logo Kompas.id
Jelantah Dipakai di Industri...
Iklan

Jelantah Dipakai di Industri Makanan

Jelantah yang sebenarnya tak layak konsumsi ternyata masih ditemukan di sejumlah usaha rumahan. Mereka sengaja membeli jelantah untuk menekan ongkos produksi.

Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM / BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA / KURNIA YUNITA RAHAYU
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/cAEVUzdsLqN1YPRH5Yl1hCdPNDI=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2Ffe97fc96-fd34-4be6-ac27-cbaa16db7792_jpg.jpg
KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM

Seorang pekerja di usaha tahu pong di Desa Cibadak, Kabupaten Bogor, tengah sibuk menggoreng tahu, Senin (2/3/2020). Usaha itu menggunakan jelantah yang dicampur minyak baru untuk menghemat ongkos produksi dan membuat warna tahu lebih coklat sehingga dinilai menarik pembeli.

JAKARTA, KOMPAS — Jelantah atau limbah minyak goreng diperjualbelikan sebagai bahan baku produksi usaha makanan berskala rumahan. Para pelaku terhubung dalam ekosistem bisnis yang minim pengawasan. Kesehatan konsumen menjadi taruhannya.

Investigasi harian Kompas selama 18 Februari-13 Maret 2020 menemukan jual-beli jelantah dan penggunaannya di sejumlah usaha rumahan. Praktik sudah berlangsung bertahun-tahun, produknya pun dipasarkan ke berbagai wilayah dan menjadi makanan sehari-hari masyarakat.

Editor:
agnesrita
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000