Mereka yang Tak Lagi Bekerja Lirik Program Kartu Prakerja
›
Mereka yang Tak Lagi Bekerja...
Iklan
Mereka yang Tak Lagi Bekerja Lirik Program Kartu Prakerja
Masyarakat yang tidak lagi bekerja akibat Covid-19 mengaku tertarik untuk mengikuti program Kartu Prakerja. Di tengah imbauan pemerintah untuk melakukan aktivitas dari rumah, program tersebut dapat dimanfaatkan.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Masyarakat yang tidak lagi bekerja akibat Covid-19 mengaku tertarik untuk mengikuti program Kartu Prakerja. Di tengah imbauan pemerintah untuk melakukan aktivitas dari rumah, secara dalam jaringan (daring), program tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keterampilan.
Reza Fahlevi (24), juru kamera di salah satu event organizer di Aceh, baru-baru ini mendapatkan informasi pendaftaran program Kartu Prakerja yang disebar di grup Whatsapp. Ia mendapat informasi dalam bentuk surat edaran Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Pemerintah Aceh.
Surat edaran itu bagian dari pendataan pekerja yang dirumahkan dan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) karena dampak Covid-19. Masyarakat dengan kriteria tersebut, termasuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), diimbau agar mendaftar ke situs registrasi Kartu Prakerja sampai 4 April 2020.
”Aku pribadi untuk saat ini berminat dengan bantuan sejenis ini. Apalagi aku, yang biasa bekerja dari event, sejak pertengahan bulan lalu tidak lagi bekerja karena banyak acara ditunda,” ujarnya saat dihubungi Kompas, Jumat (15/4/2020).
Meski belum mengetahui manfaat yang bisa didapatkan dan program pelatihan yang tersedia, Reza mengaku berminat mendapat pelatihan administrasi kantor. Keahlian itu ingin ia dapatkan agar bisa bekerja di perusahaan.
Shafira (23), pemandu wisata di Yogyakarta yang kini menganggur, juga berminat mendaftar program setelah melihat iklan pendaftaran program di salah satu platform pelatihan digital yang bermitra dengan pemerintah.
”Kalau lolos verifikasi, aku minat kursus bahasa Jepang tersertivikasi, yang bisa dilakukan lewat ponsel pada platform itu. Setahuku, pelatihan ini biayanya lumayan, bisa ratusan ribu. Kalau dengan Kartu Prakerja bisa gratis, kan,” katanya yang dihubungi terpisah.
Pemerintah mengumumkan akan memperluas cakupan program Kartu Prakerja untuk pekerja yang tidak bekerja akibat dampak pandemi Covid-19. Program tersebut kini dapat dimanfaatkan 5,6 juta orang dari yang awalnya ditargetkan untuk 2 juta orang.
Peserta program akan mendapat insentif Rp 3,55 juta. Angka itu terdiri dari insentif pelatihan sebesar Rp 600.000 per bulan untuk empat bulan dan insentif tambahan pascaprogram Rp 150.000. Peserta juga menerima manfaat pelatihan daring senilai Rp 1 juta.
Beragam pelatihan
Head of Operation Sekolahmu Radinka Qiera kepada Kompas mengatakan, masyarakat yang nantinya teregistrasi dalam program Kartu Prakerja dapat mengambil beragam pelatihan di Sekolahmu, salah satu mitra resmi yang mendistribusikan pelatihan, baik daring maupun luring.
”Platform kami sendiri menyelenggarakan berbagai pelatihan. Di sini ada pelatihan soft skill, life hacks seperti cara berjualan online. Ada juga kursus yang cukup advance, seperti digital marketing, data science, perhotelan, caregiver, dan lainnya yang mengena ke bidang industri. Pelatihan diberikan oleh profesional dari berbagai lembaga pelatihan dan instansi pendidikan,” tuturnya.
Sejak platformnya mempromosikan pendaftaran program Kartu Prakerja, Radinka mengatakan sudah mendapat ratusan pertanyaan dari masyarakat. Untuk dapat mengikuti program, masyarakat bisa mendaftar melalui laman www.sekolah.mu/kartuprakerja, kemudian memilih program pelatihan yang diinginkan dari platform mereka.
”Kalau sudah lolos dan mendapat Kartu Prakerja, mereka akan mendapat saldo. Saldo itu bisa dipakai untuk mendapat pelatihan dari berbagai platform. Kalau berminat dengan program kami, tinggal masukkan kode untuk disetujui, lalu ikut pelatihannya,” ucapnya.
Beragam bentuk pelatihan yang bisa dimanfaatkan penerima program Kartu Prakerja juga dipromosikan Pintaria. Portal pendidikan daring itu juga menawarkan berbagai bentuk pelatihan, antara lain bahasa, kecantikan, industri kreatif, pelayanan, komunikasi, dan kewirausahaan. Masyarakat yang terdaftar Kartu Prakerja bisa mengikuti progam melalui situs pintaria.com/kartuprakerja.
Dalam kondisi normal, pelatihan yang diberikan tidak hanya berbentuk daring, tetapi juga tatap muka. Pemerintah pun menyediakan pilihan program pelatihan 3-in-1. Dalam program tersebut, peserta bisa mendapatkan pelatihan, sertifikasi, sekaligus penempatan kerja.
Program ini diharapkan mengurangi jumlah penganggur, yang saat ini berjumlah sekitar 7 juta penduduk Indonesia. Sebanyak 3,7 juta penganggur berusia 18-24 tahun, dengan 64 persen di antaranya tinggal di perkotaan dan 78 persen berpendidikan SMA ke atas.