaiki. Namun, sejumlah warga nekat melintasinya.
”Untuk sementara, robohnya jembatan ini diduga akibat cuaca dan bangunannya rusak,” ucap Handreas.
Sekretaris Daerah Purwakarta Iyus Permana menjelaskan, jembatan itu dibangun tahun 2015 dan beberapa kali diperbaiki. Penyebabnya, kondisi tanah labil dan arus sungai deras saat musim hujan. Awal tahun ini dilakukan perbaikan fondasi batu untuk mencegah pinggiran tanah tergerus air hujan. Dana perbaikannya Rp 200 juta.
Penyebabnya, kondisi tanah labil dan arus sungai deras saat musim hujan.
Ia menambahkan, sebetulnya jembatan ini sudah ditutup karena ada perbaikan. Namun, sejumlah warga tetap nekat melintasinya. Menurut Iyus, masih di jalur sungai yang sama, ada dua jembatan yang kondisinya juga rusak.
”Kerusakan ini bakal dievaluasi agar tidak terjadi insiden serupa. Sebelum membangun jembatan baru, kami bakal melibatkan ahli dan peneliti dari pusat penelitian jalan dan jembatan,” katanya.