Pemerintah Kabupaten Purbalingga menggandeng 105 pedagang jamu keliling untuk menyiapkan jamu bagi warga guna mencegah pandemi Covid-19. Jamu akan dibagikan secara gratis selama 15 hari di Alun-alun Purbalingga.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURBALINGGA, KOMPAS — Sebanyak 105 pedagang jamu keliling di Purbalingga, Jawa Tengah, meracik jamu gratis bagi warga untuk meminimalkan dampak pandemi Covid-19. Bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Purbalingga, jamu akan dibagikan selama 15 hari di alun-alun kota.
”Ramuan jamu bisa menambah stamina dan menambah kekebalan tubuh,” kata Ruswati (40), pedagang jamu gendong asal Desa Beji Bojongsari, Purbalingga, Jawa Tengah, Selasa (7/4/2020).
Berdasarkan data dari www.purbalinggakab.go.id/v1/data-covid-19-purbalingga, hingga Minggu (5/4/2020), sebanyak 41 PDP masih dirawat dan menunggu hasil swab dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta. Sementara orang dalam pemantauan (ODP), berdasarkan data komulatif terakhir, berjumlah 1.889 ODP.
Ruswati menyampaikan, dalam sehari, dia biasa menyiapkan 10 botol aneka jamu. Dalam kesempatan pembagian jamu di alun-alun ini, Ruswati membawa 15 botol jamu. Menurut dia, selama pandemi, segala jenis jamu selalu habis. Namun, jamu terlaris dan dicari pembeli adalah empon-empon.
”Empon-empon itu dari semua ramuan jamu dijadikan satu. Ada cabe puyang, temu lawak, lada, serai, temu ireng, kencur, kunyit, jahe, yang utama jahe merah,” ujar pedagang jamu yang biasa keliling di wilayah Desa Karangbanjar, Bojongsari ini.
Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Purbalingga Adi Purwanto mengatakan, kegiatan ini diikuti 105 pedagang jamu keliling. Mereka berasal dari Paguyuban Pedagang Jamu Sumber Waras, Kelurahan Purbalingga Kidul, dan Paguyuban Pedagang Jamu Desa Beji, Bojongsari. Kegiatan ini akan digelar mulai 7 April hingga 21 April 2020.
”Setiap hari ada tujuh pedagang jamu. Setiap pedagang menyediakan 40 gelas sehingga setiap hari ada 280 gelas jamu. Total, bakal dibagikan 4.200 gelas jamu,” tutur Adi.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat melihat kegiatan tersebut menuturkan, jamu gratis ini akan terus berlanjut sampai dua minggu ke depan. Bakul jamu yang menyediakan jamu gratis ini setiap hari berganti. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan stamina dan kekebalan tubuh.
Kegiatan ini diikuti 105 pedagang jamu keliling. Mereka berasal dari Paguyuban Pedagang Jamu Sumber Waras, Kelurahan Purbalingga Kidul, dan Paguyuban Pedagang Jamu Desa Beji, Bojongsari.
”Kita ketahui bersama, jamu sangat bermanfaat untuk imun tubuh, untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Di samping itu juga untuk memberdayakan para pedagang jamu di Purbalingga. Kita berdayakan pedagang jamu,” katanya.
Kepada para pengendara yang ikut antre minum jamu, bupati yang biasa dipanggil Tiwi ini mengingatkan untuk tetap jaga jarak, menjaga kesehatan, dan menggunakan masker ketika keluar rumah.