Pemkot Solo Salurkan Bantuan Bahan Pokok untuk 40.000 Keluarga
›
Pemkot Solo Salurkan Bantuan...
Iklan
Pemkot Solo Salurkan Bantuan Bahan Pokok untuk 40.000 Keluarga
Sebanyak 40.000 keluarga yang masuk kategori miskin dan rentan miskin mendapatkan bantuan dari pemerintah Kota Solo. Pembagian dilakukan dari pintu ke pintu.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYO
·3 menit baca
SOLO, KOMPAS -- Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, menyalurkan bantuan jaring pengaman sosial untuk 40.000 keluarga yang masuk kategori miskin dan rentan miskin. Pemberian bantuan berupa bahan pokok dengan total anggaran Rp 10,6 miliar tersebut bertujuan untuk membantu warga yang mengalami kesulitan ekonomi akibat dampak penyebaran penyakit Covid-19.
"Bantuan sembako ini diberikan bagi warga masyarakat yang belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi," kata Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dalam acara distribusi logistik jaring pengaman sosial, Minggu (5/4/2020), di kompleks pergudangan Pedaringan, Solo.
Rudy menjelaskan, bantuan bahan pokok itu akan disalurkan mulai Minggu ini. Dalam penyaluran bantuan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tidak mengumpulkan warga yang menjadi penerima di satu tempat. Hal ini untuk menghindari munculnya kerumunan masyarakat yang bisa meningkatkan risiko penularan penyakit Covid-19 akibat virus korona jenis baru.
Bantuan sembako ini diberikan bagi warga masyarakat yang belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi.
Oleh karena itu, Rudy menyebut, bantuan tersebut akan disalurkan langsung ke rumah-rumah warga yang sudah terdata menjadi penerima. "Pendistribusian ini akan kami lakukan door to door (dari pintu ke pintu). Ini berbeda dengan biasanya yang kami memberi undangan sehingga warga datang berkerumun dan berjubel," ujarnya.
Dalam acara distribusi bantuan itu, memang tak terlihat warga yang berkumpul untuk menerima bantuan. Rudy dan sejumlah pejabat lain hanya menyerahkan bantuan secara simbolis kepada para camat di Kota Solo. Selanjutnya, bantuan itu diangkut menggunakan mobil milik Pemkot Solo dan dibawa ke masing-masing kelurahan.
Rudy memaparkan, Pemkot Solo menyiapkan bantuan bahan pokok untuk 40.000 kepala keluarga. Jumlah itu mencakup 40 persen dari jumlah kepala keluarga yang terdata di Solo. "Ini menurut saya sudah melebihi dari jumlah warga yang terdampak," tuturnya.
Menurut Rudy, warga penerima bantuan bahan pokok itu sudah didata oleh para lurah dan jajarannya. Namun, jika ada warga kurang mampu yang belum menerima bantuan, mereka dipersilakan untuk mendaftar kepada ketua rukun tetangga (RT) atau ketua rukun warga (RW).
Akan tetapi, mereka yang bisa menjadi penerima bantuan itu harus memenuhi kriteria, misalnya belum pernah menerima bantuan dari pemerintah pusat. "Bantuan ini kami pastikan sampai sasaran. Sebelumnya kami juga sudah kumpulkan para lurah dan camat," tutur Rudy.
Sekretaris Daerah Kota Solo, Ahyani, mengatakan, bantuan bahan pokok itu akan didistribusikan dalam dua tahap. Untuk tahap pertama, satu paket bahan pokok terdiri dari 10 kilogram (kg) beras, 0,5 kg telur, 3 bungkus mi instan, 1 botol kecap, 2 pak teh seduh, 1 kg gula, dan 1 liter minyak. Sementara itu, pada tahap kedua, bantuan yang diberikan terdiri dari 10 kg beras, 0,5 kg telur, 3 bungkus mi instan, 1 botol kecap, dan 2 pak teh seduh.
Menurut Ahyani, nilai bantuan yang diberikan itu sebesar Rp 246.000 untuk tiap penerima. Adapun total anggaran yang dikeluarkan untuk pemberian bantuan tersebut mencapai Rp 10,6 miliar. "Warga yang menerima bantuan itu tersebar di 2.784 RT dan 626 RW yang ada di Kota Solo," ungkapnya.
Pakai masker
Dalam kesempatan itu, Rudy juga meminta masyarakat Solo untuk melakukan sejumlah upaya guna memutus mata rantai penularan penyakit Covid-19. Salah satu upaya yang harus dilakukan masyarakat adalah memakai masker ketika beraktivitas di luar rumah. Hal ini karena pemakaian masker bisa mengurangi risiko penularan penyakit Covid-19.
Menurut Rudy, jika kesulitan mendapatkan masker bedah di apotek atau toko, masyarakat bisa menggunakan masker kain buatan sendiri. "Gerakan menggunakan masker ini sangat penting untuk memutus mata rantai penularan virus korona," ujarnya.
Rudy menambahkan, Pemkot Solo akan menerbitkan surat edaran untuk mengimbau masyarakat agar memakai masker saat beraktivitas di luar rumah. Meski begitu, dia menyebut, Pemkot Solo belum berencana memberikan sanksi atau denda bagi mereka yang tidak menaati imbauan itu.
"Tidak perlu denda karena ini untuk membangun tumbuhnya kesadaran masing-masing masyarakat. Kalau masyarakat menurut, pasti baik," ungkap Rudy.