Tim-tim satelit MotoGP bisa bernafas lega karena akan menerima bantuan dengan total Rp 79,85 miliar untuk tiga bulan. Subsidi ini bisa menyelamatkan tim-tim non-pabrikan itu hingga balapan bergulir kembali.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
MADRID, JUMAT Enam tim satelit MotoGP akhirnya mendapat ”pelampung penyelamat” setelah pemilik MotoGP Bridgepoint dan Canada Pension Plan Investment menyetujui bantuan operasional selama penundaan balapan akibat wabah Covid-19. Bantuan juga diberikan ke tim Moto2 dan Moto3 untuk April, Mei, dan Juni.
Pemilik MotoGP tidak bisa menghindari alokasi anggaran penyelamat bagi tim-tim satelit MotoGP, serta semua tim Moto2 dan Moto3. Mereka adalah aset agar dapat menggelar kejuaraan dunia. Jika banyak tim tidak bisa bertahan dari serangan virus Korona, yang nyaris melumpuhkan perekonomian saat ini, kejuaraan dunia berpotensi kehilangan daya tariknya. Apalagi, kontrak menggelar kejuaraan dunia MotoGP berlaku hingga 2041. Adapun untuk Superbike hingga 2036.
Untuk ajang Superbike, Dorna belum mengumumkan apakah akan memberikan bantuan ke tim-tim satelit. Direktur Eksekutif Dorna WorldSBK Gregorio Lavilla menegaskan, saat ini belum ada permintaan bantuan dari tim Superbike. Tetapi, Dorna tidak akan melupakan mereka jika butuh bantuan.
”Di MotoGP ada perbedaan sistem terkait pembayaran, sejumlah uang diberikan setiap kali balapan, sedangkan di Superbike dilakukan setiap empat putaran,” ujarnya pada GPOne.
Dalam pernyataan resmi MotoGP, Jumat (3/4/2020), tidak disebutkan nilai bantuan yang diberikan pada tim satelit MotoGP, Moto2, dan Moto3. Namun, berdasarkan penelusuran media Spanyol AS dan wawancara CEO Dorna selaku pemegang hak komersial MotoGP, bantuan untuk tim satelit MotoGP sebesar 250.000 euro per bulan (sekitar Rp 4,43 miliar). Bantuan itu akan diterima oleh enam tim satelit yaitu Red Bull KTM Tech 3, Reale Avintia Racing, Aprilia Racing Team Gresini, Pramac Racing, LCR Honda Castrol, dan Petronas Yamaha SRT.
”Mayoritas pemegang saham kami setuju Dorna membantu tim-tim ini dalam masa krisis, semua tim mendapat 250.000 euro per bulan yang akan dibayarkan melalui IRTA (asosiasi tim balap) untuk enam tim independen selama tiga bulan, mulai saat ini (April) hingga Juni,” ujar Ezpeleta.
Dengan durasi tiga bulan, setiap tim mendapat total 750.000 euro, dengan nilai total bantuan mencapai 4,5 juta euro (sekitar Rp 79,85 miliar). Bantuan bisa bertambah jika penundaan balapan diperpanjang, dan Dorna akan mengkaji hal itu pada Juli.
Adapun bantuan untuk tim Moto2 dan Moto3 telah dibayarkan lebih awal senilai 25.000 euro (sekitar Rp 443,60 juta) per pebalap.
”IRTA telah membayarkan ke semua tim Moto2 dan Moto3 untuk membantu mereka selama masa sulit ini. Tindakan lebih lanjut untuk tim-tim kelas menengah dan ringan itu, akan dipertimbangkan pada waktunya,” bunyi pernyataan Dorna.
Biaya tim
Sebagai gambaran, kebutuhan tim-tim satelit MotoGP sangat besar. Untuk menyewa motor lengkap perlu biaya hingga 2 juta euro (Rp 34,18 miliar) per musim per pebalap. Tim satelit boleh menyewa untuk dua pebalap, termasuk paket pengembangan motor, di luar onderdil. Adapun bagi tim pabrikan, biayanya lebih besar karena motor lebih inovatif, dengan kisaran 3 juta euro (Rp 51,27 miliar), berdasarkan data Boxrepsol pada Oktober 2019.
Biaya besar itu terkait teknologi. Elektronik motor MotoGP, misalnya, bisa menguras biaya hingga 100.000 euro (Rp 1,7 miliar) termasuk sensor, kabel, dan layar tampilan. Harga komponen paket elektronik motor tidak ada yang kurang dari 1.000 euro (Rp 17,07 juta).
”(Bantuan) ini untuk menjamin kondisi ekonomi tim independen dan staf mereka sekaligus menyelamatkan keberadaan mereka ke depan,” tulis Dorna.
Biaya untuk tim Moto2 dan Moto3 juga tidak murah. Biaya satu motor Moto3 tanpa mesin, panel kontrol, atau transponder, mencapai 85.000 euro (Rp 1,52 miliar). Adapun biaya satu mesin mencapai 12.000 euro, (Rp 205,3 juta). Jika tim menyewa paket berisi enam mesin, dua throttle body, serta dua gearbox, biayanya setara Rp 1,07 miliar, di luar pajak dan biaya transportasi. Pengeluaran lebih besar lagi dengan gaji pebalap, mekanik, kepala mekanik, dan staf tim lainnya. (ANG)