Seorang warga Palembang dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19. Dengan begitu, total sudah 12 pasien positif di Sumatera Selatan.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Seorang warga Palembang dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19. Perempuan berusia 52 tahun itu memiliki hubungan keluarga dengan pasien positif nomor 1. Dengan begitu, total sudah 12 pasien positif di Sumatera Selatan.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Yusri, Jumat (3/4/2020), mengatakan, kasus yang dialami pasien nomor 12 ini merupakan transmisi dari luar daerah. ”Dia diduga tertular saat berada di Jakarta,” katanya.
Yusri mengatakan, pasien nomor 12 baru datang ke Palembang akhir-akhir ini. Setelah tiba, langsung dilakukan pemeriksaan spesimen dan baru hari ini diketahui dirinya positif. ”Kondisi pasien nomor 12 ini tergolong cukup baik dan masih berada di RSUP Mohammad Hoesin Palembang,” kata Yusri.
Adapun pasien nomor 1, yang memiliki hubungan keluarga dengan pasien nomor 12, kasusnya terdeteksi lebih dulu lantaran dia tiba di Palembang terlebih dahulu. Hanya saja, dia meninggal ketika masih mendapatkan perawatan di RS Mohammad Hoesin Palembang. Hasil pemeriksaan laboratorium yang menyatakan dia positif Covid-19 pun baru diketahui setelah pasien tersebut meninggal.
Yusri mengatakan, oleh karena kasus ini berasal dari luar daerah, sampai saat ini Kota Palembang masih berada dalam ”zona kuning” karena tidak ada kasus transmisi lokal. Hal ini berbeda dengan Kota Prabumulih yang masuk ”zona merah” karena sudah ada kasus transmisi lokal.
Walaupun sudah masuk dalam zona merah, ungkap Yusri, belum dilakukan karantina wilayah di Prabumulih. Kebijakan itu harus berdasarkan keputusan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Kesehatan, atas rekomendasi Gubernur Sumsel.
Adapun dasar karantina wilayah adalah apabila berdasarkan kajian epidemiologis di kawasan itu terjadi penularan yang sangat masif dan tidak terkendali. ”Jika hal itu terjadi, tentu Prabumulih akan diusulkan untuk menjalani karantina wilayah,” kata Yusri.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Sumatera Selatan Yuwono menjelaskan, secara epidemiologis, jika ada yang meninggal dan positif dua orang, semestinya kita bisa menemukan pasien positif sebanyak 50 sampai 100 orang.
Dalam kondisi ini, pentingnya gerak masif semua pihak diperlukan, termasuk untuk melokalisasi daerah yang sudah meluas penularannya. Hal ini agar warga yang tinggal di kawasan itu lebih waspada.
Pemprov Sumsel, lanjut Yuwono, sudah berusaha maksimal untuk menemukan penyebaran Covid-19, berkoordinasi dengan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang. Hal itu termasuk dengan membuka rumah sehat Covid-19 sebagai tempat karantina bagi orang dalam pemantauan (ODP).
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang Nur Purwoko Widodo memaparkan, hingga hari ini, ada 1.375 ODP di Sumsel. Dari jumlah tersebut, 405 orang selesai proses pemantauan dan 970 lainnya masih dipantau. Adapun untuk pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 39 orang, dengan rincian 24 orang negatif dan 15 orang masih dirawat di RSMH Palembang. ”Ada tiga PDP baru per hari ini,” kata Nur.
Sementara jumlah sampel yang diperiksa di BBLK Palembang mencapai 86 sampel. Dari jumlah itu, sebanyak 12 orang dinyatakan positif dan 43 orang dinyatakan negatif. ”Masyarakat diharapkan terus waspada dengan menjaga pola hidup sehat agar tidak tertular,” katanya.