Keuskupan Agung Kupang, Nusa Tenggara Timur, mendoakan para tenaga medis dan paramedis dalam misa ”live streaming” Minggu Palma di Kota Kupang.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Keuskupan Agung Kupang, Nusa Tenggara Timur, mendoakan para tenaga medis dan paramedis dalam misa live streaming Minggu Palma di Kota Kupang, Minggu (5/4/2020). Mereka adalah ujung tombak penanggulangan Covid-19, penentu keberhasilan perang melawan wabah tersebut.
Uskup Keuskupan Agung Kupang Mgr Petrus Turang, saat memimpin misa, mengatakan, Covid-19 membawa begitu banyak perubahan di berbagai bidang kehidupan umat manusia. Salah satu perubahan itu adalah tata ibadah umat beragama, yang sebelumnya berlangsung di rumah ibadah kini berlangsung di rumah-rumah melalui media live streaming.
”Pada kesempatan misa Minggu Palma ini, saya mengajak umat Katolik di Keuskupan Agung Kupang agar mendokan para tenaga medis atau tenaga dokter dan paramedis atau para perawat dan bidan,” kata Turang.
Sekitar 2,5 juta umat Katolik di wilayah Keuskupan Agung Kupang mengikuti misa itu secara live streaming bersama anggota keluarga di rumah masing-masing. Mereka tetap berpakaian resmi layaknya misa di gedung gereja. Mereka mengikuti misa itu dengan khusuk dan berpartisipasi aktif selama perayaan misa berlangsung.
Uskup Turang mengajak umat Katolik berdoa bersama, kiranya Tuhan memberikan terang, semangat juang, dan perlindungan terhadap mereka dalam menjalankan tugas, membantu menyelamatkan umat manusia dari pandemi Covid-19. Semoga orang-orang terdekat, seperti istri dan anak-anak mereka, diberi perlindungan dari wabah Covid-19 ini. Kuasa Tuhan tetap menyertai mereka di mana pun mereka mengabdi pada kemanusiaan.
Peran para tenaga kesehatan sangat menentukan keselamatan para pasien yang tengah berjuang melawan Covid-19. Sikap solidaritas, kerja sama, saling menolong, dan semangat berjuang bersama-sama di tengah pandemi Covid-19 sangat dibutuhkan.
Umat beriman perlu memberikan dukungan dan doa dalam berbagai kesempatan agar Tuhan memberikan terang cahaya, roh kepekaan, dan daya juang mengalahkan Covid-19. Doa itu tidak hanya pada saat misa, tetapi juga dalam kesempatan apa pun oleh seluruh anggota keluarga.
Hari Minggu Palma merupakan peringatan saat Yesus memasuki Kota Yerusalem dengan segala kebesaran sebagai Raja Agung. Tuhan datang meyakinkan umat Yerusalem akan penyertaan Tuhan dalam segala kesempatan bagi mereka yang percaya. Tuhan tidak meninggalkan umat-Nya untuk selama-selamanya. Segala peristiwa yang dialami manusia di muka bumi adalah sebagai peringatan akan kebesaran dan kekuasaan Tuhan.
Uskup Turang mengatakan, tidak ada satu manusia di dunia yang lebih berkuasa dan bijaksana selain Tuhan. Ketika manusia mengagungkan segala-galanya dan mengabaikan peran dan kuasa Tuhan, di sana Tuhan datang memberi peringatan untuk kembali ke hakiki manusia, yakni percaya akan Yang Maha Kuasa. Semua makhluk harus bertekuk lutut di hadapan kebesaran-Nya.
Dia mengungkapkan, selain membawa keterpurukan hidup umat manusia, di sisi lain Covid-19 juga mengajak kita kembali menjaga lingkungan hidup secara global, membangun keakraban dalam keluarga, dan merenungkan makna kehidupan kita sesungguhnya. Wabah ini juga mengajarkan manusia tentang tidak ada sesuatu yang abadi di dunia selain kuasa dan rencana Tuhan.
Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Kupang RD Gerardus Duka mengatakan, misa live streaming di Keuskupan Agung Kupang dimulai sejak Minggu (22/3). Pihak Kesukupan sudah melakukan sosialisasi kepada seluruh umat sehingga sebisa mungkin tetap mengikuti misa selama masa Pra-Paskah sampai Minggu Sengsara Tuhan, yang diawali dengan misa Minggu Palma, 5 April 2020. Minggu Sengsara atau disebut Pekan Suci (5 April–12 April 2020) tetap dirayakan secara live streaming. Umat mengikuti misa dari rumah masing-masing.
Khusus untuk tradisi keagamaan Semana Santa di Larantuka, pihak Konferia yang menyelenggarakan Semana Santa sedang berupaya melakukan live streaming.
Vikaris Jenderal Keuskupan Larantuka RD Siprianus Sande mengatakan, misa melalui live streaming juga berlaku selama Pekan Suci di Larantuka. Uskup Larantuka Mgr Frans Kopong Kung akan memimpin misa dari Gereja Katedral Larantuka pada pukul 06.00 Wita dan pukul 08.00 Wita.
”Khusus untuk tradisi keagamaan Semana Santa di Larantuka, pihak Konferia yang menyelenggarakan Semana Santa sedang berupaya melakukan live streaming. Keputusan live streaming Semana Santa sepenuhnya ada pada raja Larantuka, Konferia, dan suku-suku di Larantuka. Semana Santa ini tradisi khusus masyarakat Larantuka, bukan tata ibadah resmi dalam gereja katolik,” kata Sande.