Sinar Mas dan Grup Artha Graha turut berperang melawan virus korona. Sinar Mas mendatangkan bantuan peralatan dan perlengkapan medis sebanyak 27,713 ton. Adapun Grup Artha Graha mendirikan Rumah Sakit Lapangan.
Oleh
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS.ID – Sebanyak dua kloter bantuan peralatan dan perlengkapan medis dari China akan tiba di tanah air. Menurut Managing Director Sinar Mas, G Sulistiyanto, per telepon, Kamis (02/04/2020) malam, rencananya kedua kloter bantuan itu akan tiba mendarat di dua hari berbeda, Jumat (3/4/2020) dan Minggu (5/4/2020).
Bantuan terdiri dari sejumlah item, yang saat ini memang sangat diperlukan pemerintah dalam memerangi pandemi Covid-19, yang terus memakan korban jiwa.
Beberapa peralatan dan peralatan medis itu seperti Alat Pelindung Diri (hazmat suit) lengkap, ventilator berikut trolley, obat-obatan, serta herbal China. Total pada kloter pertama jumlah bantuan medis yang akan dibawa sebesar 16,493 ton sementara di kolter kedua mencapai 11,22 ton.
“Beberapa waktu sebelumnya juga sudah datang sekitar tujuh ton bantuan serupa termasuk di dalamnya satu juta tes kit pengujian infeksi Covid-19. Selain itu Sinar Mas juga rencananya akan memproduksi sendiri masker dalam waktu dekat di dalam negeri,” tambah Sulistiyanto.
Terkait rencana produksi masker itu Sulistyanto memperkirakan pabrik sudah akan beroperasi sekitar pekan kedua atau ketiga April. Untuk tahap awal kapasitas produksinya akan mencapai 1,8 juta lembar masker per bulan dan akan terus naik hingga tiga juta lembar per bulan saat mencapai full capacity.
Lebih lanjut pihaknya juga bekerjasama dengan sejumlah pengusaha besar tanah air untuk menggalang dana bantuan, yang nilainya dalam waktu dekat ini sudah akan mencapai target sebesar Rp 500 miliar.
Beberapa industri besar tanah air yang digandeng seperti PT Djarum, PT Astra International Tbk, Indofood, Agung Sedayu Group, dan juga Yayasan Buddha Tzu Chi serta pihak Kamar Dagang Indonesia, dan juga Kamar Dagang Indonesia-China (Inacham).
Rumah sakit lapangan
Saat dihubungi terpisah per telepon, pemilik Grup Artha Graha, Tomy Winata, Kamis (2/4/2020) malam, menyebut pihaknya telah mendirikan dan mengoperasikan Rumah Sakit Lapangan sejak sepekan lalu. Fasilitas di kawasan Ancol, Jakarta Utara itu dipakai khusus untuk mengetes Covid 19.
Per hari ini menurut Tomy ada sekitar 800 orang yang sudah menjalani pemeriksaan. Mereka yang disarankan untuk diperiksa adalah orang dengan gejala demam, batuk, pilek, radang tenggorokan, dan sesak nafas selama kurang lebih 14 hari terakhir.
“Kalau penanganan nanti akan kami sarankan ke RS rujukan. Kami juga tengah menyiapkan fasilitas lain untuk tempat karantina bagi mereka yang tidak punya tempat. Fasilitasnya seperti yang kemarin kami siapkan di Pulau Sebaru. Saat itu negara membutuhkan lalu dipakai. Untuk fasilitas karantina baru kami tengah siapkan di Cibogo,” ujar Tomy.
Fasilitas baru itu akan menampung mereka yang membutuhkan tempat untuk mengkarantina diri. Mereka adalah orang-orang berstatus dalam pengawasan (ODP). Sementara untuk yang berstatus Pasien Dalam Perawatan (PDP) tetap akan dirujuk ke RS rujukan khusus.
Dengan begitu pihaknya, tambah Tomy, bisa memperingan beban RS rujukan. Dua fasilitas, rumkit lapangan pengetesan Covid 19 di Ancol dan lokasi karantina di Cibogo nantinya akan terkoneksi. Kapasitasnya diperkirakan mencapai 100 tempat tidur (beds). Rencananya pekan depan fasilitas karantina itu akan beroperasi. (DWA)