Pro-Kontra Efektivitas Pemakaian Masker untuk Cegah Penularan Virus Korona
›
Pro-Kontra Efektivitas...
Iklan
Pro-Kontra Efektivitas Pemakaian Masker untuk Cegah Penularan Virus Korona
Di sejumlah negara Asia yang mengimbau penggunaan masker, jumlah kasus positif dan kematian akibat Covid-19 relatif rendah. Namun, sebagian menilai, itu bukan karena soal masker, melainkan langkah sigap mengatasi wabah.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
Semenjak virus yang menimbulkan penyakit Covid-19 muncul dan lalu menjadi pandemi, perdebatan mengenai efektivitas penggunaan masker sebagai alat pelindung infeksi virus tak pernah sepi. Begitu Covid-19 menyebar cepat, secepat itu pula meluasnya penggunaan masker di Asia.
Namun, yang terjadi di negara-negara Barat agak berbeda. Pemerintah justru mengimbau warga untuk mendahulukan kebutuhan masker bagi tenaga medis yang berjuang keras menangani pasien Covid-19.
Para ahli berkali-kali menyatakan bahwa masker bedah yang biasanya dipakai warga Asia saat musim demam flu kurang efektif menangkis Covid-19. Meski demikian, warga yang terinfeksi Covid-19 disarankan untuk tetap memakai masker itu agar tidak menulari orang lain. Apalagi, ada penelitian terbaru yang menyebutkan, seseorang akan bisa menulari orang lain sebelum mengetahui dirinya sendiri sakit.
Inilah yang mempertajam perdebatan penggunaan masker, sekaligus meyakinkan argumen kubu pendukung penggunaan masker bahwa masker membantu mencegah Covid-19.
Pemerintah Jepang, Rabu (1/4/2020), mengumumkan, setiap keluarga akan mendapatkan dua masker yang bisa digunakan lebih dari satu kali. Warga Hong Kong tidak hanya memakai masker, tetapi juga mengirimkan masker ke saudara-saudara mereka di luar negeri.
Guru Besar Klinis yang juga Direktur Sekolah Kesehatan Masyarakat University of Hong Kong Keiji Fukuda mengatakan, warga di perkotaan menganggap memakai masker sebagai cara untuk melindungi diri dan masyarakat. ”Namun, di Amerika Serikat, memakai masker itu justru dianggap bentuk pelanggaran hak pribadi,” ujarnya.
Jangan sampai berpikir memakai masker itu sebagai faktor penentu. Singapura, misalnya, berhasil menekan Covid-19 tanpa menyuruh warganya memakai masker.
Di sejumlah negara Asia yang mengimbau penggunaan masker, jumlah kasus positif dan kematian akibat Covid-19 relatif rendah, termasuk Jepang dan Hong Kong. Ini yang kemudian membuat keyakinan akan efektivitas masker menguat.
Tak cukup masker
Namun, para ahli masih skeptis. Guru Besar di Sekolah Kesehatan Masyarakat University of Hong Kong Ben Cowling menilai, keberhasilan menekan laju Covid-19 itu bukan karena faktor pemakaian masker, tetapi lebih pada kecepatan negara-negara itu mengidentifikasi kasus, lalu mengisolasinya, melacak, dan mengarantina warga yang pernah berinteraksi dengan warga positif Covid-19. Selain itu, lanjut Cowling, negara-negara itu juga memberlakukan kebijakan menjaga jarak sosial di masyarakat.
”Jangan sampai berpikir memakai masker itu faktor penentu. Singapura, misalnya, berhasil menekan Covid-19 tanpa menyuruh warganya memakai masker,” kata Fukuda.
Melawan Covid-19 tidak bisa hanya dengan langkah tunggal, seperti memakai masker. Pemerintah mesti tetap melacak jejak perjalanan pasien Covid-19, lalu meminta warga menjaga jarak sosial, dan segera mengetes setiap warga. Satu paket itu yang harus dilakukan.
Sikap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sama. Memakai masker untuk masyarakat umum tidak disarankan. Apalagi saat ini dengan semakin tipisnya persediaan masker di dunia, sementara masker sangat dibutuhkan oleh tenaga medis setiap hari.
”Masker malah bisa membuat orang salah kira dan terlalu percaya diri bahwa dirinya sudah aman dari virus,” kata Simon Clarke, profesor mikrobiologi sel di University of Reading, Inggris.
Clarke khawatir, dengan mengadvokasi penggunaan masker, hal itu malah akan bisa membuat orang merasa sudah aman dan tidak perlu lagi mematuhi kebijakan menjaga jarak sosial.
Meski belum ada bukti kuat efektivitas masker, sejumlah negara di Barat mulai berubah dan mendorong pemakaian masker. Austria dan Slovenia mulai mengimbau pemakaian masker. Ilmuwan AS, Anthony Fauci, juga merekomendasikan pemakaian masker khusus bagi warga yang sudah terinfeksi ketika semua kebutuhan masker sudah terpenuhi.
Cowling menilai, perlu ada penelitian lebih lanjut untuk menentukan jenis masker seperti apa yang efektif menangkal Covid-19 dan cara penggunaan yang tepat.
”Semua negara sekarang sedang mencari cara apa pun untuk melawan Covid-19. Jadi, kalau masker dianggap bisa mencegah penularan, itu mungkin masih bisa dilakukan,” ujarnya. (AFP)