Program Kartu Prakerja akan diluncurkan pekan ini. Daftar pekerja yang akan menjadi peserta program sedang dituntaskan. Hingga Senin (6/4/2020), ratusan ribu pekerja kena dampak pandemi Covid-19.
Oleh
Agnes Theodora
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pandemi Covid-19 menggerus, bahkan memutus sumber nafkah ratusan ribu pekerja di Indonesia. Mereka mengalami pemutusan hubungan kerja serta dirumahkan tanpa digaji atau hanya mendapat separuh gaji.
Para pekerja yang kehilangan pendapatan bisa menjadi peserta program Kartu Prakerja. Namun, tahap awal program Kartu Prakerja yang diluncurkan pekan ini akan mendahulukan pekerja yang tercatat dalam basis data pemerintah.
Data yang dihimpun Kementerian Ketenagakerjaan hingga Senin (6/4/2020) sore, 299.861 pekerja di seluruh Indonesia terdampak pandemi Covid-19. Mayoritas dari mereka dirumahkan perusahaan tanpa dibayar atau hanya digaji separuh. Jumlah pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 10 persen.
”Proses PHK memang lama dan bertahap, jadi banyak perusahaan yang memilih untuk merumahkan karyawan. PHK memang harus menjadi upaya yang paling terakhir, tapi di sisi lain pekerja yang pemasukannya berkurang juga perlu diperhatikan,” kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Adapun pendataan terus berlangsung seiring data yang masuk dari Dinas Ketenagakerjaan di seluruh Indonesia. Selain Kemenaker, pendataan Kartu Prakerja juga bersumber dari kementerian/lembaga lain, seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Proses PHK memang lama dan bertahap, jadi banyak perusahaan yang memilih untuk merumahkan karyawan.
Setiap kementerian mengumpulkan data dari dinas di setiap provinsi yang mendata lewat perusahaan, asosiasi pelaku usaha, serikat pekerja atau buruh, serta membuka pendaftaran kepada warga setempat. Pendataan dari kementerian/lembaga dituntaskan dalam 1-2 hari mendatang.
Berdasarkan data Kemnaker, sebagian besar pekerja yang terdampak Covid-19 bekerja di sektor pariwisata atau industri turunan yang terkait. Menurut Ida, dari data versi Kemnaker, mereka lebih banyak berasal dari sektor formal. Pekerja informal lebih banyak terdata melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM).
Program Kartu Prakerja akan diberikan kepada 164.000 peserta setiap minggu dengan pembagian kuota per daerah yang berbeda-beda berdasarkan tingkat dampak Covid-19 di tiap wilayah. Peserta yang disasar 5,6 juta orang, yang akan menerima insentif dengan total Rp 2,55 juta selama empat bulan dan kelas pelatihan daring senilai Rp 1 juta.
Ida mengatakan, untuk gelombang pertama, program Kartu Prakerja lebih banyak diprioritaskan untuk peserta yang sudah didata kementerian/lembaga. Masyarakat, ujarnya, tetap bisa mendaftar langsung melalui laman prakerja.go.id. Namun, mereka akan diberi kesempatan di gelombang berikutnya.
”Nanti akan tetap ada ruanguntuk masyarakat umum mendaftar, tetapi sekarang tidak dibuka dulu karena prioritas untuk mereka yang terdampak Covid-19, yang di-PHK, dan dirumahkan,” katanya.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan, program Kartu Prakerja akan diluncurkan pada 8-9 April 2020. Menurut Susiwijono, pendataan untuk calon penerima Kartu Prakerja tetap akan dibuka melalui jalur pendataan tertutup lewat kementerian/lembaga serta jalur pendataan terbuka lewat pendaftaran di laman prakerja.go.id.
”Keduanya tetap berlaku, tetapi proporsinya secara teknis akan diatur Komite Kartu Prakerja/Project Management Officer,” kata Susiwijono.
Terkait hal itu, Direktur Kemitraan Kartu Prakerja Panji W Ruky menegaskan, masyarakat tetap boleh mendaftar secara langsung ke laman Program Kartu Prakerja, meskipun untuk gelombang pertama akan mendahulukan peserta yang sudah terdata di tiap kementerian/lembaga.
”Pendaftaran, kan, pasti akan dibuka per minggu, jadi masyarakat silakan tetap mendaftar, tidak ada deadline-nya, ini cuma masalah yang mana yang didahulukan di gelombang pertama, nanti bisa masuk untuk gelombang berikutnya” ujarnya.