Pemerintah Thailand, Jumat (3/4/2020), meluncurkan paket stimulus ekonomi baru untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19, Jumat (3/4/2020).
Oleh
·3 menit baca
BANGKOK, JUMAT— Pemerintah Thailand, Jumat (3/4/2020), meluncurkan paket stimulus ekonomi baru untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19, Jumat (3/4/2020). Wakil Perdana Menteri Thailand Somkid Jatusripitak menyatakan, paket itu sekitar 10 persen dari total produk domestik bruto (PDB).
Nilai PDB Thailand, ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara, pada 2019 sebesar 512,76 miliar dollar AS. Merujuk pada pernyataan Jatusripitak, nilai stimulus yang disiapkan Thailand dalam menghadapi pandemi Covid-19 bakal mencapai 51,27 miliar dollar AS atau sekitar Rp 845,95 triliun.
Somkid menyatakan, paket itu akan mencakup semua sektor ekonomi. Alokasinya berlaku setidaknya hingga enam bulan mendatang. ”Besaran itu mirip dengan yang dikucurkan negara-negara lain, mendekati 10 persen terhadap PDB,” kata Somkid seraya menambahkan rincian lainnya sedang dikerjakan lembaga terkait.
Ia mengatakan, jika memungkinkan, persetujuan akhir atas paket stimulus itu akan diminta dari kabinet pada Selasa (7/4) mendatang. Menurut Somkid, dana paket stimulus itu akan diambil dari ketersediaan dana anggaran negara dan pinjaman.
Pemerintah Thailand optimistis bahwa langkah itu sudah tepat. ”Ini akan membangun kepercayaan orang dan bisnis bahwa kita akan melalui krisis ini,” ujar Somkid.
Paket stimulus terbaru Thailand itu mengikuti langkah- langkah stimulus bersama yang telah diluncurkan sebelumnya oleh Pemerintah Thailand. Pekan lalu, Bangkok menyetujui paket stimulus senilai 117 miliar baht (3,56 miliar dollar AS) untuk mengurangi dampak wabah Covid-19. Tekanan terhadap perekonomian Thailand akibat pandemi penyakit itu makin kuat. Sebelumnya negara itu cukup terpukul akibat penurunan ekspor dan investasi yang lemah.
Pekan lalu, Pemerintah Thailand menerangkan sejumlah langkah stimulus, antara lain, pemberian uang tunai 45 miliar baht untuk 3 juta pekerja di luar sistem jaminan sosial, penawaran pinjaman lunak 60 miliar baht, dan keringanan pajak.
Perusahaan kecil juga akan ditawari pinjaman 10 miliar baht. Selain itu, pemerintah juga akan menunda penagihan pajak badan usaha untuk membantu likuiditas perusahaan.
Relatif besar
Dana stimulus yang diluncurkan Pemerintah Thailand tersebut relatif besar jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara. Berdasarkan catatan Kompas, sejumlah negara di kawasan mengalokasikan besaran anggaran kesehatan lebih 2 persen dari PDB untuk mencegah penyebaran virus korona baru. Anggaran Indonesia untuk stimulus penanganan Covid-19 sekitar 2,5 persen dari PDB. Dana stimulus di Malaysia 6 persen dari PDB.
Besaran stimulus di Thailand menyerupai Singapura, yang juga sekitar 10 persen dari PDB.
Thailand telah melaporkan 1.978 kasus infeksi Covid-19, sebanyak 19 orang di antaranya meninggal. Thailand memberlakukan jam malam nasional sejak Jumat pekan lalu. Negara itu juga mengeluarkan kebijakan penutupan mal hingga salon kecantikan.
Bank Sentral Thailand (BoT), memperkirakan ekonomi negara itu akan terkontraksi 5,3 persen tahun ini, level terburuk sejak krisis keuangan di Asia tahun 1997-1998. Gubernur BoT Veerathai Santiprabhob menyatakan, pihaknya sedang menyusun aturan pemberian pinjaman lunak secara langsung kepada pelaku bisnis yang tengah kesulitan. Langkah ini pernah diluncurkan saat Thailand dilanda banjir hebat beberapa tahun lalu.
Bank sentral juga akan mencari dasar yang tepat untuk membeli obligasi korporasi berkualitas baik yang sedang bergulir. Ini untuk mendukung pasar utang korporasi dengan besaran dana 3,5 triliun baht.