Pemkab Purbalingga membagikan 1.900 paket sembako kepada tukang becak serta ojek dalam jaringan di tengah pandemi Covid-19. Paket sembako berisi 5 kilogram beras, 1 liter minyak goreng, mi instan, dan kecap manis.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURBALINGGA, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Purbalingga membagikan 1.900 paket sembako kepada tukang becak dan pengemudi ojek dalam jaringan di tengah pandemi Covid-19. Paket sembako itu berisi 5 kilogram beras, 1 liter minyak goreng, mi instan, kecap manis, dan kerupuk.
”Pengemudi becak adalah salah satu profesi terdampak Covid-19. Penghasilannya turun, dari rata-rata Rp 50.000 per hari menjadi hanya Rp 20.000 per hari,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi melalui akun media sosialnya di Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (3/4/2020).
Seperti disampaikan dalam siaran pers, paket sembako ini diberikan bertahap untuk mengurangi kerumunan orang. Paket akan dibagikan selama tiga hari, untuk pengemudi becak, ojek daring, dan ojek pangkalan.
Dia mengatakan, paket sembako dibagi menjadi empat sesi. Pada Jumat, pembagian paket dilakukan dalam dua sesi, yakni pukul 09.00-11.00 dan pukul 13.00-15.00. Pembagian dilanjutkan pada Sabtu dan Minggu masing-masing dimulai pukul 08.00. Bantuan diberikan kepada 1.300 pengemudi becak, 400 pengemudi ojek daring, dan 200 pengemudi ojek pangkalan.
”Saya berharap pemberian bantuan tersebut mampu meringankan beban ekonomi warga yang bekerja di bidang jasa transportasi rakyat,” ujar Pratiwi.
Muchson (60), pengemudi becak di depan Toko Rakyat, Purbalingga, mengatakan, wabah korona menurunkan penghasilannya, menjadi tak lebih dari Rp 20.000 per hari. Oleh karena itu, bantuan 5 kilogram beras sangat membantu hidupnya.
Saya berharap pemberian bantuan tersebut mampu meringankan beban ekonomi warga yang bekerja di bidang jasa transportasi rakyat.
Pengemudi becak asal Purbalingga Lor, Sudir (60), menyampaikan hal serupa. Menurut dia, selama ini banyak pengemudi becak hidup serba kekurangan. Korona membuat semuanya menjadi lebih sulit. ”Untung ada bantuan ini. Sekarang tidak ada uang yang dibawa pulang untuk hidup keluarga,” katanya.
Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein menyampaikan telah menyiapkan dana bagi warga rentan miskin sebesar Rp 30 miliar. ”Kami siapkan Rp 30 miliar dengan sistem selektif berjenjang. Artinya, tidak semua mendapat, tetapi yang betul-betul membutuhkan untuk jangka waktu tiga bulan,” kata Husein.