Ambisi Besar Tim ”Garuda” Tertunda
Ambisi besar PSSI membawa Indonesia menembus peringkat 150 besar FIFA tahun ini harus tertunda akibat pandemi Covid-19. Sambil menunggu wabah mereda, sejumlah pelaku sepak bola ikut memerangi virus korona.
JAKARTA, KOMPAS – Selain pelaksanaan liga, wabah Covid-19 di Tanah Air juga merunyamkan sejumlah agenda tim nasional sepak bola Indonesia yang telah disusun Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tahun ini.
Oleh karena itu, ambisi besar PSSI membawa Indonesia menembus peringkat 150 besar dunia dalam satu tahun mendatang harus tertunda seiring pembatalan sejumlah agenda pertandingan internasional.
Antusiasme tinggi sesungguhnya tengah menyelimuti insan sepakbola Indonesia seiring kehadiran pelatih berkelas dunia asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, untuk menangani tim "Garuda" pada tahun ini. PSSI pun menargetkan Shin bisa membawa Indonesia berprestasi lebih baik.
Mantan pelatih timnas Korsel di Piala Dunia Rusia 2018 itu khususnya diharapkan mendongkrak posisi Indonesia di ranking FIFA pada tahun pertamanya. Indonesia yang kini menempati peringkat 173 FIFA, ditargetkan naik ke 150 besar akhir tahun ini.
Sayangnya, tiga agenda timnas Indonesia pada kalender resmi laga internasional FIFA pada Maret hingga Juni harus ditunda ke bulan Oktober-November. Ketiga agenda itu adalah terkait sisa kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022.
Padahal, ketiga agenda, yaitu masing-masing melawan Thailand, Uni Emirat Arab, dan Vietnam, itu semestinya menjadi ajang perdana Shin untuk menunjukkan hasil “penggemblengan” skuad Garuda pada masa pemusatan latihan, Februari lalu.
Selain pada Maret dan Juni, penundaan agenda pertandingan FIFA menyusul pandemi Covid-19 juga berpotensi terjadi pada agenda laga internasional lainnya pada periode 31 Agustus hingga 8 Oktober. Pada masa itu, tim nasional bisa melakukan maksimal dua laga persahabatan.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan satu pertandingan persahabatan untuk tim Garuda melawan negara Afrika, salah satunya Senegal.
Tak hanya agenda tim nasional senior, Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) juga telah menunda pelaksanaan Piala AFF tingkat umur yang seharusnya berlangsung di Indonesia pada Juli hingga Agustus. Ajang itu ialah Piala AFF U-16 dan Piala AFF U-19.
Padahal, kedua turnamen itu diplot menjadi simulasi yang diperlukan pasukan “Garuda Muda” sebelum bertarung pada Piala Asia U-16 2020 di Bahrain (16 September-3 Oktober) serta Piala Asia U-19 di Uzbekistan (14-31 Oktober).
Turnamen timnas senior yang dipastikan akan tetap dilangsungkan tepat waktu ialah Piala AFF 2020 pada November-Desember 2020. Tetapi, persiapan turnamen bergengsi di Asia Tenggara itu masih belum jelas.
Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri mengungkapkan, pihaknya telah menunda seluruh kegiatan timnas hingga waktu yang belum ditentukan atau menunggu hingga wabah Covid-19 di Indonesia mereda.
Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri mengungkapkan, pihaknya telah menunda seluruh kegiatan timnas hingga waktu yang belum ditentukan atau menunggu hingga wabah Covid-19 di Indonesia mereda. Keputusan itu, lanjutnya, mengikuti arahan yang disampaikan FIFA, Konfederasi Sepakbola Asia (AFC), dan AFF setelah secara resmi menunda seluruh agenda pertandingan internasional.
“Nanti, kalau wabah ini sudah selesai, kita baru akan membahas untuk menjalankan kembali program timnas yang sudah dirancang, termasuk persiapan jelang turnamen yang akan dilangsungkan tahun ini,” ujar Indra, Sabtu (4/4/2020), dihubungi di Jakarta.
Berdasarkan keputusan itu, Pelatih Timnas U-16 Bima Sakti memutuskan menunda rencana pemusatan latihan yang selalu dilakukan setiap bulan. Pada Januari, para punggawa tim Garuda Muda berlatih intensif di Sidoarjo, Jawa Timur. Lalu, mereka berlatih di Yogyakarta pada Februari dan dilanjutkan pemusatan latihan di Bekasi, Jawa Barat, pada Maret lalu.
“Kami menyesuaikan metode latihan kepada anak-anak dengan memberikan mereka materi latihan di rumah. Mereka diwajibkan untuk mengirim video latihan setiap hari,” kata Bima.
Bima menunggu keputusan PSSI terkait rencana pemusatan latihan lanjutan yang dibutuhkan timnas U-16 sebelum berlaga di Piala Asia U-16 2020.
Piala AFF tetap berjalan
Presiden AFF Khiev Sameth mengatakan, pelaksanaan turnamen internasional terbesar di Asia Tenggara, yaitu Piala AFF, masih akan berlangsung sesuai rencana. Piala AFF 2020 tetap mempertahankan format pada 2018 lalu.
Pertandingan di babak penyisihan, yang berisi 5 tim, masing-masing negara memiliki jadwal dua kali laga kandang dan dua pertandingan tandang. Selanjutnya, laga semifinal dan final akan berlangsung secara kandang-tandang.
“Kami akan terus mencermati situasi yang terus berkembang di kawasan (Asia Tenggara). Jika diperlukan, kami tidak akan ragu melakukan perubahan jadwal turnamen antarnegara demi menjaga keselamatan komunitas sepakbola di ASEAN,” ucap Sameth di laman resmi jersey
Belum jelasnya laga timnas berimbas pula pada peluncuran kostum terbaru “Garuda” yang diproduksi merek lokal, Mills. Peluncuran kostum itu telah tertunda dua kali. Pertama, pada akhir Maret yang didasari penundaan laga timnas di kualifikasi Piala Dunia 2022. Kedua, Mills mengagendakan pengumuman kostum baru timnas, 3 April kemarin.
Membuat APD
Namun, kehadiran kostum timnas buatan dalam negeri itu kembali tertunda akibat wabah Covid-19 yang semakin masif di Tanah Air. Alhasil, Mills menunda produksi kostum Garuda dan beralih fokus membuat 1.000 alat pelindung diri (APD) bagi petugas medis yang bertugas melawan virus korona baru. Produksi APD itu dilakukan di pusat produksi Mills di Tangerang, Banten.
“Sebagai pembuat ‘baju perang’ untuk timnas Indonesia, saat ini kami lebih memilih untuk terlebih dahulu menyediakan ‘baju perang’ untuk petugas medis. Upaya itu merupakan langkah kami untuk membantu Indonesia agar segera bebas pandemi Covid-19, sehingga kita bisa bermain sepakbola lagi,” tulis pernyataan resmi Mills yang terima Kompas.
Seiring wabah Covid-19, Shin yang selama ini rajin mengamati pertandingan di Liga 1 memutuskan kembali ke Korea Selatan. Tetapi, sebelum itu, Shin telah menyumbangkan bantuan APD senilai 20.000 dollar Amerika Serikat (Rp 332 juta) kepada Rumah Sakit Pelni Jakarta.
“Virus korona telah menyebar secara global, termasuk di Indonesia. Untuk itu, kita harus bersatu dan berjuang bersama untuk melawan pandemi ini,” kata Shin di laman PSSI. (SAN)