Kemenkes menyalurkan 140 paket bantuan alat kesehatan dan APD kepada Sumatera Selatan dan Jambi. Bantuan tiba di Pangkalan TNI Angkatan Udara Sri Mulyono Herlambang Palembang, Selasa (7/4/2020).
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Kementerian Kesehatan menyalurkan 140 paket bantuan alat kesehatan dan alat pelindung diri ke Sumatera Selatan dan Jambi. Bantuan tiba di Pangkalan TNI Angkatan Udara Sri Mulyono Herlambang Palembang, Selasa (7/4/2020). Hal itu dilakukan untuk membantu kebutuhan para tenaga medis di Sumatera Selatan yang sampai saat ini masih kesulitan mendapatkan alat pelindung diri.
Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Kolonel Pnb Firman Wirayuda mengatakan, pihaknya mengapresiasi bantuan dari Kemenkes untuk setiap tenaga medis yang ada di Sumsel. Menurut dia, alat ini akan berguna untuk mempercepat penanggulangan Covid-19. ”Ini sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19 di wilayah Sumsel dan Jambi.
Ada 140 paket alat kesehatan dan alat pelindung diri (APD) yang disalurkan. Dari jumlah tersebut, sekitar 100 paket akan diserahkan kepada Sumatera Selatan, sedangkan sisanya untuk Jambi.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Yusri mengatakan, sebagian besar tenaga kesehatan yang tertular Covid-19 terjadi ketika sedang memeriksa orang yang positif, tetapi tanpa gejala. Tenaga kesehatan yang paling rentan adalah mereka yang bertugas di fasilitas tingkat satu karena setiap orang yang datang belum terdeteksi apakah mereka terjangkit Covid-19 atau tidak.
Risiko tertular kian tinggi karena tenaga medis di tingkat tersebut tidak menggunakan APD. Selain itu, tenaga kesehatan yang mengambil sampel swab (usap tenggorokan) juga rentan tertular karena terkadang pasien yang diambil sampel swab-nya akan mengeluarkan air liur atau bahkan muntah.
Yusri mengakui, sampai saat ini jumlah APD belum mencukupi untuk melindungi setiap tenaga kesehatan. ”Bukan hanya di rumah sakit rujukan, melainkan juga di setiap fasilitas kesehatan karena mereka rentan tertular,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Lesty Nurainy menuturkan, sampai saat ini ada sekitar 400.000 tenaga medis di Sumel. Mereka juga membutuhkan APD dalam bertugas. Untuk itu, pihaknya selalu memberikan usulan kepada Kemenkes terkait jumlah APD yang dibutuhkan di Sumatera selatan.
Selain itu, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan perusahaan konfeksi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. ”Sebenarnya dananya sudah ada, tetapi memang bahan baku yang sulit didapat,” kata Lesty.
Menurut dia, kendala ini bukan hanya terjadi di permasalahan di Sumatera Selatan, melainkan juga di semua daerah. Sebelumnya, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan telah menganggarkan dana sekitar Rp 120 miliar untuk penanganan Covid-19 di Sumsel.
Dana itu di antaranya akan digunakan untuk pembelian APD. Selain itu, dana juga dialokasikan untuk bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak lesunya perekonomian akibat wabah ini.