Anggaran Proyek Fisik di DIY Dialihkan untuk Penanggulangan Covid-19
›
Anggaran Proyek Fisik di DIY...
Iklan
Anggaran Proyek Fisik di DIY Dialihkan untuk Penanggulangan Covid-19
Puluhan proyek atau kegiatan pembangunan fisik di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun ini dibatalkan karena anggarannya dialihkan untuk penanggulangan penyebaran penyakit Covid-19.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Puluhan proyek atau kegiatan pembangunan fisik di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun ini dibatalkan karena anggarannya dialihkan untuk penanggulangan penyebaran penyakit Covid-19. Begitu pula anggaran perjalanan dinas dan kegiatan daerah yang mengumpulkan banyak orang. Total anggaran yang dialihkan itu diperkirakan Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar.
”Ada puluhan kegiatan fisik yang anggarannya kita alihkan untuk Covid-19,” kata Kepala Seksi Sosial Budaya Bidang Anggaran Belanja Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKA) DIY Prambudi Setiono seusai rapat dengan Komisi D DPRD DIY, Selasa (7/4/2020).
Proyek fisik yang anggarannya dialihkan itu adalah proyek-proyek yang pengerjaannya belum mulai. Sementara itu, proyek yang pelaksanaannya sudah dimulai tetap bisa dilanjutkan.
Adapun proyek-proyek yang belum berjalan tetapi kontraknya sudah ditandatangani, Pemerintah Provinsi DIY akan berdiskusi dengan perusahaan pemenang proyek. Apabila perusahaan pemenang menyatakan siap mengerjakan proyek, proyek tersebut tetap boleh berjalan. Namun, apabila perusahaan itu menyatakan tak sanggup, anggaran proyeknya akan dialihkan untuk penanganan Covid-19.
”Kalau yang sudah kontrak, kami akan tanya ke perusahaan pemenang, bisa jalan enggak ini? Untuk melaksanakan proyek itu, kan, butuh tenaga kerja dan sekarang ini kan susah,” tutur Prambudi.
Ia memaparkan, ada puluhan proyek fisik di DIY yang anggarannya akan dialihkan untuk penanggulangan Covid-19. Selain itu, anggaran perjalanan dinas dan kegiatan yang melibatkan peserta dengan jumlah banyak juga akan dialihkan untuk menanggulangi penularan penyebaran penyakit Covid-19.
Sampai saat ini, nilai total anggaran untuk penanggulangan Covid-19 di DIY masih dalam proses pembahasan. Proses pembahasan anggaran itu ditargetkan selesai pada Kamis (9/4/2020). Setelah proses pembahasan anggaran itu selesai, seluruh anggaran yang dialihkan itu akan dimasukkan ke pos belanja tidak terduga (BTT). Anggaran BTT itulah yang nantinya bisa digunakan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY untuk melaksanakan berbagai program penanggulangan Covid-19.
Nilai anggaran yang dialihkan diperkirakan Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar dan semuanya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DIY.
”Anggaran untuk Covid-19 itu total sekitar Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar. Kita berharap, anggaran ini bisa dipakai sampai nanti bulan Juni,” kata Prambudi.
Anggaran yang dialihkan untuk penanganan Covid-19 tersebut tidak hanya untuk membiayai kebutuhan di bidang kesehatan, tetapi juga untuk memberikan bantuan jaminan hidup (jadup) bagi masyarakat miskin dan sejumlah kebutuhan lainnya. Adapun estimasi anggaran untuk jadup sekitar Rp 40 miliar.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan, anggaran bidang kesehatan yang dibutuhkan untuk menanggulangi Covid-19 di DIY sebesar Rp 39,2 miliar. Nilai anggaran itu masih bersifat sementara dan dimungkinkan bisa bertambah apabila ada kebutuhan tambahan.
Anggaran yang dialihkan untuk penanganan Covid-19 tersebut tidak hanya untuk membiayai kebutuhan di bidang kesehatan saja, tetapi juga untuk memberi bantuan jaminan hidup (jadup) bagi masyarakat miskin dan sejumlah kebutuhan lainnya.
Anggaran bidang kesehatan itu digunakan untuk sejumlah keperluan, misalnya membeli alat kesehatan dan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis, dan melakukan sosialisasi mengenai penanganan Covid-19.
Pembajun menambahkan, saat ini terdapat 78 rumah sakit di DIY. Namun, dari jumlah tersebut, jumlah rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di DIY hanya 27 rumah sakit.
”Sebanyak 27 rumah sakit ini kami pilih karena berkaitan dengan kemampuan. Jadi, 27 rumah sakit ini memiliki kemampuan untuk menangani penyakit Covid-19,” katanya.